Percut Sei Tuan, Sumut, 27/2 (Antara) - Ratusan nelayan tradisional Desa Bagan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, dalam sepekan ini tidak pergi melaut karena ombak di perairan tersebut cukup besar dan tinggi.

Salah seorang nelayan tradisional Irul (34) di Kecamatan Percut Sei Tuan, Rabu, mengatakan banyak nelayan tidak berani pergi menangkap ikan ke laut, karena takut dihantam ombak besar dan menengelamkan kapal yang mereka bawa.

Selama terjadinya ombak besar, menurut dia, hampir 80 persen nelayan pukat cincin, nelayan pemancing tidak ada yang berani pergi ke laut, dan takut terjadi hal-hal yang tidak diingini, misalnya kapal tenggelam.

Sementara nelayan yang berani nekad ke laut hanya 20 persen, dan mereka siap menerima segala risiko yang terjadi di tengah lautan.

"Jadi, selama terjadinya ombak besar itu, para nelayan banyak yang hanya berdiam diri di rumah dan duduk di kedai. Dan tidak berani ke laut, takut terjadinya musibah atau bencana yang terjadi pada mereka," ucap Irul.

Dia mengatakan, dengan sedikitnya nelayan pergi ke laut, maka hasil tangkapan mereka juga terbatas dan nyaris tidak ada mendapatkan ikan. "Maka otomatis harga ikan juga melambung tinggi, dan sulit dijangkau masyarakat," katanya.

Selain itu, karena nelayan tidak pergi melaut, tempat pelelangan ikan (TPI) di Kecamatan Percut Sei Tuan atau lebih kurang 25 Kilometer arah barat dari Kota Medan juga kelihatan sepi.

Bahkan, warga dari Medan dan daerah lainnya juga sepi membeli ikan di lokasi TPI tersebut. Padahal, selama ini setiap pagi dan sore warga ramai yang membeli ikan berbagai jenis, seperti ikan kakap, ikan kerapu, ikan gebung, ikan aji-aji, ikan bawal, ikan sembilang, udang kelong, cumi-cumi dan lainnya.

Segala jenis ikan yang dipasarkan di TPI Desa Bagan, Kecamatan Percut Sei Tuan, merupakan kualitas ekspor dan banyak dikirim ke Malaysia dan Singapura.

"Ikan kualitas ekspor tersebut dikirim ke luar negeri melalui Pelabuhan Belawan," kata Ipul. ***4***
Kaswir
(T.M034/C/Kaswir/Kaswir)

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013