Medan, 22/2 (Antara) - Pelaksana Harian Gubernur Sumatera Utara, H Nurdin Lubis mengatakan, bahasa ilmiah pertanian yang dikemas pers diharapkan dapat dimengerti para petani dan masyarakat.
"Selain itu, pemberitaan pers berbagai informasi mengenai pertanian dapat lebih cepat diketahui petani," kata Nurdin yang diwakili Kadis Kominfo Provinsi Sumut Jumsadi Damanik pada Acara Seminar Nasional Peranan Pers dalam Pembangunan Pertanian Berwawasan Lingkungan mendukung Kedaulatan Pangan berkelanjutan di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU) di Medan, Kamis.
Nurdin menjelaskan, berbagai perkembangan pengetahuan dan teknologi seputar budidaya pertanian perlu diserap masyarakat petani. Demikian pula informasi seputar masa tanam, perubahan iklim dan musim serta berbagai perkembangan yang menyangkut petani dan masyarakat pertanian dapat tersampaikan melalui peranan pers.
Karena itu, katanya, perlu dibangun dan dikembangkan jejaring para jurnalis peliput dan pemerhati pertanian.
Nurdin mencontohkan, kemajuan hasil pertanian di Provinsi Jawa Timur (Jatim) merupakan contoh di Indonesia yang dapat menghasilkan 10 ton per hektare, sedangkan di Provinsi Sumut hanya 5 sampai dengan 6 ton per hektare.
"Untuk itu para pemerhati pertanian dapat menyerap teknologi di Jatim dan seterusnya diterapkan di Sumut.Hal ini juga dapat disampaikan melalui pemberitaan media massa," kata Nurdin.
Ketua Panitia Seminar Prof Abdul Rauf MS melaporkan dengan diadakannya Seminar Nasional yang pertama di Indonesia ini diharapkan ada bahan masukan dari luar kepada pers, sehingga akan bermanfaat bagi masyarakat.
Menurut dia, peserta seminar ini berjumlah 190 orang yang berasal dari Aceh, Riau, Sumatera Barat, Jogyakarta, Ciamis, Jakarta, Kupang, Mahasiswa Pasca Sarjana di Sumatera dan dihadiri Pembantu Rektor I USU Dr Zulkifli Nasution MSi, Dekan Fakultas Pertanian USU Prof Ir Darma Bakti MS, Staf pengajar pada Fakultas Pertanian USU dan undangan lainnya.
Seminar tersebut menghadirkan para narasumber antara lain Sanudin dan Devi Priambodo, peneliti pada Balai Penelitian Teknologi Agroforestry Ciamis dengan makalah Analisis Sistem dalam Pengelolaan Hutan Rakyat.
Jonharnas dengan makalah Dukungan Varietas Unggul Baru Padi Sawah Terhadap Peningkatan Hasil di Lokasi SL-PTT Kabupaten Labuhan Batu Selatan dan Vivi Aryati dan Nurmalia dengan makalah Peranan Pers dalam Spektrum Diseminasi Multi Channel (SDMC) mendukung percepatan penyebaran teknologi pertanian.
Sebelumnya, Ketua Serikat Perusahaan Pers (SPS) Sumut, H Teruna Jasa Said mengatakan, hasil penelitian di bidang pertanian selalu disusun dengan bahasa ilmiah dengan istilah-istilah teknis yang sering kurang dimengerti kaum awam termasuk para petani yang tingkat pendidikannya rendah.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
"Selain itu, pemberitaan pers berbagai informasi mengenai pertanian dapat lebih cepat diketahui petani," kata Nurdin yang diwakili Kadis Kominfo Provinsi Sumut Jumsadi Damanik pada Acara Seminar Nasional Peranan Pers dalam Pembangunan Pertanian Berwawasan Lingkungan mendukung Kedaulatan Pangan berkelanjutan di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU) di Medan, Kamis.
Nurdin menjelaskan, berbagai perkembangan pengetahuan dan teknologi seputar budidaya pertanian perlu diserap masyarakat petani. Demikian pula informasi seputar masa tanam, perubahan iklim dan musim serta berbagai perkembangan yang menyangkut petani dan masyarakat pertanian dapat tersampaikan melalui peranan pers.
Karena itu, katanya, perlu dibangun dan dikembangkan jejaring para jurnalis peliput dan pemerhati pertanian.
Nurdin mencontohkan, kemajuan hasil pertanian di Provinsi Jawa Timur (Jatim) merupakan contoh di Indonesia yang dapat menghasilkan 10 ton per hektare, sedangkan di Provinsi Sumut hanya 5 sampai dengan 6 ton per hektare.
"Untuk itu para pemerhati pertanian dapat menyerap teknologi di Jatim dan seterusnya diterapkan di Sumut.Hal ini juga dapat disampaikan melalui pemberitaan media massa," kata Nurdin.
Ketua Panitia Seminar Prof Abdul Rauf MS melaporkan dengan diadakannya Seminar Nasional yang pertama di Indonesia ini diharapkan ada bahan masukan dari luar kepada pers, sehingga akan bermanfaat bagi masyarakat.
Menurut dia, peserta seminar ini berjumlah 190 orang yang berasal dari Aceh, Riau, Sumatera Barat, Jogyakarta, Ciamis, Jakarta, Kupang, Mahasiswa Pasca Sarjana di Sumatera dan dihadiri Pembantu Rektor I USU Dr Zulkifli Nasution MSi, Dekan Fakultas Pertanian USU Prof Ir Darma Bakti MS, Staf pengajar pada Fakultas Pertanian USU dan undangan lainnya.
Seminar tersebut menghadirkan para narasumber antara lain Sanudin dan Devi Priambodo, peneliti pada Balai Penelitian Teknologi Agroforestry Ciamis dengan makalah Analisis Sistem dalam Pengelolaan Hutan Rakyat.
Jonharnas dengan makalah Dukungan Varietas Unggul Baru Padi Sawah Terhadap Peningkatan Hasil di Lokasi SL-PTT Kabupaten Labuhan Batu Selatan dan Vivi Aryati dan Nurmalia dengan makalah Peranan Pers dalam Spektrum Diseminasi Multi Channel (SDMC) mendukung percepatan penyebaran teknologi pertanian.
Sebelumnya, Ketua Serikat Perusahaan Pers (SPS) Sumut, H Teruna Jasa Said mengatakan, hasil penelitian di bidang pertanian selalu disusun dengan bahasa ilmiah dengan istilah-istilah teknis yang sering kurang dimengerti kaum awam termasuk para petani yang tingkat pendidikannya rendah.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013