Medan, 12/1 (ANTARA) - Dinas Kesehatan Sumatera Utara terus berupaya melakukan berbagai upaya demi mencegah masuk dan berkembangnya virus flu burung ke daerah itu, salah satunya dengan mengeluarkan surat edaran ke kabupaten/kota.
Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Sumatera Utara, Sukarni, di Medan, Sabtu, mengatakan, pihaknya membuat surat edaran ke kabupaten/kota agar masing-masing daerah mengambil langkah kesiagaan terhadap kemungkinan penyebaran virus flu burung.
Hal itu berdasarkan surat edaran yang dikeluarkan oleh Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementrian Pertanian nomor 06042/PD 610.F/12/2012 tanggal 16 Desember 2012 tentang pengendalian A1 pada itik.
"Saat ini, virus flu burung sudah mulai merebak lagi di daerah Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Kemungkinan, selain DBD dan Malaria yang berpotensi jadi KLB, virus flu burung juga akan berpotensi terjadi di Sumut. Jadi, untuk mengantisipasinya kita segera buat surat edarannya," katanya.
Ia mengatakan, sejak lama yang sering ditemui adalah virus H5+N1 dengan jenis baru (clade) 21 sub clade 212 yang ditemukan pada unggas dan manusia, namun saat ini berdasarkan hasil pemeriksaaan dari spesies itik yang ditemui mati mendadak, telah teridentifikasi clade 23 sub clade 232.
"Namun clade 23 sub clade 232 belum ditemui pada manusia, masih ditemui pada itik. Untuk itulah, kita segera buat surat edaran kepada kabupaten kota agar melakukan langkah-langkah kesiagaan," katanya.
Di antaranya, kata dia, mengikuti secara cermat setiap terjadinya kematian unggas terutama jenis unggas air dalam jumlah yang besar, mencermati dan mewaspadai terhadap perdagangan unggas yang terjadi antar daerah di Sumatera Utara.
Serta melakukan surveillance aktif dan intensif terhadap semua kontak langsung dengan unggas mati yang terjadi dan melakukan cek terhadap kesiapan logistik obat-obatan APD dan fasilitas pelayanan.
Selain itu, pihaknya juga meminta agar kabupaten/kota melakukan penyuluhan kepada masyarakat untuk tidak panik, namun tetap harus waspada melalui pola hidup yang sehat dan bersih.
"Kemudian, melaporkan dan merujuk segera ke Rumah Sakit A1 setiap ditemukan kasus suspect flu burung pada manusia dan segera berkordinasi dengan jajaran kesehatan hewan setempat untuk melakukan langkah-langkah penanggulangan," katanya.***4***
(T.KR-JRD/C/F002/F002)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Sumatera Utara, Sukarni, di Medan, Sabtu, mengatakan, pihaknya membuat surat edaran ke kabupaten/kota agar masing-masing daerah mengambil langkah kesiagaan terhadap kemungkinan penyebaran virus flu burung.
Hal itu berdasarkan surat edaran yang dikeluarkan oleh Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementrian Pertanian nomor 06042/PD 610.F/12/2012 tanggal 16 Desember 2012 tentang pengendalian A1 pada itik.
"Saat ini, virus flu burung sudah mulai merebak lagi di daerah Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Kemungkinan, selain DBD dan Malaria yang berpotensi jadi KLB, virus flu burung juga akan berpotensi terjadi di Sumut. Jadi, untuk mengantisipasinya kita segera buat surat edarannya," katanya.
Ia mengatakan, sejak lama yang sering ditemui adalah virus H5+N1 dengan jenis baru (clade) 21 sub clade 212 yang ditemukan pada unggas dan manusia, namun saat ini berdasarkan hasil pemeriksaaan dari spesies itik yang ditemui mati mendadak, telah teridentifikasi clade 23 sub clade 232.
"Namun clade 23 sub clade 232 belum ditemui pada manusia, masih ditemui pada itik. Untuk itulah, kita segera buat surat edaran kepada kabupaten kota agar melakukan langkah-langkah kesiagaan," katanya.
Di antaranya, kata dia, mengikuti secara cermat setiap terjadinya kematian unggas terutama jenis unggas air dalam jumlah yang besar, mencermati dan mewaspadai terhadap perdagangan unggas yang terjadi antar daerah di Sumatera Utara.
Serta melakukan surveillance aktif dan intensif terhadap semua kontak langsung dengan unggas mati yang terjadi dan melakukan cek terhadap kesiapan logistik obat-obatan APD dan fasilitas pelayanan.
Selain itu, pihaknya juga meminta agar kabupaten/kota melakukan penyuluhan kepada masyarakat untuk tidak panik, namun tetap harus waspada melalui pola hidup yang sehat dan bersih.
"Kemudian, melaporkan dan merujuk segera ke Rumah Sakit A1 setiap ditemukan kasus suspect flu burung pada manusia dan segera berkordinasi dengan jajaran kesehatan hewan setempat untuk melakukan langkah-langkah penanggulangan," katanya.***4***
(T.KR-JRD/C/F002/F002)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013