Pemkab Langkat, Sumatera Utara, meluncurkan program "Bubur Pedas" sebagai upaya pemerintah daerah setempat dengan menggandeng berbagai pihak untuk menekan angka kemiskinan masyarakatnya.

"Bubur Pedas" itu sendiri merupakan kepanjangan dari Bupati Berkolaborasi Untuk Kejar Pembangunan Daerah Sampai Tuntas. Filosofi "Bubur Pedas" sendiri merupakan simbol masakan khas Melayu yang di dalamnya ada kolaborasi bumbu, bahan masakan, berkhasiat dan cita rasanya luar biasa.

Pj Bupati Langkat Faisal Hasrimy di Stabat, Selasa, mengatakan melalui program kerja "Bubur Pedas" tersebut diharapkan dapat menggerakkan semua pihak di daerah itu agar sama-sama mewujudkan tekad untuk menuntaskan kemiskinan masyarakat Langkat.

"Saya berharap lewat program kerja ini tujuan akhir atau goal-nya adalah menyejahterakan masyarakat dan menuntaskan lima program yang menjadi acuan utama dari program tersebut yakni percepatan penurunan angka stunting, penurunan kemiskinan ekstrem, inflasi, inovasi dan tata kelola pemerintahan dan pelaksanaan program strategis berkaitan pelayanan," katanya.

Ia juga menekankan untuk menjadi pemimpin role model dengan cara mendudukkan etika dalam menjalankan pemerintahan dan melalui program itu juga terbenahi berbagai permasalahan di desa-desa sehingga dapat tertata dengan baik.

"Kita harus bisa jadi role model bagaimana kita menjalankan roda pemerintahan dengan beretika. Mimpi saya cukup sederhana, saya ingin kalau saya ke desa bisa membawa kabar gembira untuk masyarakat. Kita akan turun langsung dalam penyelesaiannya, ini membutuhkan dukungan dari semua elemen. Semoga ini dapat benar-benar terlaksana tidak hanya launching semata," katanya.

Sementara Kepala Bappeda Langkat Rina Wahyuni Marpaung mengatakan tujuan program "Bubur Pedas" tersebut adalah pembangunan untuk semua masyarakat dengan membutuhkan komitmen dan kolaborasi dari seluruh kepala perangkat daerah.

Selanjutnya peran desa sebagai ujung tombak pembangunan, desa merupakan perpanjangan tangan pemerintah daerah untuk menggali isu permasalahan dan dapat dituntaskan bersama melalui "Bubur Pedas", desa harus sensitif, responsif terhadap permasalahan tersebut.

"Rencana aksi yang akan dibuat berdasarkan program kerja tersebut di antaranya penyelesaian masalah dalam satu hari, call center pengaduan masyarakat, kades menggali isu permasalahan di masyarakat dan pembentukan tim terpadu untuk penyelesaian masalah desa tersebut," katanya.

Pewarta: Juraidi dan Imam Fauzi

Editor : Michael Teguh Adiputra S


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024