Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN Sumut) Prof Dr Nurhayati, MAg, menilai situasi dan kondisi keamanan serta ketertiban masyarakat di wilayah hukum Polda Sumut dalam setahun terakhir terus membaik.
"Kita merasakan situasi keamanan yang membaik selama ini, terimakasih kami kepada aparat kepolisian dan khusus kepada Bapak Komjen Pol Agung Setya Imam Effendi, karena di bawah kepemimpinan beliau, berbagai kasus kejahatan seperti begal sudah menurun drastis," katanya beberapa waktu lalu.
"Kita merasakan situasi keamanan yang membaik selama ini, terimakasih kami kepada aparat kepolisian dan khusus kepada Bapak Komjen Pol Agung Setya Imam Effendi, karena di bawah kepemimpinan beliau, berbagai kasus kejahatan seperti begal sudah menurun drastis," katanya beberapa waktu lalu.
Komjen Pol Agung Setya Imam Effendi baru menjabat Kapolda Sumut medio Juli 2023 langsung berantas begal dan premanisme sehingga kehidupan ekonomi, keamanan serta ketertiban semakin membaik.
"Geng motor dan begal berhasil diberantas pak Kapolda. Masyarakat merasakan hal itu, dan diakui semua orang di Sumut ini. Jika dulu, masyarakat was-was keluar beraktivitas di malam hari, sekarang tidak. Bahkan sampai dinihari," ungkap guru besar ini dalam puncak perayaan HUT Ke-78 Bhayangkara, di Medan, Senin.
Kapolda Sumut, jelasnya, ketika itu langsung menggencarkan patroli malam sekaligus membina anak-anak muda yang sedang berkumpul untuk segera pulang ke rumah.
Sebab, tindakan anak-anak muda ini rawan karena memicu potensi terjadi kejahatan jalanan atau street crime di malam hari yang menghantui, khususnya warga Kota Medan.
"Inilah perubahan yang sangat signifikan, dan dirasakan masyarakat Sumatera Utara. Polisi benar-benar hadir di tengah masyarakat," jelas Nurhayati.
Pihaknya tidak memungkiri masih tetap ada permasalahan itu, namun potensi kejahatan dan dampak buruknya sudah berkurang karena upaya preventif dilakukan kepolisian di Sumut sudah berjalan.
"Untuk narkoba, kepolisian di Sumut sudah melakukan operasi penangkapan dan tindak lanjut terhadap kasus narkoba di beberapa daerah," katanya.
Hal ini dilakukan kepolisian, terkhusus di masa Komjen Pol Agung Setya Imam Effendi untuk menormalisasi stigma negatif Sumut, sebagai provinsi tinggi peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
"Untuk ketertiban berlalu lintas di jalan raya, usaha kepolisian sudah maksimal. Hanya saja, masyarakat tidak bisa mematuhi aturan berlalu lintas karena faktor budaya dan sosial," tutur Prof Nurhayati.
Lydia Veronica, karyawan swasta di Kota Medan mengatakan bahwa bagaimana pihaknya harus berpacu dengan waktu usai pulang kerja dari kantor menuju rumahnya di sore hari.
Tantangannya, sebut dia, terlambat sedikit saja ke luar dari kantor, maka kemacetan panjang menanti terutama di Jalan Sisingamangaraja Medan hingga simpang Terminal Amplas Medan.
"Tapi sekarang ini tidak lagi. Awal tahun 2024 arus lalu lintas di sana lancar, tak macet berjam-jam. Tiba di rumah sebelum azan maghrib," ungkapnya.
Pihaknya mengatakan, bus-bus yang selama ini parkir sepanjang Jalan Sisingamangaraja Medan untuk turun naikkan penumpang sudah tak ada lagi.
"Belum lagi cara berkendaraan pengendara semaunya dengan melawan arus, tabrak lampu merah dan bawa motor tanpa pakai helm," papar Lydia.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024