Hakim Jon Sarman Saragih kini dipercaya menjadi Ketua Pengadilan Negeri Medan, Sumatera Utara oleh Mahkamah Agung (MA).

Hal itu berdasarkan hasil rapat tim promosi dan mutasi (TPM) hakim yang dikeluarkan MA, di Jakarta, Rabu 12 Juni 2024. 
 
Promosi jabatan tersebut dibenarkan oleh Jon Sarman Saragih. Ia mengucapkan terima kasih atas dukungan dan doa diberikan semua pihak, termasuk kalangan media. 
 
"Terima kasih. Kami tidak ada apa-apanya tanpa dukungan semua pihak, termasuk teman-teman wartawan karena media salah satu sahabat terbaik pengadilan," kata Jon melalui telepon seluler dari Medan, Jumat (21/6).
 
Dibalik kecemerlangan karier Hakim Jon di dunia peradilan, ternyata dirinya dilahirkan dari seorang anak petani asal Kabupaten Simalungun.
 
Lebih tepat lagi Jon Sarman Saragih dilahirkan di Sirpang Sigodang Batu XX, Kecamatan Pane Tongah, Simalungun, Sumatera Utara pada 7 Maret 1965. 

Baca juga: Hakim yang vonis penjara seumur hidup Teddy Minahasa dipromosikan jadi Ketua PN Medan
 
Dari latar belakang keluarga ini membuat dirinya memahami arti penting perjuangan hidup, sehingga tumbuh menjadi sosok pria tangguh dan pantang menyerah. 
 
Atas kegigihan, kerja keras dan keyakinan tersebut mampu mengubah nasib hidupnya dengan menggapai impiannya menjadi seorang hakim. 
 
Perjuangan menjadi seorang hakim tidaklah mudah. Ia harus menjalani hidup berpindah-pindah dari satu kota ke kota lain, sehingga kariernya dunia peradilan malang melintang.

Jon Sarman Saragih mengawali kariernya sebagai staf di Pengadilan Negeri (PN) Binjai, Sumatera Utara pada 1992.
 
Lalu pria berlatar belakang pendidikan Sarjana Hukum (SH) dari Universitas Darma Agung ini lulus menjadi calon hakim di pengadilan yang sama.
 
Sejak diangkat menjadi hakim pada 1996, anak ketiga dari enam bersaudara tersebut bertugas untuk pertama kali di PN Kabanjahe, Sumatera Utara.
 
Walau telah diangkat menjadi hakim, tapi Jon tetap berkomitmen untuk menambah pengetahuan tentang hukum.
 
Akhirnya dia memutuskan melanjutkan pendidikan program Magister Hukum (S2) di Universitas Sumatera Utara (USU) Medan, dan menyelesaikannya pada 1999. 
 
Setelah menyelesaikan S2, pada 2000 Jon Sarman Saragih dimutasi menjadi hakim di PN Kisaran, Sumatera Utara. 

Baca juga: Hakim tolak eksepsi Bupati Labuhanbatu nonaktif Erik Adtrada Ritonga, ini alasannya
 
Pada 2006, Hakim Jon kembali dimutasi untuk pertama kali ke luar Sumatera, yakni Jawa menjadi hakim di PN Wates, Daerah Istimewa Yogyakarta. 
 
Setelah merasakan pengalaman hidup di Jawa, pada 2010 dimutasi menjadi hakim di PN Mataram, Nusa Tenggara Barat. 
 
Kala itu, Hakim Jon dipercaya menyidangkan perkara atas kepemilikan narkotika jenis heroin seberat 1,5 kilogram.
 
Jon Sarman Saragih ditunjuk sebagai Hakim Ketua dengan menjatuhkan vonis kepada para terdakwa dengan pidana penjara seumur hidup. 
 
Cukup empat tahun ia rasakan pengalaman hidup di Pulau Lombok menjadi hakim di PN Mataram, Jon Sarman Saragih mulai dipromosikan menjadi Wakil Ketua PN Temanggung, Jawa Tengah pada 2013.
 
Satu tahun kemudian, Hakim Jon ditugaskan pulang kampung ke Sumatera menjadi Ketua PN Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. 
 
Pada 2016, Jon Sarman Saragih kembali dimutasi menjadi Wakil Ketua PN Tenggarong, Kalimantan Timur. 
 
Berselang dua tahun, pria yang memiliki tiga orang anak itu ditugaskan ke tanah kelahirannya dengan menjadi Ketua PN Simalungun, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. 
 
Tepat 2019, pria yang mengenyam pendidikan sejak kecil hingga remaja di Simalungun ini dipercaya menjabat Wakil Ketua PN Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
 
Setahun kemudian, Jon Sarman Saragih dipercaya menjadi Ketua PN Lubuk Pakam, dan pada 2021 dirinya kembali menjalani mutasi menjadi Ketua PN Bengkulu, di Bengkulu. 
 
Dua tahun kemudian, karier Hakim Jon semakin bersinar karena dipromosikan menjadi Wakil Ketua PN Jakarta Barat, di Jakarta. 
 
Saat bertugas di PN Jakarta Barat inilah, nama Jon Sarman Saragih melambung karena menyidangkan perkara narkoba yang menjerat mantan Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Teddy Minahasa Putra.
 
Bahkan nama Jon Sarman Saragih mulai diperbincangkan usai menegur langsung sikap pengacara kondang Hotman Paris Hutapea yang menjadi penasehat hukum Teddy Minahasa Putra.
 
Ketegangan di ruang sidang saat itu diawali Hotman Paris Hutapea yang menyela Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Jakarta Barat, padahal belum waktunya pengacara kondang ini berbicara.
 
"Kalau anda keberatan, sampaikan nanti di keberatannya. Banyak tempatnya, bukan di sini. Paham itu?. Kalau enggak saya terapkan pasal KUHAP," tegur Hakim Ketua Jon Sarman Saragih di PN Jakarta Barat, Senin, 20 Februari 2023.
 
Tak heran, jika profil Hakim Jon mulai banyak dicari setelah menjatuhkan vonis pidana penjara seumur hidup kepada Teddy Minahasa Putra pada 9 Mei 2023.
 
Vonis pidana penjara seumur hidup yang diberikan Jon Sarman Saragih kepada terdakwa mantan perwira tinggi Polri, Teddy Minahasa Putra tersebut juga diperkuat oleh putusan banding.
 
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta menolak banding mantan Kapolda Sumatera Barat agar dibebaskan dari hukuman, di Jakarta, Kamis, 6 Juli 2023.

Begitu juga dengan putusan kasasi Mahkamah Agung, di Jakarta, Jumat, 27 Oktober 2023.
 
Atas kinerja terbaiknya di dunia peradilan, sosok Hakim Jon Sarman Saragih semakin dikenal oleh publik, dan kariernya semakin cemerlang.
 
Hakim Jon kemudian dipercaya dan dilantik sebagai Ketua PN Bandung, Jawa Barat, Jumat, 8 Desember 2023. 
 
Kini pria yang menyandang pangkat/golongan Pembina Utama Madya IV/d itu akan berkantor eks gedung Landraad dibangun pemerintahan Hindia Belanda pada 1911.
 
Tentunya setelah Hakim Jon Sarman Saragih dilantik sebagai Ketua PN Medan Kelas IA Khusus, Sumatera Utara

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024