Batam, 19/2 (Antara) - Rumah Sakit Umum Daerah Embug Fatimah Kota Batam menyiapkan instalasi khusus penyakit yang ditulari virus H5N1 atau Flu Burung setelah Batam memberlakukan waspada Flu burung.
"Kami sudah menyiapkan satu ruangan khusus flu burung," kata Direkur RSUD Batam Fadilah M di Batam, Selasa.
Meskipun belum ada penderita flu burung pada manusia, ia mengatakan RSUD tetap waspada dan menyiapkan diri.
Sementara itu, mengantisipasi penularan virus berbahaya,
Pemerintah Kota Batam memusnahkan ribuan ayam di wilayah Air Raja, Kecamatan Galang, Kota Batam, setelah sebelumnya ayam-ayam itu diketahui mati mendadak akibat terserang flu burung.
Pemusnahan dilakukan dengan cara dibakar di sebuah lubang besar setelah ayam-ayam tersebut sebelumnya dimasukkan dalam karung dan disemprot dengan cairan.
Pemkot mmberikan ganti rugi setiap ayam sehat yang dimusnahkan antara Rp20-30 ribu per ekor dan akan diberikan satu bulan setelah pemusnahan.
Secara terpisah, Kepala Dinas KP2K Kota Batam, Suhartini, mengatakan pada wilayah Air Raja sebelumnya ditemukan 2.000 lebih ayam mati mendadak.
"Setelah dilakukan penelitian ternyata positif flu burung. Jadi dilakukan pemusnahan untuk mengantisipasi penyebaran yang lebih luas," kata dia.
Ia mengatakan pemusnahan juga akan dilakukan pada wilayah Sei Temiang, Sekupang, yang juga ada ratusan ayam milik warga yang terduga terkena flu burung.
"Sesuai prosedur pemusnahan akan dilakukan radius satu kilometer dari tempat ditemukan ayam mati terkena virus H5N1," katanya. ***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
"Kami sudah menyiapkan satu ruangan khusus flu burung," kata Direkur RSUD Batam Fadilah M di Batam, Selasa.
Meskipun belum ada penderita flu burung pada manusia, ia mengatakan RSUD tetap waspada dan menyiapkan diri.
Sementara itu, mengantisipasi penularan virus berbahaya,
Pemerintah Kota Batam memusnahkan ribuan ayam di wilayah Air Raja, Kecamatan Galang, Kota Batam, setelah sebelumnya ayam-ayam itu diketahui mati mendadak akibat terserang flu burung.
Pemusnahan dilakukan dengan cara dibakar di sebuah lubang besar setelah ayam-ayam tersebut sebelumnya dimasukkan dalam karung dan disemprot dengan cairan.
Pemkot mmberikan ganti rugi setiap ayam sehat yang dimusnahkan antara Rp20-30 ribu per ekor dan akan diberikan satu bulan setelah pemusnahan.
Secara terpisah, Kepala Dinas KP2K Kota Batam, Suhartini, mengatakan pada wilayah Air Raja sebelumnya ditemukan 2.000 lebih ayam mati mendadak.
"Setelah dilakukan penelitian ternyata positif flu burung. Jadi dilakukan pemusnahan untuk mengantisipasi penyebaran yang lebih luas," kata dia.
Ia mengatakan pemusnahan juga akan dilakukan pada wilayah Sei Temiang, Sekupang, yang juga ada ratusan ayam milik warga yang terduga terkena flu burung.
"Sesuai prosedur pemusnahan akan dilakukan radius satu kilometer dari tempat ditemukan ayam mati terkena virus H5N1," katanya. ***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013