Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Utara menyiapkan uang kartal sebanyak Rp6 hingga Rp7 triliun untuk memenuhi kebutuhan uang tunai masyarakat saat acara Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh- Sumut berlangsung.
"Untuk angka perputaran ekonomi di acara PON nantinya secara detail belum ada, namun yang pasti Bank Indonesia menyediakan uang yang lebih dari cukup sekitar Rp6 hingga Rp7 triliun untuk acara besar ini," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara Soeharman Tabrani di Medan, Rabu.
Pihak Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara juga yakin acara tersebut berpotensi memberikan dampak ekonomi besar dan mendongkrak pendapatan bagi pelaku UMKM di daerah itu.
"Ekonomi pasti bertambah, komponen konsumsi rumah tangga pasti naik karena transaksinya meningkat, kemudian investasi juga meningkat, lapangan usaha juga naik itu pasti," lanjutnya.
Selain itu, lanjut dia, PON tersebut juga diyakini bisa mendorong akselerasi sistem pembayaran dengan transaksi digital bagi sektor UMKM, salah satunya menggunakan layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
"Nantinya di sana pelaku UMKM akan menyediakan dua cara transaksi tunai dan QRIS, jadi ini sebagai bentuk dorongan untuk transaksi digital juga," katanya.
Meski demikian Bank Indonesia menyadari bahwa akan tetap ada kebutuhan uang kartal di tengah masyarakat pada periode itu, sehingga pihaknya telah menghitung dan memastikan kebutuhan uang kartal selama agenda olahraga terbesar di tanah air itu tercukupi.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
"Untuk angka perputaran ekonomi di acara PON nantinya secara detail belum ada, namun yang pasti Bank Indonesia menyediakan uang yang lebih dari cukup sekitar Rp6 hingga Rp7 triliun untuk acara besar ini," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara Soeharman Tabrani di Medan, Rabu.
Pihak Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara juga yakin acara tersebut berpotensi memberikan dampak ekonomi besar dan mendongkrak pendapatan bagi pelaku UMKM di daerah itu.
"Ekonomi pasti bertambah, komponen konsumsi rumah tangga pasti naik karena transaksinya meningkat, kemudian investasi juga meningkat, lapangan usaha juga naik itu pasti," lanjutnya.
Selain itu, lanjut dia, PON tersebut juga diyakini bisa mendorong akselerasi sistem pembayaran dengan transaksi digital bagi sektor UMKM, salah satunya menggunakan layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
"Nantinya di sana pelaku UMKM akan menyediakan dua cara transaksi tunai dan QRIS, jadi ini sebagai bentuk dorongan untuk transaksi digital juga," katanya.
Meski demikian Bank Indonesia menyadari bahwa akan tetap ada kebutuhan uang kartal di tengah masyarakat pada periode itu, sehingga pihaknya telah menghitung dan memastikan kebutuhan uang kartal selama agenda olahraga terbesar di tanah air itu tercukupi.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024