Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Langkat, Sumatera Utara menyebut banjir yang menerjang objek wisata pemandian Kolam Abadi Teroh-Teroh atau Pelaruga di Dusun I Desa Rumah Galuh, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat pada Jumat (19/4) sore mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan enam luka-luka.
Kepala Pelaksana BPBD Langkat, Ansyari, mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima korban yang meninggal dunia merupakan warga Kota Medan berjenis kelamin perempuan dan berusia 20 tahun.
"Korbannya tujuh orang, satu meninggal dunia dan enam lainnya luka-luka. Korban yang meninggal perempuan berusia 20 tahun," ujar Ansyari dalam keterangan yang diterima di Medan, Sabtu.
Ia menjelaskan peristiwa nahas tersebut bermula ketika korban bersama teman-temannya menikmati liburan di lokasi Pemandian Teroh-Teroh Kolam Abadi yang dipandu oleh pemandu wisata. Tiba tiba banjir datang dan menghanyutkan korban beserta teman-temannya.
"Teman-teman korban dapat menyelamatkan diri dan hanya menderita luka luka, sementara korban tidak selamat dan hanyut terseret arus," kata dia.
Masyarakat bersama pihak terkait kemudian terus melakukan pencarian terhadap korban dengan menyusuri sungai hingga ratusan meter dari lokasi kejadian.
"Korban ditemukan sejauh lebih kurang 300 meter dari lokasi dalam keadaan sudah meninggal dunia dan langsung dibawa ke Puskesmas Namu Ukur," sebut dia.
Setelah kejadian itu pihaknya bersama pemangku kebijakan terkait terus memperkuat koordinasi dan melakukan berbagai upaya untuk penanganan pascabanjir.
"Kita berkoordinasi dengan pihak terkait dan mendampingi keluarga korban beserta teman-temannya di fasilitas kesehatan setempat hingga pulang ke rumah masing-masing," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
Kepala Pelaksana BPBD Langkat, Ansyari, mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima korban yang meninggal dunia merupakan warga Kota Medan berjenis kelamin perempuan dan berusia 20 tahun.
"Korbannya tujuh orang, satu meninggal dunia dan enam lainnya luka-luka. Korban yang meninggal perempuan berusia 20 tahun," ujar Ansyari dalam keterangan yang diterima di Medan, Sabtu.
Ia menjelaskan peristiwa nahas tersebut bermula ketika korban bersama teman-temannya menikmati liburan di lokasi Pemandian Teroh-Teroh Kolam Abadi yang dipandu oleh pemandu wisata. Tiba tiba banjir datang dan menghanyutkan korban beserta teman-temannya.
"Teman-teman korban dapat menyelamatkan diri dan hanya menderita luka luka, sementara korban tidak selamat dan hanyut terseret arus," kata dia.
Masyarakat bersama pihak terkait kemudian terus melakukan pencarian terhadap korban dengan menyusuri sungai hingga ratusan meter dari lokasi kejadian.
"Korban ditemukan sejauh lebih kurang 300 meter dari lokasi dalam keadaan sudah meninggal dunia dan langsung dibawa ke Puskesmas Namu Ukur," sebut dia.
Setelah kejadian itu pihaknya bersama pemangku kebijakan terkait terus memperkuat koordinasi dan melakukan berbagai upaya untuk penanganan pascabanjir.
"Kita berkoordinasi dengan pihak terkait dan mendampingi keluarga korban beserta teman-temannya di fasilitas kesehatan setempat hingga pulang ke rumah masing-masing," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024