Medan, 17/1 (ANTARA) - Situs bersejarah atau makam para aulia (ulama) pengembang Agama Islam di Desa Kinali, Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara, mengalami kerusakan akibat dihantam banjir segera diperbaiki pemerintah setempat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Tengah (Tapteng), Bonaparte Manurung dihubungi dari Medan, Rabu, mengatakan bangunan tergerus banjir tersebut direhab dengan dana mencapai Rp6 miliar.

Kota Barus terletak di pinggir Pantai Barat Pulau Sumatera. Barus pernah menjadi pusat peradaban pada abad 1-17 M sehingga menjadi salah satu tujuan wisata serta bagi para peneliti arkeologi Islam, baik dari dalam dan luar negeri.
Di Kecamatan Barus terdapat 44 makam aulia (ulama) yang sangat berjasa dalam membangun dan mengembangkan Islam di kawasan itu.

Bonaparte mengatakan, biaya perbaikan bangunan tersebut diperolah dari APBD tahun 2013 yang dianggarkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapteng, dan dalam waktu dekat ini akan dikerjakan.

"Bangunan bersejarah yang saat ini tampak kurang terawat dan batu-batunya berserakan akan dikembalikan seperti semula, sehingga kelihatan baru. Para wisatawan yang berkunjung ke lokasi tersebut juga merasa senang," ujarnya.

Dia mengatakan, Pemkab Tapteng kembali menata bangunan yang sudah tua itu, karena makam aulia tersebut merupakan peninggalan sejarah yang memiliki budaya tinggi dan tetap harus dijaga kelestariannya.

"Makam tersebut selama ini dijadikan sebagai objek wisata yang banyak dikunjungi wisatawan dari Malaysia, Jakarta, Medan dan beberapa daerah lainnya," ucap dia.

Bonaparte mengatakan, akibat pengaruh banjir yang sering terjadi di Barus, makam aulia yang berusia ratusan tahun itu sudah tergerus lebih kurang sepanjang 386 meter.

Bila hal ini terus dibiarkan dan tidak ada solusi untuk menyelamatkan makam ulama tersebut, dan dikhawatirkan bisa tenggelam.

Makam aulia berlokasi di Desa Kinali, saat ini bangunannya kelihatan banyak yang jebol dihantam banjir akibat meluapnya Sungai Aek Sirahar Barus, ujarnya.

"Kondisi situs bersejarah di Barus, saat ini sudah kelihatan banyak yang rusak dan tidak terawat, karena dilanda banjir pada Minggu, 11 November 2012," kata Bonaparte.

Kabupaten Tapanuli Tengah secara administratif terdiri dari 15 kecamatan dengan 145 Desa dan 15 kelurahan.
Luas wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah adalah 2.194,98 kilometer persegi (KM2) atau 219.498 hektare, dengan jumlah penduduk 290.545 jiwa. Kota tua dan bersejarah Barus, jaraknya lebih kurang 412 Kilometer arah Barat Kota Medan, Ibukota Provinsi Sumatera Utara.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013