PT Brantas Abipraya (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bergerak di bidang konstruksi membangun infrastruktur Bendungan Cipanas guna mendukung penyuplai irigasi pertanian setempat. 
 
Bendungan Cipanas berlokasi di Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat ini merupakan proyek strategis nasional yang siap diresmikan Presiden Joko Widodo.
 
"Dalam pembangunan Bendungan Cipanas ini Brantas Abipraya bersinergi dengan BUMN Karya lainnya. Pada paket ini kami membangun infrastruktur fasilitas pendukung bendungan," ujar Muhammad Toha Fauzi, Direktur Operasi I Brantas Abipraya dalam rilis di Medan, Ahad (7/1).
 
Adapun lingkup pekerjaan Brantas Abipraya pembangunan Bendungan Cipanas meliputi pekerjaan jalan masuk, pekerjaan bendungan pelana, dan pekerjaan bangunan pelimpah.

Kemudian pekerjaan bangunan pengambilan, pekerjaan hidromekanikal, pekerjaan bangunan fasilitas, pekerjaan dermaga, dan menara pandang.
 
Bendungan berkapasitas 250,81 juta meter kubik ini miliki banyak manfaat, di antaranya mereduksi banjir sebesar 487,75 meter kubik per detik, dan berpotensi menjadi pembangkit listrik sebesar 3 megawatt. 
 
Lalu menyuplai air baku sebanyak 850 liter per detik di kawasan segitiga Cirebon-Patimban-Kertajati, Jawa Barat.

Suplai air baku dihasilkan Bendungan Cipanas ini dibagi menjadi dua wilayah, yaitu 650 liter per detik untuk Kabupaten Sumedang dan 200 liter per detik untuk Kabupaten Indramayu. 
 
Tak hanya itu, bendungan multifungsi ini juga memiliki manfaat untuk menyuplai air irigasi pertanian di Sumedang dan Indramayu seluas 9.273 hektare, khususnya di daerah irigasi Cipanas, Cikawung, dan Cibunut.

Atas dukungan air irigasi bendungan tersebut diharapkan dapat meningkatkan intensitas tanam petani, karena sebelumnya para petani di daerah irigasi menggunakan metode tadah hujan yang menghasilkan satu kali panen dalam setahun.
 
"Nantinya dengan dukungan air irigasi dari Bendungan Cipanas ini juga meningkatkan intensitas tanam lebih dari satu kali panen dalam setahun menjadi dua hingga tiga kali panen dalam setahun," kata Toha. 

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024