Medan, 25/3 (Antara) - Kebutuhan masyarakat terhadap informasi cuaca dan perubahan iklim semakin tinggi karena menyadari pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dan lingkungan hidup.
"Informasi yang dibutuhkan pun secara detail dan bervariasi," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimataologi, dan Geofisika (BMKG) Sri Woro B Harijono dalam peringatan Hari Meteorologi Dunia di Medan, Senin.
Menurut Sri Woro, tingginya minat masyarakat terhadap informasi cuaca dan perubahan iklim tersebut dapat dilihat dari jumlah pengunjung situs BMKG.
Jumlah warga yang mengunjungi situs BMKG tersebut semakin tinggi dan meningkat dengan signifikan ketika berkaitan dengan kondisi atau peristiwa tertentu.
Ia mencontohkan kenaikan kunjungan situs dari 14.065 orang menjadi 32.441 orang ketika curah hujan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) mencapai puncak pada pertengahan Januari 2013.
Peningkatan serupa juga didapatkan ketika terjadi gempa bumi dan tsunami di Mentawai, Provinsi Sumatera Barat dengan jumlah pengunjung situs mencapai 150 ribu orang.
Terkait meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap informasi cuaca dan perubahan iklim tersebut, BMKG berupaya memperkuat basis kelengkapan dan kecanggihan fasilitas observasi, serta pengolahan dan analisis data.
Selain itu, BMKG juga melakukan investasi di bidang dasar pengetahuan dan sains dengan kombinasi antara pendidikan dan penelitian (riset).
Dengan upaya tersebut, diharapkan BMKG dapat menghasilkan informasi yang secara kualitas dan kuantitasnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. ***4***
(T.I023/B/I. Sulistyo/I. Sulistyo)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
"Informasi yang dibutuhkan pun secara detail dan bervariasi," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimataologi, dan Geofisika (BMKG) Sri Woro B Harijono dalam peringatan Hari Meteorologi Dunia di Medan, Senin.
Menurut Sri Woro, tingginya minat masyarakat terhadap informasi cuaca dan perubahan iklim tersebut dapat dilihat dari jumlah pengunjung situs BMKG.
Jumlah warga yang mengunjungi situs BMKG tersebut semakin tinggi dan meningkat dengan signifikan ketika berkaitan dengan kondisi atau peristiwa tertentu.
Ia mencontohkan kenaikan kunjungan situs dari 14.065 orang menjadi 32.441 orang ketika curah hujan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) mencapai puncak pada pertengahan Januari 2013.
Peningkatan serupa juga didapatkan ketika terjadi gempa bumi dan tsunami di Mentawai, Provinsi Sumatera Barat dengan jumlah pengunjung situs mencapai 150 ribu orang.
Terkait meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap informasi cuaca dan perubahan iklim tersebut, BMKG berupaya memperkuat basis kelengkapan dan kecanggihan fasilitas observasi, serta pengolahan dan analisis data.
Selain itu, BMKG juga melakukan investasi di bidang dasar pengetahuan dan sains dengan kombinasi antara pendidikan dan penelitian (riset).
Dengan upaya tersebut, diharapkan BMKG dapat menghasilkan informasi yang secara kualitas dan kuantitasnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. ***4***
(T.I023/B/I. Sulistyo/I. Sulistyo)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013