Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Toba, Sumatera Utara (Sumut), menyatakan, wilayahnya kekurangan 900 guru.

"Jumlah kekurangan guru tersebar di 225 unit sekolah dasar (SD) dan 51 unit sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Toba," kata Sekretaris Disdikpora Kabupaten Toba Sandy Sibuea di ruang kerjanya, Jumat (16/2).

Sandy melanjutkan, idealnya, Kabupaten Toba memiliki 3.000 guru agar kualitas pendidikan di sana merata.

Karena kuantitas yang tidak mencukupi, dia menyebut banyak guru yang terpaksa mengajar rangkap atau lebih dari satu mata pelajaran. Padahal, guru-guru banyak pula yang pensiun atau pindah pekerjaan.

Berdasarkan data pokok pendidikan (dapodik) Kabupaten Toba, jumlah keseluruhan tenaga pengajar di wilayah itu ada 2.111 orang dengan 1.116 guru diantaranya telah sertifikasi dan 215 guru berstatus honorer daerah. 

"Kami tidak bisa berbuat banyak karena pemenuhan kebutuhan guru saat ini hanya mengandalkan rekrutmen P3K (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja). Kami sangat menginginkan setiap mata pelajaran dibawakan oleh satu orang guru saja agar lebih bertanggung jawab terhadap anak didiknya," kata Sandy.

Dia memaparkan, formasi guru mata pelajaran yang kosong mayoritas untuk pelajaran pendidikan Agama, Bahasa Inggris, Matematika, Penjas (olahraga), Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan SBdP (seni budaya dan prakarya).

Meski demikian, Sandy menegaskan, Pemerintah Kabupaten Toba tetap melakukan upaya terbaik untuk mengoptimalkan kualitas guru yang ada.

Mereka melakukan berbagai upaya terkait tugas pokok tenaga pengajar untuk mendidik, membimbing, mengarahkan, melatih bahkan mengevaluasi setiap peserta didik guna pemerataan pendidikan tersebar di 16 kecamatan di seluruh Kabupaten Toba.

"Setiap tahunnya, kami melaksanakan pelatihan guru-guru. Akan tetapi, terkadang sistem zonasi penerimaan anak didik membuat para guru kesulitan menerapkan sistem pembelajaran tepat sasaran. Banyak terjadi penumpukan siswa berasal dari sejumlah kecamatan bahkan luar kabupaten berfokus di satu titik wilayah saja karena perpindahan KK (kartu keluarga) peserta didik," tutur Sandy.

Oleh karena itu, ucap dia, salah satu langkah alternatif untuk memenuhi kekurangan guru tersebut dirinya ingin mengajak para akademisi yang berasal dari Kabupaten Toba untuk membangun pendidikan di kampung halaman mereka.

Pewarta: Eben Ezer Pakpahan

Editor : Michael Teguh Adiputra S


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024