Insan Nasional Bestari Indonesia (INBI) yang merupakan organisasi sosial sebagai relawan pendidikan bagi anak bangsa telah melaksanakan berbagai program kerja yang berinteraksi langsung dengan masyarakat, salah satunya adalah Bimbel Panti.
Bimbel Panti merupakan kegiatan bimbingan belajar yang diadakan secara rutin oleh INBI sebanyak satu sampai dua kali setiap minggunya untuk anak-anak di panti asuhan.
Pada periode ini, INBI melaksanakan Bimbel Panti di Panti Asuhan Agape Terehasan Indonesia, Medan.
Pendiri sekaligus Presiden INBI, Raihan Jero Tampubolon, mengatakan Program Bimbel Panti, INBI mengajarkan berbagai mata pelajaran kepada anak-anak panti asuhan dengan pendekatan yang menyenangkan dan interaktif.
Hal ini membuat kegiatan tersebut sangat disenangi oleh anak-anak, bahkan menjadi agenda yang mereka nantikan setiap minggunya.
"Wah, pastinya pengalaman yang sangat seru, ya, apalagi anak-anaknya aktif dan semangat, mau belajar, serta menyambut INBI. Serunya juga, setiap mau pelaksanaan Bimbel Panti, kita baru sampai itu udah disambut keluar sama anak-anak, bahkan sampai ada yang peluk kita," katanya.
Melalui program Bimbel Panti, INBI telah mengajarkan ilmu dan pengetahuan baru pada puluhan anak yang kurang beruntung. Anak-anak yang sebelumnya belum lancar membaca dan menulis telah mampu melakukannya.
Tak hanya itu, mereka juga dapat mengekspresikan kreativitas melalui kegiatan seni lukis dan mewarnai bersama INBI.
Jero mengakui bahwa inisiatifnya membangun INBI merupakan hasil dari proyek akhir Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) yang ditekuninya pada semester pertama bangku kuliah.
Ia yang pada saat itu mengambil proyek bertema “Pendidikan Berkualitas” ingin memiliki wadah untuk dapat menyelenggarakan program berkelanjutan bagi anak-anak panti asuhan.
Jero berharap sebagai generasi muda Indonesia, para mahasiswa dapat secara aktif berkontribusi kepada masyarakat, khususnya dalam meningkatkan sumber daya manusia di berbagai bidang dan keterampilan.
"Kita mendekatkan diri kepada mereka karena kita ingin memberitahu mereka bahwa kita dan mereka itu sama, punya semangat dan masa depan yang cerah. Bimbel Panti niatnya bukan hanya membuat mereka semakin berpengetahuan, tetapi juga menjadi sosok bestari yang sesungguhnya," katanya.
Rini, salah satu anak di Panti Asuhan Agape Terahasan yang rutin menjadi murid pada Bimbel Panti INBI juga menyampaikan kesan positifnya.
"Seru, gara-gara kakak itu ngajar kami menggambar, belajar ABCD dan nama-nama hewan dalam bahasa Inggris. Aku senang, kalau ada acara gini kami (anak-anak panti) pun senang. Jadi, kalau ibadah nanti kami mendoakan orang kakak," kata anak berusia 9 tahun itu.
INBI berdiri berawal dari kepedulian para mahasiswa terhadap isu-isu sosial, khususnya kesetaraan dan kualitas pendidikan di Indonesia.
Inisiatif ini diprakarsai oleh Raihan Jero Tampubolon, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU), yang kini menjabat sebagai Presiden INBI, dan beberapa teman sejawatnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
Bimbel Panti merupakan kegiatan bimbingan belajar yang diadakan secara rutin oleh INBI sebanyak satu sampai dua kali setiap minggunya untuk anak-anak di panti asuhan.
Pada periode ini, INBI melaksanakan Bimbel Panti di Panti Asuhan Agape Terehasan Indonesia, Medan.
Pendiri sekaligus Presiden INBI, Raihan Jero Tampubolon, mengatakan Program Bimbel Panti, INBI mengajarkan berbagai mata pelajaran kepada anak-anak panti asuhan dengan pendekatan yang menyenangkan dan interaktif.
Hal ini membuat kegiatan tersebut sangat disenangi oleh anak-anak, bahkan menjadi agenda yang mereka nantikan setiap minggunya.
"Wah, pastinya pengalaman yang sangat seru, ya, apalagi anak-anaknya aktif dan semangat, mau belajar, serta menyambut INBI. Serunya juga, setiap mau pelaksanaan Bimbel Panti, kita baru sampai itu udah disambut keluar sama anak-anak, bahkan sampai ada yang peluk kita," katanya.
Melalui program Bimbel Panti, INBI telah mengajarkan ilmu dan pengetahuan baru pada puluhan anak yang kurang beruntung. Anak-anak yang sebelumnya belum lancar membaca dan menulis telah mampu melakukannya.
Tak hanya itu, mereka juga dapat mengekspresikan kreativitas melalui kegiatan seni lukis dan mewarnai bersama INBI.
Jero mengakui bahwa inisiatifnya membangun INBI merupakan hasil dari proyek akhir Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) yang ditekuninya pada semester pertama bangku kuliah.
Ia yang pada saat itu mengambil proyek bertema “Pendidikan Berkualitas” ingin memiliki wadah untuk dapat menyelenggarakan program berkelanjutan bagi anak-anak panti asuhan.
Jero berharap sebagai generasi muda Indonesia, para mahasiswa dapat secara aktif berkontribusi kepada masyarakat, khususnya dalam meningkatkan sumber daya manusia di berbagai bidang dan keterampilan.
"Kita mendekatkan diri kepada mereka karena kita ingin memberitahu mereka bahwa kita dan mereka itu sama, punya semangat dan masa depan yang cerah. Bimbel Panti niatnya bukan hanya membuat mereka semakin berpengetahuan, tetapi juga menjadi sosok bestari yang sesungguhnya," katanya.
Rini, salah satu anak di Panti Asuhan Agape Terahasan yang rutin menjadi murid pada Bimbel Panti INBI juga menyampaikan kesan positifnya.
"Seru, gara-gara kakak itu ngajar kami menggambar, belajar ABCD dan nama-nama hewan dalam bahasa Inggris. Aku senang, kalau ada acara gini kami (anak-anak panti) pun senang. Jadi, kalau ibadah nanti kami mendoakan orang kakak," kata anak berusia 9 tahun itu.
INBI berdiri berawal dari kepedulian para mahasiswa terhadap isu-isu sosial, khususnya kesetaraan dan kualitas pendidikan di Indonesia.
Inisiatif ini diprakarsai oleh Raihan Jero Tampubolon, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU), yang kini menjabat sebagai Presiden INBI, dan beberapa teman sejawatnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024