Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara meminta Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pasar Kota Medan untuk menyebarkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) secara merata di pasar-pasar tradisional yang menjadi anggotanya.
"Kami meminta PUD Pasar menyebarkannya merata ke pedagang-pedagang sembako," ujar Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumut Arif Mandu di Medan, Rabu.
Menurut Arif, hal itu harus dilakukan demi memberikan porsi beras yang ideal antara PUD Pasar Medan dan pedagang terpilih di pasar-pasar Medan.
PUD Pasar Medan menjual beras SPHP melalui Kedai Kolaborasi yang berdiri di teras pasar-pasar tradisional kota itu. Namun, di dalam pasarnya, ada beberapa pedagang terpilih yang juga memperdagangkan beras serupa.
Di Kedai Kolaborasi, PUD Pasar Medan mendapatkan stok 3.000 ton beras SPHP dalam sekali kedatangan suplai dan menjualnya dalam bentuk paket dengan gula pasir serta minyak goreng.
Sementara di dalam, pedagang-pedagang beras SPHP maksimal mendapatkan stok 20 karung beras, yang masing-masing seberat lima kilogram, setiap bulan untuk dijual.
Pedagang pun meminta tambahan stok beras SPHP tersebut. Salah satu pedagang di Pasar Sukaramai, Medan, bernama Andreas Naibaho berharap bisa menjual setidak-tidaknya 100 karung (masing-masing seberat lima kilogram) per minggu.
"Kalau 20 karung beras paling beberapa hari sudah habis," tutur Andreas.
Menanggapi hal itu, Arif Mandu menegaskan bahwa proses pembagian beras SPHP di pasar-pasar Kota Medan bergantung kepada kebijakan PUD Pasar sebagai mitra Bulog.
Akan tetapi, Arif menyebut bahwa pedagang bisa saja mendapatkan beras langsung dari Bulog jika memenuhi persyaratan.
"Pedagang yang memiliki NIB (Nomor Induk Berusaha-red), NPWP dan KTP bisa langsung membeli ke Bulog. Jika begitu, mereka bisa mendapatkan beras SPHP maksimal dua ton per minggu," tutur Arif.
Perum Bulog Kanwil Sumut tengah gencar mendistribusikan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) demi mengendalikan harga beras.
Bulog Sumut memaksimalkan peran seluruh atau delapan kantor cabang/kantor cabang pembantu di semua kabupaten-kota dengan pemerintah daerah sebagai mitra untuk mendistribusikan beras SPHP tersebut. Di Medan, misalnya, penyaluran beras SPHP bekerja sama dengan PUD Pasar.
Bukan hanya ke pasar tradisional, Bulog Sumut juga menyebarkan beras SPHP ke toko-toko sembako, Rumah Pangan Kita (RPK), usaha ritel modern, dan melalui penjualan daring.
Selain itu, khusus di Medan, beras SPHP juga langsung dijual ke masyarakat melalui "mobil pasar murah" yang berkeliling secara bergantian ke 21 kecamatan yang ada di wilayah ini.
Sampai Sabtu (2/9), Perum Bulog Sumut menyalurkan 52.989 ton beras SPHP dari target 60.473 ton (87,62 persen dari target).
Kemudian, pembagian bantuan sosial beras dari pemerintah juga diharapkan bisa menekan harga. Bantuan itu dimulai pada pertengahan September 2023 dan berlangsung selama tiga bulan.
Perum Bulog Sumut akan membagikan 27.780 ton beras SPHP kepada keluarga penerima manfaat (KPM), dengan setiap KPM akan mendapatkan 10 kilogram beras per bulan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
"Kami meminta PUD Pasar menyebarkannya merata ke pedagang-pedagang sembako," ujar Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumut Arif Mandu di Medan, Rabu.
Menurut Arif, hal itu harus dilakukan demi memberikan porsi beras yang ideal antara PUD Pasar Medan dan pedagang terpilih di pasar-pasar Medan.
PUD Pasar Medan menjual beras SPHP melalui Kedai Kolaborasi yang berdiri di teras pasar-pasar tradisional kota itu. Namun, di dalam pasarnya, ada beberapa pedagang terpilih yang juga memperdagangkan beras serupa.
Di Kedai Kolaborasi, PUD Pasar Medan mendapatkan stok 3.000 ton beras SPHP dalam sekali kedatangan suplai dan menjualnya dalam bentuk paket dengan gula pasir serta minyak goreng.
Sementara di dalam, pedagang-pedagang beras SPHP maksimal mendapatkan stok 20 karung beras, yang masing-masing seberat lima kilogram, setiap bulan untuk dijual.
Pedagang pun meminta tambahan stok beras SPHP tersebut. Salah satu pedagang di Pasar Sukaramai, Medan, bernama Andreas Naibaho berharap bisa menjual setidak-tidaknya 100 karung (masing-masing seberat lima kilogram) per minggu.
"Kalau 20 karung beras paling beberapa hari sudah habis," tutur Andreas.
Menanggapi hal itu, Arif Mandu menegaskan bahwa proses pembagian beras SPHP di pasar-pasar Kota Medan bergantung kepada kebijakan PUD Pasar sebagai mitra Bulog.
Akan tetapi, Arif menyebut bahwa pedagang bisa saja mendapatkan beras langsung dari Bulog jika memenuhi persyaratan.
"Pedagang yang memiliki NIB (Nomor Induk Berusaha-red), NPWP dan KTP bisa langsung membeli ke Bulog. Jika begitu, mereka bisa mendapatkan beras SPHP maksimal dua ton per minggu," tutur Arif.
Perum Bulog Kanwil Sumut tengah gencar mendistribusikan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) demi mengendalikan harga beras.
Bulog Sumut memaksimalkan peran seluruh atau delapan kantor cabang/kantor cabang pembantu di semua kabupaten-kota dengan pemerintah daerah sebagai mitra untuk mendistribusikan beras SPHP tersebut. Di Medan, misalnya, penyaluran beras SPHP bekerja sama dengan PUD Pasar.
Bukan hanya ke pasar tradisional, Bulog Sumut juga menyebarkan beras SPHP ke toko-toko sembako, Rumah Pangan Kita (RPK), usaha ritel modern, dan melalui penjualan daring.
Selain itu, khusus di Medan, beras SPHP juga langsung dijual ke masyarakat melalui "mobil pasar murah" yang berkeliling secara bergantian ke 21 kecamatan yang ada di wilayah ini.
Sampai Sabtu (2/9), Perum Bulog Sumut menyalurkan 52.989 ton beras SPHP dari target 60.473 ton (87,62 persen dari target).
Kemudian, pembagian bantuan sosial beras dari pemerintah juga diharapkan bisa menekan harga. Bantuan itu dimulai pada pertengahan September 2023 dan berlangsung selama tiga bulan.
Perum Bulog Sumut akan membagikan 27.780 ton beras SPHP kepada keluarga penerima manfaat (KPM), dengan setiap KPM akan mendapatkan 10 kilogram beras per bulan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023