Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan menyebutkan pengamatan hilal 1 Syawal 1445 Hijriah terhalang awan di dua lokasi di Sumatera Utara (Sumut).
"Hilal tidak terlihat karena tertutup awan di Sumatera Utara," ucap Koordinator Geofisika BBMKG Wilayah I Medan Lewi Ristiyono di Medan, Selasa.
Bahkan, kata dia, di tempat pengamatan sempat turun hujan dan berawan, baik rooftop kantor Gubernur Sumut, Kota Medan, maupun Pantai Binasi, Kabupaten Tapanuli Tengah.
Pihaknya menegaskan pengamatan hilal atau Bulan ini dengan pengaturan posisi Matahari mengarah ke Bulan karana pada posisi yang sejajar.
Pengamatan mulai dilakukan pukul 13.00 WIB hingga Matahari terbenam pukul 19.05 WIB dengan selama pengamatan hanya melihat posisi Matahari.
"Bulan ini kelihatan jam 18.00 WIB, karena Matahari menunduk. Itulah kesempatan kita sampai Matahari terbenam, cuma di tempat pengamatan kita hujan dan di ufuk berawan menjadi penghalang," kata dia.
Berdasarkan perhitungan pihaknya, ketinggian hilal di langit wilayah Provinsi Sumatera Utara berkisar 7,25 derajat.
"Ya laporan kita berdasarkan perhitungan, baik di Medan maupun (Pantai) Binasi sudah kita sampaikan semua ke BMKG," katanya.
Kementerian Agama menetapkan 1 Syawal 1445 Hijriah atau Idul Fitri tahun ini jatuh pada Rabu (10/4) melalui sidang isbat digelar di Kantor Kementerian Agama di Jakarta, Selasa.
"Berdasarkan hisab posisi hilal wilayah Indonesia yang sudah masuk kriteria MABIMS, serta adanya laporan hilal yang terlihat, disepakati bahwa 1 Syawal tahun 1445 Hijriah jatuh pada Hari Rabu, 10 April 2024 Masehi," ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Dengan penetapan ini maka dipastikan 1 Syawal 1445 Hijriah antara keputusan pemerintah, termasuk Nahdlatul Ulama, dan Muhammadiyah jatuh pada hari yang sama.
Sidang isbat ini diikuti sejumlah perwakilan organisasi keagamaan, BMKG, BRIN, ahli astronomi, perwakilan negara sahabat, dan tamu undangan lainnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BBMKG Medan: Pengamatan hilal 1 Syawal terhalang awan di Sumut
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024