Medan, 11/2 (Antara) - Petugas SAR mengalami kesulitan untuk mengevakuasi korban longsor di pertambangan emas masyarakat di Desa Hutajulu, Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara.

Kepala Kantor SAR Medan Dianta Bangun di Medan, Senin mengatakan petugas SAR telah memasuki lubang-lubang yang ada di dalam timbunan dan diperkirakan ada penambang di dalamnya.

Namun dalam lubang-lubang tersebut banyak batu besar sehingga petugas mengalami kesulitan untuk menemukan jenazah penambang yang tertimbun di Kecamatan Hutabargot itu.

Selain lubangnya sempit, pihaknya juga tidak memiliki alat untuk memindahkan batu-besar besar tersebut untuk mengetahui kemungkinan adanya korban.

"Lubangnya sangat sempit. Hanya pas untuk tubuh manusia," katanya.

Selain itu, kata dia, pemindahan batu-batu tersebut dengan alat berat juga sulit dilakukan karena struktur tanahnya lembut dan mudah runtuh jika mengalami getaran.

"Kalau dipaksakan, khawatirnya petugas kita pun ikut tertimbun," katanya.

Menurut Dianta, pihaknya belum mengetahui secara pasti jumlah penambang emas yang tertimbun di bawah tanah dan bebatuan yang terdapat dalam lubang tersebut.

Namun berdasarkan evakuasi yang dilakukan sebelumnya, satu orang penambang yang tewas tertimbun yang berhasil dikeluarkan longsor yang terjadi pada Selasa (5/2) itu.

Selain itu, pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat yang kehilangan dua anggota keluarga dan diperkirakan ikut tertimbun dalam pertambangan tersebut.

Petugas SAR yang turun langsung ke lubang yang tertimbun belum menemukan adanya tubuh atau bagian tubuh penambang yang tertimbun.

"Hanya saja, petugas mencium bau busuk yang cukup menyengat," katanya.

***4***
(T.I. Arfa/B/M.M. Astro/M.M. Astro)

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013