Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Provinsi Sumatera Utara mencatat 495 kepala keluarga (KK) terdampak banjir bandang yang melanda dua desa di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel).
Berdasarkan laporan yang diterima di Medan, Kamis, banjir bandang tersebut terjadi di Desa Kota Tua dan Desa Simaninggir di Kecamatan Tano Tombangan pada Rabu (18/12) pukul 16.00 WIB yang diawali oleh hujan deras.
Adapun ke-495 KK yang terdampak terdiri atas 383 KK di Desa Kota Tua dan 180 KK di Desa Simaninggir.
Dari total rumah yang terdampak berdasarkan laporan Pusdalops PB Sumut itu, sekitar 250 KK mengungsi akibat banjir bandang tersebut.
Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut Sri Wahyuni Pancasilawati mengatakan data itu merupakan data sementara.
Ia menjelaskan bahwa BPBD setempat bersama pemangku kebijakan terkait masih terus melakukan pendataan. "Kami mendapat laporan korban luka-luka sebanyak 10 orang dan terus melakukan pendataan," kata dia.
Selain itu, ia memastikan pascabanjir bandang BPBD setempat bersama pemangku kebijakan terkait terus melakukan berbagai upaya. Pihaknya juga mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap banjir susulan.
Sementara itu, Plt Kalaksa BPBD Tapsel Puput Mashuri mengatakan banjir bandang itu terjadi akibat meluapnya Sungai Aek Mardua yang membawa material kayu serta lumpur dan menghantam permukiman warga.
"Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat penanganan dan pemulihan," ujar Mashuri.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pusdalops PB Sumut: 495 KK terdampak banjir bandang di Tapsel
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024