Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara membina UMKM di wilayahnya melewati setidak-tidaknya lima tahap sebelum dapat melakukan ekspor produk.

"Dalam skema pengembangan UMKM, ekspor itu tahap yang paling 'advance'," ujar Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Sumut Naslindo Sirait di Medan, Kamis.

Naslindo melanjutkan, langkah pertama, Pemprov Sumut membantu UMKM melewati statusnya yang masih tergolong subsistem atau informal.

Masih banyaknya UMKM yang informal, ia menambahkan, membuat kontribusi UMKM terhadap ekonomi di Sumut baru sekitar 46 persen.

"Kami mendorong UMKM di sektor itu untuk memiliki legalitas seperti mempunyai Nomor Induk Berusaha (NIB)," tutur Naslindo.

Kemudian, kedua, Pemprov Sumut mengusahakan supaya UMKM formal untuk mendapatkan kemudahan pembiayaan dari perbankan dan lembaga jasa keuangan lain.

Pembiayaan dianggap penting untuk menggenjot kualitas dan kuantitas produksi UMKM.

Ketiga, setelah mendapatkan pembiayaan, Pemprov Sumut membina UMKM agar mendapatkan pasar untuk menjual produk mereka.

"Dengan begitu, produk UMKM dapat diterima sesuai segmentasinya," kata Naslindo.

Selanjutnya, keempat, Naslindo menyebut Pemprov Sumut mengupayakan agar UMKM masuk ke ekosistem digital.

Digitalisasi memberikan keuntungan bagi UMKM lantaran sudah menyediakan wadah dari hulu sampai hilir.

"Terakhir, kelima, kami berupaya supaya UMKM dapat melakukan ekspor. Kami mau mengambil peluang pasar global yang lebih luas," tutur Naslindo.

Pemprov Sumut, juga menargetkan UMKM bukan hanya berperan sebagai penghasil produk yang mengirimkan produk ke luar negeri melalui pihak lain yaitu eksportir.

Saat ini, UMKM Sumut yang memproduksi berbagai kuliner dan hasil perkebunan termasuk kopi mayoritas dilakukan via eksportir.

"Kami berharap UMKM juga bisa menjadi eksportir, langsung berhubungan dengan pembeli di luar negeri," ujar Naslindo.

Di Sumut, pemerintah provinsi mencatat ada 1.166.918 pelaku usaha di wilayahnya, di mana sebanyak 98,87 persen atau 1.153.758 di antaranya bergerak di bidang usaha mikro dan kecil. Adapun 1,12 persen atau 13.610 pelaku yang berada di tataran usaha menengah dan besar.

Pemprov Sumut menyatakan, UMKM mampu menyerap 80 persen tenaga kerja di provinsi tersebut, tetapi kontribusi terhadap perekonomian baru 46,51 persen karena produktivitas UMKM rendah serta banyak usaha mikro dan kecil yang informal.

Pewarta: Michael Siahaan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024