Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) memastikan produk biologi yang dihasilkan berstandar dunia guna membangun masa depan melalui kemandirian farmasi dalam negeri.
"Tentu kami mengadopsi yang menjadi standar dunia, karena kami tidak main-main dengan keamanan masyarakat, untuk itu kami membuat aturan yang baik kapa industri farmasi," ujar Kepala BPOM Taruna Ikrar di Medan, Kamis.
Menurut dia, produk biologi saat ini dibutuhkan karena produk farmasi yang mendominasi industri dunia tidak lagi yang berbahan dasar chemical, tapi 65 persen produk biologi, seperti vaksin, stem cell, terapi genetik, dan albumin.
Oleh karena itu, pihaknya terus melakukan evaluasi agar produk biologi di industri farmasi menjamin keamanan, mutu bagus, dan kemanfaatan.
"Untuk itu, kami juga memudahkan industri farmasi contohnya pembuatan sertifikat obat yang bertujuan untuk perlindungan masyarakat yang lebih luas," kata Taruna.
Sebelumnya, BPOM mengapresiasi inisiatif perusahaan Etana yang berupaya mendorong produksi produk-produk biologi yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia.
“Jadi, produk yang dihasilkan Etana sebenarnya advanced technology yang akan sangat mahal jika produknya kita impor. Untuk itu, kehadiran BPOM ke Etana ini ada dua tujuan utama. Pertama, kami anggap industri ini sebagai aset negara yang perlu didukung pemerintah. Kedua, sebagai pengawas, kami ingin lihat dan memastikan proses produksinya sesuai standar yang dimiliki,” kata dia.
Kehadiran produk biologi menjadi harapan baru dalam pengembangan industri farmasi di tanah air. Oleh karena itu, Taruna berharap keberhasilan Etana mengembangkan produksi produk biologi dapat memotivasi industri farmasi nasional lainnya untuk turut mengembangkan kapasitasnya dalam menghadirkan produk-produk biologi yang lebih inovatif dan dapat bersaing di kancah global.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPOM pastikan produk biologi berstandar dunia
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
"Tentu kami mengadopsi yang menjadi standar dunia, karena kami tidak main-main dengan keamanan masyarakat, untuk itu kami membuat aturan yang baik kapa industri farmasi," ujar Kepala BPOM Taruna Ikrar di Medan, Kamis.
Menurut dia, produk biologi saat ini dibutuhkan karena produk farmasi yang mendominasi industri dunia tidak lagi yang berbahan dasar chemical, tapi 65 persen produk biologi, seperti vaksin, stem cell, terapi genetik, dan albumin.
Oleh karena itu, pihaknya terus melakukan evaluasi agar produk biologi di industri farmasi menjamin keamanan, mutu bagus, dan kemanfaatan.
"Untuk itu, kami juga memudahkan industri farmasi contohnya pembuatan sertifikat obat yang bertujuan untuk perlindungan masyarakat yang lebih luas," kata Taruna.
Sebelumnya, BPOM mengapresiasi inisiatif perusahaan Etana yang berupaya mendorong produksi produk-produk biologi yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia.
“Jadi, produk yang dihasilkan Etana sebenarnya advanced technology yang akan sangat mahal jika produknya kita impor. Untuk itu, kehadiran BPOM ke Etana ini ada dua tujuan utama. Pertama, kami anggap industri ini sebagai aset negara yang perlu didukung pemerintah. Kedua, sebagai pengawas, kami ingin lihat dan memastikan proses produksinya sesuai standar yang dimiliki,” kata dia.
Kehadiran produk biologi menjadi harapan baru dalam pengembangan industri farmasi di tanah air. Oleh karena itu, Taruna berharap keberhasilan Etana mengembangkan produksi produk biologi dapat memotivasi industri farmasi nasional lainnya untuk turut mengembangkan kapasitasnya dalam menghadirkan produk-produk biologi yang lebih inovatif dan dapat bersaing di kancah global.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPOM pastikan produk biologi berstandar dunia
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024