Asisten Operasi (Asops) Kapolri Irjen Pol Verdianto Iskandar Bitticaca meminta jajaran kepolisian di Sumatera agar meningkatkan pengamanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
"Untuk itu, jajaran kepolisian dapat memetakan kembali tentang potensi kerawanan ini, tolong diperhatikan," ujar Verdianto dalam sambutan pada 'Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Pilkada Serentak Tahun 2024 di Wilayah Sumatera' di Medan, Selasa.
Asops Kapolri Verdianto mengatakan karena pengamanan pilkada serentak tersebut telah dilakukan setiap masing-masing kepolisian resor (Polres) dan Kepolisian Daerah.
Oleh karena itu, Verdianto menyebutkan perlu adanya atensi setiap jajaran untuk pengamanan pilkada serentak ini.
Dia menjelaskan Polri dalam konfigurasi wilayah keamanan dan ketertiban masyarakat, semua daerah memiliki potensi gangguan maupun ambang gangguan.
Menurut dia, ada tiga kategori sangat rawan, rawan dan kurang rawan.
Asops Kapolri menyebutkan berbagai dimensi potensi kerawanan dalam pilkada baik dari dimensi penyelenggara, pengamanan, partisipasi masyarakat dan lainnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI Hadi Tjahjanto meminta seluruh kementerian dan lembaga memperkuat sinergisitas guna memastikan Pilkada 2024 berjalan dengan lancar.
"Seluruh pihak agar mampu menempatkan peran masing-masing sesuai tugas dan fungsi kementerian lembaga melalui satu bentuk yakni sinergisitas," kata Hadi.
Hadi menjelaskan tahun 2024 akan menjadi tahun pemilu terbesar lantaran pilpres dan pilkada dilakukan dalam waktu yang sama.
Untuk pilkada saja, kata Hadi, tercatat ada 545 daerah terdiri dari 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota yang menyelenggarakan pilkada serentak 2024.
Menko Polhukam menilai kondisi tersebut rawan memicu konflik antara masyarakat, terutama masing-masing pendukung pasangan calon.
Oleh karena itu, kata Hadi, dalam hal ini instansi TNI dan Polri memegang peranan penting dalam menjaga stabilitas keamanan selama Pilkada berlangsung.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
"Untuk itu, jajaran kepolisian dapat memetakan kembali tentang potensi kerawanan ini, tolong diperhatikan," ujar Verdianto dalam sambutan pada 'Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Pilkada Serentak Tahun 2024 di Wilayah Sumatera' di Medan, Selasa.
Asops Kapolri Verdianto mengatakan karena pengamanan pilkada serentak tersebut telah dilakukan setiap masing-masing kepolisian resor (Polres) dan Kepolisian Daerah.
Oleh karena itu, Verdianto menyebutkan perlu adanya atensi setiap jajaran untuk pengamanan pilkada serentak ini.
Dia menjelaskan Polri dalam konfigurasi wilayah keamanan dan ketertiban masyarakat, semua daerah memiliki potensi gangguan maupun ambang gangguan.
Menurut dia, ada tiga kategori sangat rawan, rawan dan kurang rawan.
Asops Kapolri menyebutkan berbagai dimensi potensi kerawanan dalam pilkada baik dari dimensi penyelenggara, pengamanan, partisipasi masyarakat dan lainnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI Hadi Tjahjanto meminta seluruh kementerian dan lembaga memperkuat sinergisitas guna memastikan Pilkada 2024 berjalan dengan lancar.
"Seluruh pihak agar mampu menempatkan peran masing-masing sesuai tugas dan fungsi kementerian lembaga melalui satu bentuk yakni sinergisitas," kata Hadi.
Hadi menjelaskan tahun 2024 akan menjadi tahun pemilu terbesar lantaran pilpres dan pilkada dilakukan dalam waktu yang sama.
Untuk pilkada saja, kata Hadi, tercatat ada 545 daerah terdiri dari 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota yang menyelenggarakan pilkada serentak 2024.
Menko Polhukam menilai kondisi tersebut rawan memicu konflik antara masyarakat, terutama masing-masing pendukung pasangan calon.
Oleh karena itu, kata Hadi, dalam hal ini instansi TNI dan Polri memegang peranan penting dalam menjaga stabilitas keamanan selama Pilkada berlangsung.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024