Medan, 9/2 (ANTARA) - Pelaksana tugas Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho mengungkapkan keberagaman budaya sebagai anugerah dari multietnis di Sumut menjadi potensi besar dalam pengembangan perekonomian.

"Tahun lalu skala pertumbuhan Sumut diatas rata-rata nasional, dan tahun ini sedikit di bawah nasional Saya melihatnya itu masih stabil dan itu hasil nyata keragamanan Sumut sehingga membawa kestabilan ekonomi," katanya ketika bersilaturahim dengan 17 perkumpulan etnis bernama Forum Komunikasi Pemuka Antar Etnis (FKPAE) di Binjai, Sabtu.

Gatot mengatakan, komunikasi yang terjalin seperti dicontohkan oleh FKPAE harus memberikan rasa optimisme yang tinggi.Jika kondusivitas terus terjaga maka Sumut diperkirakan akan mampu menjadi penyokong utama Indonesia untuk mencapai sebagai Negara Maju di 2030
"Multikultural adalah takdir dan anugerah dari Sang Pencipta. Mari kita jadikan keberagaman ini sebagai modal utama untuk lebi berdaya saing menuju Sumatera Utara yang sejahtera," ujarnya.

Lebih lanjut Gatot mengatakan, dalam kesempatan silaturahim tersebut, dia kembali mengingatkan agar warga dari ke-17 etnis ingat pada pemilihan gubernur (pilgub) dan wakil gubernur Sumut yang akan dilaksanakan 7 Maret 2013.

Keterlibatan masyarakat dalam pilgub penting agar Sumut dapat memiliki pemimpin dengan legitimasi dari mayoritas penduduk.

Dalam kegiatan tersebut, Gatot menyumbangkan perangkat personal komputer termasuk printer.Sumbangan tersebut bisa dijadikan sebagai perangkat kerja FKPAE.

"Semoga bermanfaat untuk semakin mempermudah operasional organisasi. Dan diharapkan dari forum ini terlahir ide-ide brilian demi kemajuan keanekaragaman budaya, khususnya di Sumut," ucap Gatot.

Ketua FKPAE, Tengku Fuad, menyebutkan organisasi multietnis yang diketuainya memiliki anggota dari 17 etnis.Etnis tersebut, yakn Melayu, Aceh, Jawa, Karo, Minang, Banten, Toba, Mandailing, Tionghoa, Tamil, Nias, Pakantan, Pakpak, Sunda, Simalungun, India, dan Banjar.

"Semoga pertemuan dan perpisahan yang kita lakukan bersama Pak Gatot ini selalu diberkahi.Kami bersyukur bahwa Binjai selalu damai dengan perbedaan yang ada, namun tidak saling merusak," kata Tengku Fuad.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013