Perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mengatakan tingkat pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara (Sumut) positif pada triwulan II tahun 2024.
"Ekonomi Sumut menunjukkan positif pada Triwulan II tahun 2024 dengan pertumbuhan sebesar 4,95 persen year on year (yoy)," ujar Kepala Perwakilan Kemenkeu Sumut Arridel Mindra di Medan, Rabu.
Arridel mengatakan pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan aktivitas konsumsi masyarakat dan investasi, terutama di sektor pertanian, perikanan, perdagangan besar, dan eceran.
Sementara untuk inflasi di Sumut juga berhasil dikendalikan pada tingkat yang relatif rendah. Inflasi pada Agustus 2024 tercatat sebesar 1,86 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang mencapai 2,12 persen (yoy).
Secara bulanan, Sumut bahkan mengalami deflasi sebesar 0,14 persen secara month to month, lebih tinggi dibandingkan deflasi nasional yang sebesar -0,03 persen.
"Sementara untuk komoditas utama penyumbang inflasi antara lain beras, emas perhiasan, sigaret kretek mesin, gula pasir, dan minyak goreng," kata Arridel.
Dia menambahkan, kinerja APBN di Provinsi Sumatera Utara hingga Agustus 2024 menunjukkan tren yang positif dan stabil, meski di tengah tantangan ekonomi global.
Pemerintah Provinsi Sumut bersama dengan Kanwil DJP tetap berkomitmen untuk menjaga kualitas belanja negara dan memastikan distribusi dana yang tepat sasaran, terutama untuk program-program yang mendukung kesejahteraan masyarakat dan pembangunan infrastruktur.
Pemerintah akan terus memantau dan memastikan bahwa APBN berperan optimal sebagai instrumen stabilisasi ekonomi, serta mendukung pertumbuhan dan pembangunan yang berkelanjutan bagi masyarakat Sumatera Utara.
"Dengan pengelolaan fiskal yang efisien dan efektif, diharapkan perekonomian Sumut dapat terus tumbuh dan memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat," kata Arridel.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
"Ekonomi Sumut menunjukkan positif pada Triwulan II tahun 2024 dengan pertumbuhan sebesar 4,95 persen year on year (yoy)," ujar Kepala Perwakilan Kemenkeu Sumut Arridel Mindra di Medan, Rabu.
Arridel mengatakan pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan aktivitas konsumsi masyarakat dan investasi, terutama di sektor pertanian, perikanan, perdagangan besar, dan eceran.
Sementara untuk inflasi di Sumut juga berhasil dikendalikan pada tingkat yang relatif rendah. Inflasi pada Agustus 2024 tercatat sebesar 1,86 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang mencapai 2,12 persen (yoy).
Secara bulanan, Sumut bahkan mengalami deflasi sebesar 0,14 persen secara month to month, lebih tinggi dibandingkan deflasi nasional yang sebesar -0,03 persen.
"Sementara untuk komoditas utama penyumbang inflasi antara lain beras, emas perhiasan, sigaret kretek mesin, gula pasir, dan minyak goreng," kata Arridel.
Dia menambahkan, kinerja APBN di Provinsi Sumatera Utara hingga Agustus 2024 menunjukkan tren yang positif dan stabil, meski di tengah tantangan ekonomi global.
Pemerintah Provinsi Sumut bersama dengan Kanwil DJP tetap berkomitmen untuk menjaga kualitas belanja negara dan memastikan distribusi dana yang tepat sasaran, terutama untuk program-program yang mendukung kesejahteraan masyarakat dan pembangunan infrastruktur.
Pemerintah akan terus memantau dan memastikan bahwa APBN berperan optimal sebagai instrumen stabilisasi ekonomi, serta mendukung pertumbuhan dan pembangunan yang berkelanjutan bagi masyarakat Sumatera Utara.
"Dengan pengelolaan fiskal yang efisien dan efektif, diharapkan perekonomian Sumut dapat terus tumbuh dan memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat," kata Arridel.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024