Penjabat Gubernur Sumatera Utara Hassanudin menyebut Pancasila yang merupakan dasar negara terus relevan bagi bangsa Indonesia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
"Pancasila itu anugerah yang Maha Kuasa, pendiri bangsa kita sudah meletakkan dasar negara kita yang sangat adaptif untuk kita, sehingga Pancasila ini tidak akan lekang karena panas, tak akan luntur karena hujan," ujar Hassanudin usai memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila, di Medan, Sabtu.
Menurut dia, Pancasila menjadi energi bangsa untuk menghadapi berbagai tantangan yang akan dihadapi oleh generasi penerus. Namun, dengan semangat Pancasila masyarakat mampu menjawab tantangan tersebut.
"Mulai dari kemajuan teknologi, tekanan hidup dapat dihadapi dengan semangat Pancasila," kata dia.
Oleh karena itu, mantan Pangdam I Bukit Barisan ini mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mempraktikkan nila-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari agar dapat mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Kita selalu dalam keragaman, Pancasila merupakan perekat kerukunan harmoni dalam menghadapi apapun, untuk menatap masa depan yang lebih baik, mari kita semangat menggelorakan keberagaman," sebut dia.
Dalam kesempatan itu, Hassanudin juga membacakan amanat Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi yang mengajak untuk bahu membahu membumikan nilai-nilai Pancasila ke dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Menurutnya, sebagai meja statis, Pancasila terbukti mampu mempersatukan kita dalam menghadapi beragam gelombang tantangan dan ujian sejarah, sehingga sampai dengan saat ini Indonesia tetap berdiri kokoh dan tangguh sebagai bangsa yang besar.
“Pancasila harus senantiasa kita jiwai dan pedomani agar menjadi ideologi yang bekerja, yang dirasakan kehadiran dan manfaatnya oleh seluruh tumpah darah Indonesia. Selain regulasi yang berlandaskan pada semangat dan jiwa Pancasila, kita juga perlu keteladanan yang tercermin dari etika, integritas, dan karakter para pemimpin dan rakyat Indonesia," ujar Hassanudin saat membaca amanat Kepala BPIP Yudian Wahyudi.
Usai memimpin upacara, Hassanudin bersama dengan Forkopimda Sumut juga mengikuti upacara Hari Lahir Pancasila Tingkat Pusat di Blok Rokan, Riau secara virtual.
Presiden Joko Widodo dalam amanatnya menekankan bahwa kehadiran Pancasila merupakan pembebas bangsa Indonesia dari ketergantungan terhadap pihak asing.
“Kita harapkan kehadiran Pancasila sebagai pembebas dari ketergantungan kita pada pihak asing," ujar Presiden Joko Widodo.
Dia mengatakan bangsa Indonesia patut bersyukur karena Indonesia tetap kokoh, stabil, bersatu padu, dan tumbuh ekonominya di tengah gempuran dunia yang penuh dengan ketidakpastian dan dilanda berbagai krisis.
Dalam geopolitik yang penuh ketegangan dan rivalitas, Kepala Negara meminta seluruh bangsa Indonesia untuk selalu optimis karena memiliki Pancasila yang memadu arah bangsa.
“Karena kita punya modal sosial dan modal budaya yang kokoh, karena kita punya sumber daya manusia dan kita punya sumber daya alam yang melimpah. Oleh karena itu, kita harus terus perkokoh kemandirian bangsa dan berdikari dalam ekonomi," kata Joko Widodo.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
"Pancasila itu anugerah yang Maha Kuasa, pendiri bangsa kita sudah meletakkan dasar negara kita yang sangat adaptif untuk kita, sehingga Pancasila ini tidak akan lekang karena panas, tak akan luntur karena hujan," ujar Hassanudin usai memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila, di Medan, Sabtu.
Menurut dia, Pancasila menjadi energi bangsa untuk menghadapi berbagai tantangan yang akan dihadapi oleh generasi penerus. Namun, dengan semangat Pancasila masyarakat mampu menjawab tantangan tersebut.
"Mulai dari kemajuan teknologi, tekanan hidup dapat dihadapi dengan semangat Pancasila," kata dia.
Oleh karena itu, mantan Pangdam I Bukit Barisan ini mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mempraktikkan nila-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari agar dapat mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Kita selalu dalam keragaman, Pancasila merupakan perekat kerukunan harmoni dalam menghadapi apapun, untuk menatap masa depan yang lebih baik, mari kita semangat menggelorakan keberagaman," sebut dia.
Dalam kesempatan itu, Hassanudin juga membacakan amanat Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi yang mengajak untuk bahu membahu membumikan nilai-nilai Pancasila ke dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Menurutnya, sebagai meja statis, Pancasila terbukti mampu mempersatukan kita dalam menghadapi beragam gelombang tantangan dan ujian sejarah, sehingga sampai dengan saat ini Indonesia tetap berdiri kokoh dan tangguh sebagai bangsa yang besar.
“Pancasila harus senantiasa kita jiwai dan pedomani agar menjadi ideologi yang bekerja, yang dirasakan kehadiran dan manfaatnya oleh seluruh tumpah darah Indonesia. Selain regulasi yang berlandaskan pada semangat dan jiwa Pancasila, kita juga perlu keteladanan yang tercermin dari etika, integritas, dan karakter para pemimpin dan rakyat Indonesia," ujar Hassanudin saat membaca amanat Kepala BPIP Yudian Wahyudi.
Usai memimpin upacara, Hassanudin bersama dengan Forkopimda Sumut juga mengikuti upacara Hari Lahir Pancasila Tingkat Pusat di Blok Rokan, Riau secara virtual.
Presiden Joko Widodo dalam amanatnya menekankan bahwa kehadiran Pancasila merupakan pembebas bangsa Indonesia dari ketergantungan terhadap pihak asing.
“Kita harapkan kehadiran Pancasila sebagai pembebas dari ketergantungan kita pada pihak asing," ujar Presiden Joko Widodo.
Dia mengatakan bangsa Indonesia patut bersyukur karena Indonesia tetap kokoh, stabil, bersatu padu, dan tumbuh ekonominya di tengah gempuran dunia yang penuh dengan ketidakpastian dan dilanda berbagai krisis.
Dalam geopolitik yang penuh ketegangan dan rivalitas, Kepala Negara meminta seluruh bangsa Indonesia untuk selalu optimis karena memiliki Pancasila yang memadu arah bangsa.
“Karena kita punya modal sosial dan modal budaya yang kokoh, karena kita punya sumber daya manusia dan kita punya sumber daya alam yang melimpah. Oleh karena itu, kita harus terus perkokoh kemandirian bangsa dan berdikari dalam ekonomi," kata Joko Widodo.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024