Satuan Brimob Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara mengerahkan personel melakukan pembersihan lingkungan dan rumah warga setelah banjir bandang melanda beberapa desa di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel).

Komandan Kompi Penugasan SAR Brimob Batalyon C Pelopor Satuan Brimob Polda Sumut AKP Lamhot Manullang mengatakan personel Brimob diturunkan melakukan pembersihan lingkungan dan rumah warga tersebut yakni di Desa Urase, Huta Padang, dan Sipange Siunjam, Kecamatan Batang Angkola dan Kecamatan Sayur Matinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan.

"Aksi ini sebagai dedikasi kami dalam membantu masyarakat terdampak bencana banjir bandang di wilayah tersebut," ujar Lamhot di Medan, Selasa.

Ia mengatakan personel yang membersihkan lumpur yang berada di Kecamatan Batang Angkola yang terbawa oleh banjir bandang tersebut.

Personel juga membersihkan puing-puing rumah warga yang masih berserakan pascabanjir bandang di wilayah itu.

"Banjir bandang yang melanda wilayah itu telah meninggalkan kerusakan signifikan, baik pada rumah-rumah warga maupun fasilitas umum," ucap Lamhot.

Personel Brimob Sumut tersebut juga membantu masyarakat mengisi air di masjid setempat guna mendukung kelancaran ibadah sholat.

"Langkah ini menjadi bentuk nyata perhatian Brimob terhadap kebutuhan fisik dan spiritual warga yang tengah dilanda musibah," tutur dia.

Lamhot mengatakan pihaknya hadir di sini untuk meringankan beban masyarakat dan sebagai wujud solidaritas Polri kepada warga yang terdampak.

Satuan Brimob Polda Sumut memastikan bahwa mereka akan terus hadir membantu masyarakat hingga situasi kembali pulih, karena kepedulian ini mencerminkan komitmen Brimob sebagai pelindung dan pelayan masyarakat, terutama dalam menghadapi situasi darurat seperti bencana alam.

Sebelumnya, Plt.Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Selatan Puput Mashuri menyebut dampak bencana di Desa Sipange Siunjam, Kecamatan Sayur Matinggi cukup dirasakan 734 jiwa, dan dua orang meninggal dunia.

"Sipange Siunjam mengalami kerusakan paling parah dengan 734 jiwa terdampak, 67 rumah rusak berat, rusak ringan 65 rumah, dan 10 rumah hanyut. Selain itu, lebih dari 50 hektare lahan pertanian dan 78 hektare lahan perkebunan juga rusak," katanya.

Selanjutnya, bencana serupa melanda Desa Huta Padang - Desa Hurase, Kecamatan Batang Angkola. Desa Hurase tercatat lebih kurang 1.160 jiwa terdampak, sementara di Desa Hutapadang sekitar 51 orang mengungsi, dan 15 rumah rusak berat.

Pewarta: M. Sahbainy Nasution

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024