Alat transportasi roda tiga khas Kota Pematangsiantar "Becak Siantar" dipajangkan di terminal kedatangan bandara internasional Kuala Namu, Kabupaten Deli Serdang.
Pajangan Becak Siantar ini hasil kerja sama Pemerintah Kota (Pemkot) Pematangsiantar dengan PT Angkasa Pura Aviasi.
Wali Kota Pematangsiantar dr Susanti Dewayani SpA, pada peresmian itu di Kuala Namu mengaku bangga satu unit becak dipajangkan di bandara terbesar di Pulau Sumatera itu.
Pajangan becak unik di bandara itu sebagai pesan yang mengandung ajakan untuk menarik wisatawan agar datang ke Pematangsiantar yang berslogan "destinasi yes, transit no".
Becak Siantar berawal dari kendaraan perang Birmingham Small Arms (BSA) yang didayagunakan sebagai kendaraan transportasi penduduk.
Seiring waktu Becak Siantar tahun pembuatan 1952 ini ditetapkan menjadi cagar budaya Kota Pematangsiantar.
Peresmian dihadiri Director Commercial dan Business Development PT Angkasa Pura Aviasi II, Kedar Vijay Deshpande, Senior Vice President of Commercial Abednego Azarya Tampubolon.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
Pajangan Becak Siantar ini hasil kerja sama Pemerintah Kota (Pemkot) Pematangsiantar dengan PT Angkasa Pura Aviasi.
Wali Kota Pematangsiantar dr Susanti Dewayani SpA, pada peresmian itu di Kuala Namu mengaku bangga satu unit becak dipajangkan di bandara terbesar di Pulau Sumatera itu.
Pajangan becak unik di bandara itu sebagai pesan yang mengandung ajakan untuk menarik wisatawan agar datang ke Pematangsiantar yang berslogan "destinasi yes, transit no".
Becak Siantar berawal dari kendaraan perang Birmingham Small Arms (BSA) yang didayagunakan sebagai kendaraan transportasi penduduk.
Seiring waktu Becak Siantar tahun pembuatan 1952 ini ditetapkan menjadi cagar budaya Kota Pematangsiantar.
Peresmian dihadiri Director Commercial dan Business Development PT Angkasa Pura Aviasi II, Kedar Vijay Deshpande, Senior Vice President of Commercial Abednego Azarya Tampubolon.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024