Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Sumut, Ade Jona Prasetyo menyebut Prabowo Subianto merupakan sosok yang menjunjung tinggi kebebasan berpendapat dengan menghormati peran pers tanah air.
"Pak Prabowo sempat mengunjungi PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) pada 4 Januari silam. Ini dilakukan dalam mempersiapkan hari pers nasional," kata Jona di Medan, Jumat (9/2).
Sebab, lanjut dia, peran yang dijalankan pers memberikan informasi, mempengaruhi masyarakat, mengedukasi masyarakat dan memberikan hiburan yang sangat vital.
Calon presiden nomor urut 2 tersebut sangat menjunjung tinggi akan peran para jurnalis, karena merupakan pilar utama yang berfungsi sebagai kontrol sosial.
Pria yang maju di Pileg DPR RI dapil Sumut 1 nomor urut 2 dari Partai Gerindra tersebut menjelaskan, bahwa Prabowo menjunjung tinggi pers yang bebas.
Menurutnya, pasangan Gibran tersebut mengerti asas demokrasi, sehingga kebebasan pers merupakan suatu keniscayaan.
"Saya tahu betul Pak Prabowo maupun Mas Gibran. Keduanya sangat menjunjung tinggi kebebasan pers. Marah sekali beliau ini kalau tau ada pers yang dibungkam kebebasannya. Pokoknya untuk Pak Prabowo, kebebasan pers ini mutlak dan tidak bisa ditawar. Pers adalah bagian edukator primer, khususnya di era teknologi sekarang,” jelasnya.
Dia menambahkan, keyakinan dan semangat Prabowo merupakan tekad yang harus dijaga bersama, dan pihaknya bersedia menjadi bagian kebebasan demokrasi dengan cara mendorong kebebasan pers sebagai pahlawan demokrasi.
"Di mata Pak Prabowo, pers ini pahlawan demokrasi. Kami TKD Prabowo-Gibran Sumut dan para relawan sepakat akan hal ini. Di era teknologi ini pers punya peran besar untuk penyebaran informasi secara merata," ungkap dia.
Pihaknya juga menyebut kebebasan pers juga bagian dari patriotisme. "Sebab, pers sudah diakomodasi oleh UU No.40/1999. Bersama Prabowo-Gibran, Insya Allah kebebasan pers sebagai pilar demokrasi akan terus kita dorong," papar Jona.
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024