Pemerintah Provinsi Sumatera Utara terus berupaya menstabilkan harga kebutuhan pangan khususnya beras yang belakangan ini berada di atas harga eceran tertinggi (HET).

"Tadi saya melakukan rapat terbatas, waktu demi waktu selalu kami pantau," ujar Penjabat Gubernur Sumatera Utara Hassanudin di Medan, Rabu.

Hassanudin memastikan stok beras di wilayah ini mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. 

"Kalau menurut data kita cukup, jadi kita lihat arus pendistribusiannya," kata Hassanudin

Sebelumnya, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Provinsi Sumatera Utara melakukan inspeksi mendadak di sejumlah pasar Kota Medan dan menemukan harga beras medium dijual paling mahal Rp15.000 atau lebih tinggi dari HET yakni Rp11.500.

Dalam hal itu, mantan Pangdam I Bukit Barisan ini memastikan tidak ada penimbunan beras  di seluruh wilayah Sumut, termasuk Kota Medan.

"Oh tidak ada, tolong dipantau juga ya," sebutnya.
 

Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Provinsi Sumatera Utara, Mulayadi Simatupang mengaku akan melakukan investigasi penyebab naiknya harga beras medium, di antaranya dengan melakukan pengecekan langsung ke kilang-kilang padi yang ada di daerah itu.

"Ini perlu kita coba lihat nanti bersama Dinas Pertanian, kita sisir kilang-kilang padi dan lainnya untuk mengetahui penyebab utamanya,” ujar Mulyadi Simpatupang seusai melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Pasar Sukaramai, Medan, Jumat.

Baca juga: Pemprov Sumut buka pendaftaran seleksi 2.386 PPPK tahun 2023

Mulyadi menjelaskan, berdasarkan pantauan tim pasar di lapangan, harga beras medium ditemukan paling mahal berada di angka Rp15.000 per kg. Padahal harga eceran tertinggi (HET) sekitar Rp11.500 per kg.

"Masih di atas HET, beras medium paling mahal Rp15.000/kg," kata Mulayadi.

Ia mengungkapkan, secara angka produksi beras di Sumut berada di posisi surplus 321.546 ton pada bulan Agustus. Oleh sebab itu, pihaknya akan mencari tahu penyebabnya.

“Kita terus surplus di tahun ini sampai bulan Agustus, 321.546 ton, tetapi kendala kita pasokan lokal saat ini berkurang," kata Mulyadi.

Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023