Deli Serdang, Sumut, 21/1 (ANTARA) - Sejumlah nelayan tradisional di pesisir Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, tetap melaut selama beberapa pekan terakhir meski gelombang laut tinggi mencapai tiga meter.

"Hingga hari ini ombak masih tinggi, tetapi masih banyak juga nelayan yang melaut," kata Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Deli Serdang M. Sahri, di Kecamatan Pantai Labu, Senin.

Namun menurut dia para nelayan dengan mengandalkan perahu rata-rata berkapasitas lima gross ton ke bawah hanya mampu melaut sejauh enam hingga tujuh mil dari garis pantai.

Sedangkan sebagian nelayan lain, katanya, banyak yang memilih tidak melaut dan mengisi waktu mereka dengan memperbaiki perahu maupun alat tangkap.

Ombak tinggi dan cuaca buruk di sekitar perairan Deli Serdang sudah terjadi sejak hampir satu bulan.

Peristiwa fenomena alam itu, lanjut Sahri, selalu terjadi menjelang akhir tahun hingga akhir Januari.

Diakuinya, ombak tinggi disertai angin kencang yang melanda sebagian besar perairan timur Sumatera Utara (Sumut) turut membuat hasil tangkapan nelayan lokal menurun.

"Selama hampir sebulan terakhir, pasokan ikan dari nelayan tradisional menurun tajam," ujarnya.

Berkurangnya pasokan ikan dari nelayan lokal turut membuat harga ikan di tingkat pedagang pengecer di Deli Serdang dan sekitarnya saat ini naik berkisar antara 15 hingga 20 persen.

Harga ikan dencis ukuran sedang, misalnya, kini berada di kisaran Rp24 ribu per kilo gram (kg) atau naik dibanding dua pekan sebelumnya sekitar Rp20 ribu per kg.

"Kami perkirakan menjelang akhir Januari tahun ini situasi cuaca dan gelombang laut di sekitar perairan Deli Serdang akan kembali normal dan pada saat itu biasanya hsil tangkapan nelayan cenderung meningkat," ujar Sahri.***3***(T.KR-JRD/C/B008/B008)

(T.KR-JRD/C/B008/B008)

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013