Tobasa, 20/2 (antarasumut)- Intensitas curah hujan yang cukup tinggi belakangan ini di wilayah Kabupaten Toba Samosir, menyebabkan terjadinya erosi pada beberapa ruas jalan desa dan jaringan irigasi. Di beberapa titik jaluran irigasi pada beberapa desa yang mengairi persawahan mulai tertimbun oleh material tanah dan pasir yang terbawa arus hujan yang cukup deras, hingga mengakibatkan aliran air terganggu untuk mengairi persawahan warga.
Hal ini juga menimpa beberapa desa di Kecamatan Balige, dan untuk menyikapinya, selama 5 (lima) hari berturut-turut, sejak 20 Pebruari hingga 25 Pebruari 2013, masyarakat dari beberapa desa di Kecamatan Balige, diantaranya warga Desa Sianipar Sihailhail, Desa Aek Bolon Jae, Desa Aek Bolon Julu, dan beberapa dari Desa Lumban Gorat, Kelurahan Pardede Onan dan Kelurahan Balige III melakukan gotong royong secara serempak di bondar Sihail-hail yang tertimbun longsor akibat hantaman derasnya arus air selama frekuensi hujan yang terus menerus mengguyur wilayahnya.
Untuk menormalisasi saluran irigasi Bondar Sihail-hail yang terletak sepanjang Desa Aek Bolon Julu hingga ke Desa Sianipar Sihail-hail, Kecamatan Balige ini, warga yang bergotong royong membentuk wadah yang tergabung dalam Panitia Bondar Sihailhail yang diketuai Tobar Siahaan yang selanjutnya bertugas mengkoordinir berlangsungnya gotong royong ini.
Gotong royong dilaksanakan di 3 (tiga) titik lokasi saluran air, guna mengangkat longsoran tanah dari dinding perbukitan yang diakibatkan erosi. Timbunan material longsoran sekitar 30 meter, menutupi ruas saluran air yang diperkirakan sepanjang 5500 meter ini. Saluran air Bondar Sihailhail mengalir mengairi persawahan pada 6 (enam) desa sekitar di sepanjang Dusun Sampuran-Desa Aek Bolon Julu, melewati Desa Aek Bolon Jae sampai Dusun Sianipar Balige-Desa Sianipar Sihailhail, dengan keseluruhan luas persawahan sekitar 250 hektar.
“Gotong royong ini dilaksanakan secara swadaya oleh lebih dari 200 orang penduduk dengan sistem bergiliran dari seluruh kelompok warga yang dibagi dalam tiga titik lokasi”, ujar Tobar. Pekerjaan pembersihan dan pengangkutan endapan tanah dilakukan secara manual dengan peralatan sederhana saja, hal ini disebabkan medan yang sulit untuk mendatangkan alat berat.
Lebih lanjut Tobar Siahaan mengatakan, pelaksanaan gotong royong ini juga senantisa dikordinasikannya kepada Pemerintah Kabupaten Toba samosir dalam hal ini Camat Balige, Drs. Sahala Siahaan, baik secara langsung maupun melalui masing-masing aparat pemerintah desa guna menjaga hal-hal insidentil dan bersifat darurat yang membutuhkan penanganan khusus. “Pak Camat Balige Sahala Siahaan, juga senantiasa memonitor pelaksanaan gotong royong ini, dan atas instruksi beliau, saluran irigasi ini diharapkan dapat segera berfungsi”, terang Tobar Siahaan yang sehari-hari menjabat Sekretaris Desa Sianipar Sihail-hail.
Sementara, Camat Balige Sahala Siahaan, sangat mengapresiasi pelaksanaan gotong royong ini sebagai bentuk inisiatif dan keswakarsaan masyarakat yang secara tanggap dan atas kesadaran sendiri memenuhi kebutuhannya, tanpa harus menunggu penanganan pemerintah. Camat Balige juga berharap, swakarsa warga tersebut dapat menjadi teladan bagi masyarakat desa-desa yang lain sehingga tidak selalu bergantung kepada pemerintah. Camat juga berjanji, perbaikan Bondar Sihail-hail ini akan segera dilaporkan kepada Bupati Toba Samosir, sehingga secepatnya dapat direvitalisasi mengingat nilai strategisnya bagi kemajuan ekonomi-pertanian di Kecamatan Balige.