Satuan Lalu Lintas Polres Sibolga menilang 405 kendaraan selama 14 hari pelaksanaan Operasi Zebra Toba di wilayah hukum Polres Sibolga, Sumatera Utara, 4 - 17 September 2023.
"Hasil pelaksanaan Operasi Zebra Toba 2023 menunjukkan hasil yang signifikan dalam penindakan pelanggaran lalu lintas di Kota Sibolga," kata Kapolres Sibolga AKBP Taryono Raharja melalui Kasi Humas Iptu Suyatno, Selasa.
Ia menyebutkan selama dalam Operasi Zebra Polres Sibolga menilang 405 kendaraan yang melakukan pelanggaran.
Dari jumlah tersebut petugas mengeluarkan tilang manual sebanyak 202 set. Pelanggar yang mendapat tilang manual yaitu, tidak menggunakan helm sebanyak 88 set, knalpot tidak standar sebanyak 79 set, melawan arus sebanyak 31 set, dan over tonase sebanyak empat set.
"Kemudian pelanggar yang mendapat tilang teguran sebanyak 203 set sebagai tindakan preventif," ucap Suyatno.
Ia mengatakan bahwa pelanggaran lalu lintas ini melibatkan berbagai profesi. Karyawan swasta menjadi mayoritas pelaku pelanggaran dengan jumlah sebanyak 313 pelanggar, disusul oleh pelajar/mahasiswa sebanyak 82 orang, dan pengemudi (sopir) sebanyak 10 orang.
Selain itu, operasi ini juga menggambarkan beragam usia dari pelaku pelanggaran. Pelanggar yang berusia hingga 15 tahun sebanyak 35 orang, 16-20 tahun 68 orang, 21-25 tahun 67 orang, dan usia 26-30 tahun sebanyak 64 orang.
Selanjutnya usia 31-35 tahun 54 orang, 36-40 tahun 57 orang, 41-45 tahun 38 orang, 46-50 tahun 14 orang, 51-55 tahun tujuh orang, dan usia 56-60 tahun satu orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
"Hasil pelaksanaan Operasi Zebra Toba 2023 menunjukkan hasil yang signifikan dalam penindakan pelanggaran lalu lintas di Kota Sibolga," kata Kapolres Sibolga AKBP Taryono Raharja melalui Kasi Humas Iptu Suyatno, Selasa.
Ia menyebutkan selama dalam Operasi Zebra Polres Sibolga menilang 405 kendaraan yang melakukan pelanggaran.
Dari jumlah tersebut petugas mengeluarkan tilang manual sebanyak 202 set. Pelanggar yang mendapat tilang manual yaitu, tidak menggunakan helm sebanyak 88 set, knalpot tidak standar sebanyak 79 set, melawan arus sebanyak 31 set, dan over tonase sebanyak empat set.
"Kemudian pelanggar yang mendapat tilang teguran sebanyak 203 set sebagai tindakan preventif," ucap Suyatno.
Ia mengatakan bahwa pelanggaran lalu lintas ini melibatkan berbagai profesi. Karyawan swasta menjadi mayoritas pelaku pelanggaran dengan jumlah sebanyak 313 pelanggar, disusul oleh pelajar/mahasiswa sebanyak 82 orang, dan pengemudi (sopir) sebanyak 10 orang.
Selain itu, operasi ini juga menggambarkan beragam usia dari pelaku pelanggaran. Pelanggar yang berusia hingga 15 tahun sebanyak 35 orang, 16-20 tahun 68 orang, 21-25 tahun 67 orang, dan usia 26-30 tahun sebanyak 64 orang.
Selanjutnya usia 31-35 tahun 54 orang, 36-40 tahun 57 orang, 41-45 tahun 38 orang, 46-50 tahun 14 orang, 51-55 tahun tujuh orang, dan usia 56-60 tahun satu orang.
Editor : Riza Mulyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023