PT PLN (Persero) memastikan ekosistem kendaraan listrik di Sumatera Utara, melalui pengembangan fasilitas Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) dengan melakukan kunjungan ke PT Grab Indonesia.

Kunjungan Direktur Niaga PT PLN (Persero) disambut hangat oleh Assistant Head Of Grab Electric Indonesia PT Grab Indonesia bersama jajarannya di kantor Grab Rental Medan,Sumatera Utara.

"Kunjungan ini merupakan upaya PLN dalam mendukung program pemerintah dalam pengembangan ekosistem kendaraan bermotor berbasis baterai sesuai Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB)," kata Direktur Niaga PT PLN (Persero), Edi Srimulyanti, dalam keterangan, Selasa (14/11).

Srimulyanti menyebutkan untuk mendukung program pemerintah, PLN terus mempersiapkan fasilitas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SKPLU) bagi pengguna kendaraan roda empat dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di Sumut.

Assistant Head Of Grab Electric Indonesia, Mohd Aziruddin Abdullah mengucapkan terima kasih dan merasa senang telah dikunjungi oleh Direktur Niaga PT PLN (Persero).

PT Grab Indonesia juga siap mendukung program pemerintah untuk menuju Net Zero Emission (NZE) tahun 2060.

"Terima kasih kepada PLN telah berkunjung ke kantor kami. Saat ini jumlah pengemudi grab motor listrik aktif sebanyak 780 orang dan total SPBKLU kami sebanyak 50 unit tersebar di 16 lokasi strategis. Semoga ke depan PT Grab Indonesia dan PLN dapat berkolaborasi dalam mendukung program pemerintah menuju Net Zero Emission (NZE) tahun 2060," ucap Aziruddin.

General Manajer PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumut, Awaluddin Hafid menyampaikan kunjungan ini sebagai langkah strategis PLN dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Sumut.

"Kota Medan merupakan kota metropolitan terbesar ketiga di Indonesia. Tingginya antusiasme masyarakat untuk beralih menggunakan kendaraan listrik menjadi semangat PLN untuk terus menyediakan fasilitas pendukung untuk memudahkan pemilik kendaraan listrik untuk melakukan pengisian daya kendaraan listriknya," kata Awaluddin. 

Menggunakan kendaraan listrik menjadi pilihan strategis. 1 liter bahan bakar minyak (BBM) setara dengan 1,5 kilowatt hour (kWh) listrik. Emisi karbon 1 liter BBM setara dengan 2,4 kilogram (kg) CO2e, sedangkan 1,5 kWh listrik emisinya setara 1,5 kg CO2e. Artinya, dengan menggunakan kendaraan listrik mampu mengurangi emisi lebih dari 35 persen.
 

Pewarta: Munawar Mandailing

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023