Intensitas hujan yang tinggi wilayah oyu mengakibatkan permukaan air Sungai Sibara-bara di Kecamatan Angkola Selatan Kabupaten Tapanuli Selatan meluap hingga ke pemukiman warga.

"Luapan air sungai Sibara-bara kini sudah merendam seratusan rumah," Warsito Kepala Lingkungan 10 Laba Lasiak Desa Pardomuan, Angkola Selatan kepada ANTARA, Minggu.

Kejadiannya mulai Sabtu (4/11) malam tadi. Bukan malah surut, hingga pada siang ini pukul 11.00 WIB air terus naik hingga sudah mencapai lutut orang dewasa.

"Ketinggian air demikian warga Lingkungan Laba Lasiak masih bertahan di rumah masing-masing. Tidak belum ada mengungsi. Terkecuali mencapai dua meter seperti kejadian 2019 lalu," katanya.

Meski kondisi demikian warga tetap waspada. Mereka juga was-was Sungai Batang Gadis yang berada dekat di wilayah itu ikut meluap seperti tahun sebelumnya.

"Setiap musim penghujan lingkungan kami yang dihuni ratusan jiwa ini sudah langganan banjir. Akibat terjadinya pendangkalan sungai yang terjadi sudah sejak beberapa tahun ke belakang," katanya.

Masyarakat pada hakikatnya butuh perhatian pihak-pihak terkait untuk bisa me normalisasi dasar sungai yang ke dalamannya sekitar 1,5 meter dari sebelumnya mencapai enam meter," katanya.

Meski tidak bukan menjadi fokus utama warga, Warsito menyinggung Pemkab Tapsel melalui BPBD setempat sudah menyalurkan berupa bantuan kepada masyarakat.

"Warga memang butuh bantuan, tetapi itu nomor sekian. Yang kami butuhkan utamanya adalah perhatian agar bagaimana aliran sungai dapat di normalisasi untuk menghindari tidak terjadi banjir," tegasnya.

Ia mengisahkan pada kejadian banjir yang terjadi pada Tahun 2019 dimana ratusan kepala keluarga khususnya Lingkungan 10 Laba Lasiak dan sekitarnya di tampung di lokasi pengungsian PT Austindo Nusantara Jaya (ANJ) Agri Siais hingga berbulan lamanya. "Mudah-mudahan kejadian 2019 silam tidak terulang," harapnya.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023