Medan, 2/11 (Antara) - Pengungsi erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, yang tinggal di sejumlah desa diminta tetap mewaspadai banjir lahar dingin.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, Jhonson Tarigan saat dihubungi dari Medan, Minggu, mengatakan banjir tersebut bisa saja terjadi secara tiba-tiba dan cuaca di daerah itu sering mendung.
Jika hujan turun lebat, menurut dia, para pengungsi Sinabung dan warga perlu mengantisipasi hal-hal yang tidak diingini sehingga tidak membahayakan keselamatan masyarakat.
"Kita tidak ingin terjadi musibah akibat banjir lahar dingin, hal ini harus diingat para pengungsi erupsi Gunung Sinabung," ujarnya.
Jhonson mengatakan, banjir lahar dingin itu bisa saja membawa atau menghanyutkan material dari kawah Gunung Sinabung berupa batu besar dan pasir putih bercampur debu vulkanik dan lainnya.
"Pasir yang bercampur material berupa batu itu, bisa saja menutup badan jalan di desa, jembatan, rumah dan akses perhubungan lainnya," kata mantan Kabag Humas Pemkab Karo.
Dia menyebutkan, desa zona merah atau daerah yang berbahaya yang rawan terkena banjir lahar dingin itu, yakni Desa Bekerah, Desa Simacem dan Desa Sukameriah di Kabupaten Karo.
"Ketiga desa tersebut hanya berjarak lebih kurang 4 Kilometer dari kaki Gunung Sinabung yang sering memuntahkan debu vulkanik, dan luncuran awan panas," katanya.
Jhonson menambahkan, jumlah pengungsi erupsi Gunung Sinabung saat ini sebanyak 3.284 jiwa atau 1.018 kepala keluarga (KK) yang tersebar di 12 titik penampungan di Karo dan Kota Kabanjahe.
Sebelumnya, erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sabtu (25/10) terjadi sebanyak tiga kali, yakni pukul 16.57 WIB dan terjadi awan panas guguran dari puncak dengan jarak luncur sejauh 2.500 meter ke arah Selatan. (M034)
BPBD: Waspadai Banjir Lahar Dingin Sinabung
Minggu, 2 November 2014 22:46 WIB 2305