Kepolisian Resor Tapanuli Utara mengungkap identitas mayat mengapung di Sungai Aek Sigeaon yang ditemukan warga pada Minggu (15/9) lalu, ternyata adalah Parningotan Sitompul (47), warga Desa Siraja Oloan, Kecamatan Tarutung, Taput.

"Keluarga korban mengenali jasad Mr X yang ditemukan warga mengapung di Sungai Aek Sigeaon. Korban atas nama Parningotan Sitompul, 47 tahun, warga Desa Siraja Oloan, Kecamatan Tarutung, Taput," terang Humas Polres Taput, Aiptu Walpon Baringbing, Rabu (18/9).

Disebutkan, identitas korban dikenali pihak keluarga dari cincin yang melingkar dijemari tangannya.

Awalnya, polisi melakukan penyelidikan dan mengumpulkan beberapa informasi penting dari masyarakat sejak penemuan mayat hingga dibawa untuk divisum ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan.

Saat polisi mengumpulkan informasi, petugas bertemu dengan seorang ibu bernama Tetty Dewi Gultom (48), yang mengaku bahwa suaminya, Parningotan Sitompul, tidak kunjung pulang.

Tetty juga mengakui kalau suaminya selama ini biasa minum tuak dan setiap pulang selalu mabuk berat. Bahkan, korban selama ini kalau tidak pulang, tidak begitu dicari karena dinilai tidak bertanggung jawab atas kebutuhan rumah tangga.

"Kemudian Tetty menghubungi Kristian Susilo Pasaribu, keluarganya yang berada di Medan untuk mengecek korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Hingga Kristian memastikan bahwa korban adalah Parningotan melalui keberadaan cincin yang dahulu dibeli dan diberikannya dan tetap melingkar dijemari korban," urai Aiptu Walpon.

Kepastian identitas korban juga diketahui berdasarkan informasi yang dikumpulkan polisi dari sebuah warung tuak di jalan SM Raja Tarutung milik Candra Siregar, yang merupakan tempat biasa korban mangkal untuk minum tuak.

Pemilik warung menyebutkan jika pada Kamis, 12 September 2024, Parningotan Sitompul minum tuak di warungnya mulai pukul 18.00 WIB, dan pulang dengan berjalan kaki sendirian dalam keadaan mabuk berat, sekira pukul 23.30 WIB, saat hujan turun deras.

Dan hingga Jumat hingga saat ini, korban tidak pernah datang lagi ke warungnya, meski biasanya selalu minum tuak di sana.

Saat pulang ke rumahnya dari warung tuak, korban diperkirakan harus menempuh jarak dua km dan melewati dua unit jembatan yang jaraknya dengan titik penemuan mayat korban di Sungai Aek Sigeaon, diperkirakan sejauh lima km.

"Saat ini kita masih menunggu hasil visum dari Rumah Sakit Bhayangkara untuk memastikan apakah meninggalnya korban ada dugaan tindak pidana atau tidak, dan korban sudah diserahkan kepada keluarganya," tukas Baringbing.

Pewarta: Rinto Aritonang

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024