Oleh Feri Purnama
Tasikmalaya, 19/4 (Antara) - Sejumlah ulama Tasikmalaya, Jawa Barat, minta diadakan islah pada unsur pimpinan internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk kembali membangun dan bersatu.
"Wajib bersatu bukan waktunya pecat memecat, saya minta diadakan islah yang sebenarnya," kata seorang ulama Tasikmalaya, Miftah Farid usai pertemuan sejumlah ulama simpatisan PPP di Pondok Pesantren Mabdaul Ulum, Kota Tasikmalaya, Sabtu.
Pertemuan itu membahas tentang keputusan Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali yang memecat sejumlah elite PPP.
Para ulama berharap Ketua Umum PPP itu memikirkan kembali keutuhan unsur internal PPP, tidak membuat keputusan pemecatan yang dinilai otoriter.
"Yang harus kita pikirkan keutuhan di internal partai, ini kan sedang ada kisruh, pak SDA (Suryadharma Ali) ini, mohon maaf saya sebut namanya secara langsung. Ini kan gaya otoriter, pecat memecat," kata Miftah.
Ia menuturkan para ulama di Indonesia termasuk di Kota/Kabupaten Tasikmalaya punya hak bicara menilai segala kebijakan pimpinan partai.
"Kami punya hak suara kami punya hak bicara, kiyai jangan dianggap bodoh semua, kiyai tahu politik," katanya.
Pernyataan sama disampaikan ulama lainnya, Ateng Zaelani menyayangkan adanya kekisruhan internal PPP tentang pemecatan sejumlah elite PPP.
Menurut dia, pimpinan partai harus mengedepankan kepentingan umat, tidak secara emosi yang akan berdampak lupa untuk kepentingan umat.
"Jika kedepankan kepentingan syahwat, jabatan kedudukan, itu akan jadi hambatan untuk tercapainya cita-cita," kata Ateng. (KR-FPM)
Ulama Minta Diadakan Islah Di Internal PPP
Sabtu, 19 April 2014 19:20 WIB 757