Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara menyatakan Gerakan Sumut Menanam yang dicanangkan Pj Gubernur Sumut Hassanudin dilakukan demi mencukupi stok berbagai komoditas pangan di wilayahnya.
"Itu juga bagian dari upaya untuk memenuhi kebutuhan berbagai komoditas termasuk tanaman pangan dan hortikultura," ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara Muhammad Juwaini di Medan, Rabu.
Menurut Juwaini, program tersebut nantinya dilakukan di semua kabupaten dan kota Sumut.
Gerakan itu sudah dimulai di Desa Sampun, Kecamatan Dolat Rayat, Kabupaten Karo, Selasa (16/1).
Di sana, selain menanam, Pj Gubernur Sumut juga memberikan bantuan bibit seperti cabai, jagung dan padi. Selain itu, diserahkan pula bantuan alat mesin pertanian (alsintan) seperti traktor dan "hand sprayer" elektronik dan mulsa.
Ketika itu, Hasanudin menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Sumut bertanggung jawab dalam menjaga stabilisasi harga pangan di daerahnya.
"Kalau bisa panen sebanyak-banyaknya, tetapi harga tetap terkendali. Inilah diperlukan hilirisasi. Kita senang, petani juga harus senang," kata dia.
Setelah dari Karo, gerakan itu akan terus dilakukan di beberapa wilayah lain di Sumut seperti di daerah kepulauan Nias.
Gerakan Sumut Menanam, kata Juwaini, sengaja digalakkan pada awal tahun 2024 supaya pasokan pangan di provinsi beribu kota Medan itu aman, seperti saat bulan Ramadhan yang jatuh awal Maret 2024.
Dia menjelaskan, khusus padi, musim tanam pertama di Sumut setiap tahun adalah pada bulan Oktober sampai Maret.
"Kemudian musim tanam kedua itu April sampai September," tutur Juwaini.*
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024