Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) menyiapkan kesehatan dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menyambut bonus demografi dan visi Indonesia Emas 2045.

"Pemprov Sumut fokus pada dua strategi besar dalam menyambut bonus demografi dan visi Indonesia Emas 2045. Pada saat itu sekitar 68 persen masyarakat Indonesia merupakan usia produktif dan harus dimanfaatkan dengan baik," ujar Penjabat (Pj) Gubernur Sumut Hassanudin, di Medan, Senin.

Menurutnya, berbagai macam tantangan dalam menghadapi bonus demografi yang harus dipersiapkan melalui peningkatan pendidikan, sistem informasi layanan pasar kerja, perlindungan pekerja, ketahanan pangan, kualitas jaminan sosial, dan peningkatan layanan kesehatan.

“Hal tersebut harus dipersiapkan secara berkelanjutan atau berkesinambungan," kata dia.

Ia menjelaskan stunting merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan agar terwujud visi Indonesia Emas 2045.

Saat ini, kata dia, angka prevalensi stunting Sumut berada pada angka 18,9 persen. Berbagai upaya pun dilakukan, seperti pembentukan tim pendamping.

"Tim pendamping cukup efektif menurunkan angka prevalensi stunting. Selain itu penggunaan anggaran Dana Desa untuk program penurunan stunting. Selama ini Dana Desa belum terlalu menyentuh program stunting," katanya. 

Untuk itu ia mengajak semua pemangku kebijakan terkait untuk berkolaborasi menurunkan stuting di wilayah ini.

Sementara itu Sekretaris Utama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Tavip Agus Rayanto mengatakan penurunan prevalensi Sumut cukup baik yaitu 2,2 persen.

Namun, kata dia, Pemerintah Pusat berharap angka tersebut masih bisa ditingkatkan. Sumut merupakan salah satu dari lima provinsi yang menjadi fokus penurunan stunting oleh pemerintah pusat.

“Sumut masuk jadi fokus, bukan karena prevalensinya tinggi, tapi karena jumlah penduduknya yang besar secara nasional, jadi apabila lima provinsi dengan jumlah penduduknya yang besar ditekan, maka akan mempengaruhi prevalensi stunting. Kita pun akan mengejar strategi jangka pendek yang menyasar ibu hamil dan anak-anak di bawah dua tahun," ujarnya.

Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024