Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat, transaksi produk furnitur Indonesia berhasil mencapai 6,11 juta dolar AS atau senilai Rp99,46 miliar dalam pameran internasional INDEX di Dubai, Persatuan Emirat Arab (PEA).
Direktur Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur Dewi Rokhayati mengatakan, produk furnitur Indonesia masih menjadi primadona di kawasan Timur Tengah dan Afrika. Capaian ini meningkat 454 persen dibandingkan dengan transaksi INDEX 2023 yang tercatat sebesar 1,1 juta dolar AS.
"Daya tarik produk furnitur Indonesia masih sangat besar. Partisipasi produk furnitur Indonesia berhasil mencatatkan transaksi sebesar 6,11 juta dolar AS atau sekitar Rp99,46 miliar," ujar Dewi melalui keterangan di Jakarta, Selasa.
Adapun produk-produk yang diminati, lanjut Dewi, antara lain console table, kursi dan stool dari kayu dan rotan, keranjang rotan, dekorasi dinding, furnitur luar ruang dari kayu, aksesori dekoratif, dan peralatan dapur.
Dewi menyampaikan, pada hari pertama pameran, tercatat dua kesepakatan dagang antara peserta Paviliun Indonesia dengan buyers PEA bernilai 648 ribu dolar AS atau sekitar Rp10,51 miliar untuk produk stool, meja, dan dekorasi berbahan kayu jati; furnitur luar ruang; furnitur dari rotan, serta lampu gantung.
Menurut Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Dubai Widy Haryono, peluang ekspor furnitur Indonesia ke PEA masih dapat terus ditingkatkan.
Pada Januari-Maret 2024, ekspor produk furnitur Indonesia ke PEA mencapai 3,06 juta dolar AS. Sementara, dalam lima tahun terakhir (2019-2023), tren ekspor furnitur Indonesia ke PEA tumbuh positif sebesar 15,35 persen.
"Kami memandang partisipasi Indonesia pada INDEX 2024 merupakan salah satu upaya memanfaatkan perjanjian dagang Indonesia-UAE CEPA serta memanfaatkan Dubai sebagai hub untuk perdagangan di wilayah Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan," kata Widy.
Paviliun Indonesia yang dibuka pada 4 Juni 2024 mengusung produk dengan konsep berkelanjutan (sustainability), ramah lingkungan, serta keahlian (craftmanship) yang bagus dan sesuai dengan selera pasar. Paviliun Indonesia menampilkan produk furnitur dan dekorasi rumah unggulan dari 15 eksportir.
Total perdagangan bilateral Indonesia dan PEA pada Januari-April 2024 tercatat mencapai 1,60 miliar dolar AS atau meningkat 9,54 persen dibanding periode yang sama 2023.
Pada 2023, total perdagangan Indonesia dan PEA mencapai 5 miliar dolar AS, dengan ekspor Indonesia ke PEA sebesar 2,65 miliar dolar AS dan impor Indonesia dari PEA sebesar 2,35 miliar dolar AS. Dengan demikian, Indonesia menikmati surplus perdagangan sebesar 297,40 juta dolar AS.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Produk furnitur Indonesia catat transaksi Rp99,46 miliar di Dubai
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
Direktur Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur Dewi Rokhayati mengatakan, produk furnitur Indonesia masih menjadi primadona di kawasan Timur Tengah dan Afrika. Capaian ini meningkat 454 persen dibandingkan dengan transaksi INDEX 2023 yang tercatat sebesar 1,1 juta dolar AS.
"Daya tarik produk furnitur Indonesia masih sangat besar. Partisipasi produk furnitur Indonesia berhasil mencatatkan transaksi sebesar 6,11 juta dolar AS atau sekitar Rp99,46 miliar," ujar Dewi melalui keterangan di Jakarta, Selasa.
Adapun produk-produk yang diminati, lanjut Dewi, antara lain console table, kursi dan stool dari kayu dan rotan, keranjang rotan, dekorasi dinding, furnitur luar ruang dari kayu, aksesori dekoratif, dan peralatan dapur.
Dewi menyampaikan, pada hari pertama pameran, tercatat dua kesepakatan dagang antara peserta Paviliun Indonesia dengan buyers PEA bernilai 648 ribu dolar AS atau sekitar Rp10,51 miliar untuk produk stool, meja, dan dekorasi berbahan kayu jati; furnitur luar ruang; furnitur dari rotan, serta lampu gantung.
Menurut Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Dubai Widy Haryono, peluang ekspor furnitur Indonesia ke PEA masih dapat terus ditingkatkan.
Pada Januari-Maret 2024, ekspor produk furnitur Indonesia ke PEA mencapai 3,06 juta dolar AS. Sementara, dalam lima tahun terakhir (2019-2023), tren ekspor furnitur Indonesia ke PEA tumbuh positif sebesar 15,35 persen.
"Kami memandang partisipasi Indonesia pada INDEX 2024 merupakan salah satu upaya memanfaatkan perjanjian dagang Indonesia-UAE CEPA serta memanfaatkan Dubai sebagai hub untuk perdagangan di wilayah Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan," kata Widy.
Paviliun Indonesia yang dibuka pada 4 Juni 2024 mengusung produk dengan konsep berkelanjutan (sustainability), ramah lingkungan, serta keahlian (craftmanship) yang bagus dan sesuai dengan selera pasar. Paviliun Indonesia menampilkan produk furnitur dan dekorasi rumah unggulan dari 15 eksportir.
Total perdagangan bilateral Indonesia dan PEA pada Januari-April 2024 tercatat mencapai 1,60 miliar dolar AS atau meningkat 9,54 persen dibanding periode yang sama 2023.
Pada 2023, total perdagangan Indonesia dan PEA mencapai 5 miliar dolar AS, dengan ekspor Indonesia ke PEA sebesar 2,65 miliar dolar AS dan impor Indonesia dari PEA sebesar 2,35 miliar dolar AS. Dengan demikian, Indonesia menikmati surplus perdagangan sebesar 297,40 juta dolar AS.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Produk furnitur Indonesia catat transaksi Rp99,46 miliar di Dubai
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024