Medan, 25/3 (Antara) -Harga kedelai impor hingga pekan ini masih bertahan sebesar Rp7.400 per kilogram (kg) setelah naik sejak awal tahun dari sebelumnya Rp7.050-Rp7.100 per kg.

"Harga belum turun juga yakni masih Rp7.400 per kg. Malah menurut informasi pedagang, ada kemungkinan naik lagi karena ada gangguan panen di negara penghasil khususnya AS (Amerika Serikat),"kata perajin tempe di Medan, Budisudarno di Medan, Senin.

Menurut dia, perajin tempe hanya pasrah dengan bertahan mahalnya harga bahan baku yakni kedeiai itu.

"Habis mau bagimana. Cuma harapan tetap saja ada agar pemerintah bisa menekan harga kedelai itu atau memberi subsidi bagi perajin seperti yang pernah dilakukan," katanya.

Budisudarno menyebutkan bahwa harga kedelai sebesar Rp7.400 per kg itu semakin jauh dari harga normal pada tahun 2011 yang berkisar Rp5.500-Rp6.500 per kg.

"Melihat harga jual yang sudah jauh dari harga normal pada tahun 2011, diyakini harga kedelai tidak bisa lagi kembali ke harga semula," katanya.

Meski harga bahan baku naik, tetapi harga jual tempe, menurut dia tidak dinaikkan karena khawatir daya beli semakin melemah.

Dia mengakui, untuk tidak merugi, pengusaha hanya memperkecil ukuran tempe yang dijual ke konsumen.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI utusan Sumut, Parlindungan Purba, mengatakan mahal dan tren naiknya harga kebutuhan pokok termasuk kedelai, bawang dan cabai seperti dewasa ini harus menjadi pekerjaan rumah pemerintah yang harus diprioritaskan.

Kementerian Pertanian misalnya harus fokus pada pengembangan dan peningkatan mutu tanaman pangan.

Sementara Kementerian Perdagangan diminta untuk melancarkan distribusi bahan pokok itu.

"Kedelai juga merupakan bahan pangan sehingga wajar mendapat perhatian serius,"katanya,.

Kepala Dinas Pertanian Sumut, M.Room mengakui, produksi kedelai Sumut masih jauh di bawah kebutuhan karena luas areal tanaman itu tren menurun tiap tahun.

Kalau pada tahun 2011, produksi sudah bisa mencapai 11.426 ton dari 2010 yang sebanyak 9.439 ton, maka di 2012 angkanya menurun.

"Pemerintah Provinsi Sumut terus berupaya membina petani agar berminat menanam kedelai," katanya.***3***
(T.E016/B/Subagyo/C/Subagyo)

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013