Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Dinas Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura meningkatkan indeks pertanaman untuk mencapai swasambada pangan di wilayah ini.
"Salah satunya dalam peningkatan indeks pertamanan pangan dengan adanya program penambahan areal tanam untuk padi," ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara Muhammad Juwaini di Medan, Kamis.
Juwaini mengatakan penambahan areal tanam yang mencapai lebih dari 97.000 hektar dengan rincian optimalisasi lawah rawa 30.442 hektare, program pompanisasi 49.704 hektare dan tumpang sisip pagi gogo 17.148 hektare.
Lebih lanjut, program penambahan areal tanam ini sudah berjalan di daerah Sumut seperti Kabupaten Serdang Bedagai, Langkat, Deli Serdang, Tapanuli Utara, Simalungun dan lainnya.
"Dari penambahan areal tanam ini bisa diprediksikan sekitar 5,2 ton dapat menghasilkan gabah kering giling (GKG) per hektar, " ujar Juwaini.
Adanya penambahan areal tanam ini, bisa menambah target yang dilakukan Pemprov Sumut dengan memproduksi 2.648.660 ton beras yang didapatkan dari 4.158022 GKG.
Dengan kebutuhan beras di Sumut pada 2024 diprediksi 2.127.141 ton beras, maka akan ada surplus 521.519 ton beras.
Untuk luas tanam padi pada tahun 2024, Pemprov Sumut menginginkan total penanaman padi di 807.086 hektare sawah dengan luas panen 790.839 hektare.
Target tersebut lebih tinggi daripada realisasi produksi beras Sumut pada tahun 2023 yakni 2.539.378 ton, dengan surplus 451.556 ton. Adapun pada 2023, Sumut dapat menghasilkan 3.986.465 ton GKG.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto meminta kabinetnya bersinergi untuk dapat meraih swasembada pangan dan juga swasembada energi di era kepemimpinan selama periode 2024-2029.
"26 komoditas proyek-proyek yang vital, dalam 26 komoditas tersebut yang harus dihilirisasi segera dirumuskan. Bikin daftar dan kita segera untuk mencari dana, sehingga kita bisa mulai hilirisasi dalam waktu yang sesingkat-singkatnya," kata Prabowo.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
"Salah satunya dalam peningkatan indeks pertamanan pangan dengan adanya program penambahan areal tanam untuk padi," ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara Muhammad Juwaini di Medan, Kamis.
Juwaini mengatakan penambahan areal tanam yang mencapai lebih dari 97.000 hektar dengan rincian optimalisasi lawah rawa 30.442 hektare, program pompanisasi 49.704 hektare dan tumpang sisip pagi gogo 17.148 hektare.
Lebih lanjut, program penambahan areal tanam ini sudah berjalan di daerah Sumut seperti Kabupaten Serdang Bedagai, Langkat, Deli Serdang, Tapanuli Utara, Simalungun dan lainnya.
"Dari penambahan areal tanam ini bisa diprediksikan sekitar 5,2 ton dapat menghasilkan gabah kering giling (GKG) per hektar, " ujar Juwaini.
Adanya penambahan areal tanam ini, bisa menambah target yang dilakukan Pemprov Sumut dengan memproduksi 2.648.660 ton beras yang didapatkan dari 4.158022 GKG.
Dengan kebutuhan beras di Sumut pada 2024 diprediksi 2.127.141 ton beras, maka akan ada surplus 521.519 ton beras.
Untuk luas tanam padi pada tahun 2024, Pemprov Sumut menginginkan total penanaman padi di 807.086 hektare sawah dengan luas panen 790.839 hektare.
Target tersebut lebih tinggi daripada realisasi produksi beras Sumut pada tahun 2023 yakni 2.539.378 ton, dengan surplus 451.556 ton. Adapun pada 2023, Sumut dapat menghasilkan 3.986.465 ton GKG.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto meminta kabinetnya bersinergi untuk dapat meraih swasembada pangan dan juga swasembada energi di era kepemimpinan selama periode 2024-2029.
"26 komoditas proyek-proyek yang vital, dalam 26 komoditas tersebut yang harus dihilirisasi segera dirumuskan. Bikin daftar dan kita segera untuk mencari dana, sehingga kita bisa mulai hilirisasi dalam waktu yang sesingkat-singkatnya," kata Prabowo.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024