Enam anggota Polrestabes Medan, Sumatera Utara diperiksa terkait tewasnya seorang tahanan berinisial BS (42), yang sebelumnya ditangkap karena diduga melakukan pengancaman dengan kekerasan.
“Pemeriksaan dilakukan oleh Paminal Polrestabes Medan terhadap enam anggota yang melakukan penangkapan BS pada saat itu,” ujar Kepala Polrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan di Medan, Kamis (26/12) malam.
Dia mengatakan, pemeriksaan dilakukan karena adanya dugaan kekerasan pada saat proses penangkapan terhadap BS.
Dari enam polisi yang saat ini dalam proses pemeriksaan pihak Paminal Polrestabes Medan, satu di antaranya perwira berinisial Ipda ID.
“Pemeriksaan dilakukan, supaya jelas apabila ada dugaan pelanggaran kode etik maupun SOP dalam proses penangkapan, kita akan menyesuaikan dengan ketetapan yang telah dibuat secara internal,” jelas dia.
Dia menjelaskan, proses penangkapan terjadi pada Rabu (25/12) pukul 00.20 WIB, di Desa Sunggal, Deli Serdang, dimana sebelumnya terjadi cekcok dan pengancaman dengan kekerasan.
BS saat itu diduga mabuk bersama dua orang temannya, yakni G dan D saat kejadian. Lalu, ketiganya diamankan oleh pihak kepolisian setelah tertangkap tangan diduga melakukan pengancaman dengan kekerasan dan kemudian dibawa ke Polrestabes Medan.
Pada saat penangkapan, polisi menemukan senjata tajam jenis golok, yang meski tidak ditemukan pada BS, namun menurut keterangan teman BS, senjata tajam tersebut diberikan oleh BS.
Diketahui BS sebelumnya dibawa ke rumah sakit pada Rabu (25/12) pukul 15.05 WIB, setelah petugas kepolisian melakukan penangkapan terhadap dirinya.
Namun, pada Kamis (26/12), sekitar pukul 10.34 WIB, BS meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Medan.
“Hasil visum sementara menunjukkan adanya luka pada kepala dan rahang yang bersangkutan. Kami masih menunggu visum lengkap untuk detail lebih lanjut,” jelas Gidion.
Peristiwa meninggalnya BS, memicu kecurigaan dari pihak keluarga, terutama istri korban Dumaria Simangunsong, yang menduga adanya kekerasan dialami suaminya sebelum meninggal dunia.
“Kondisi suamiku saat ditangkap baik-baik saja. Tapi kenapa setelah meninggal, lebam-lebam semua wajahnya? Saya berharap agar kepolisian segera mengusut tuntas penyebab kematian suami saya,” jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024