Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara menyatakan bahwa distribusi beras untuk program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) tidak terganggu oleh kenaikan harga eceran tertinggi (HET) dari Rp9.950 per kilogram menjadi Rp11.500 mulai 1 September 2023.
"Distribusi, penjualannya masih lancar karena harga beras SPHP masih yang termurah di pasaran. Harga beras swasta masih di level Rp12.500-an sampai Rp13.000-an per kilogram," ujar Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara (Sumut) Arif Mandu kepada ANTARA di Medan, Senin.
Arif melanjutkan, perubahan HET beras SPHP mulai 1 September merupakan instruksi dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) kepada Perum Bulog yang dituangkan dalam surat bernomor 187/TS.02.02/K/8/2023 tanggal 29 Agustus 2023.
Dalam dokumen tersebut, kenaikan HET beras SPHP seiring dengan peningkatan harga pembelian beras di Gudang Bulog dari sebelumnya Rp8.600 per kilogram menjadi Rp10.250.
Walau begitu, Arif Mandu menegaskan bahwa kenaikan harga tersebut tidak membuat pihaknya mengubah kebijakan penyaluran beras SPHP kepada masyarakat.
Hal tersebut supaya harga beras semakin terkendali. Berdasarkan data Bapanas, harga rata-rata beras medium di Sumut pada Senin (4/9) mencapai Rp12.830 per kilogram.
"Yang berubah hanya harga, untuk program distribusi SPHP tidak," kata Arif.
Dia menggarisbbawahi, Perum Bulog Sumut terus mengoptimalkan semua jalur untuk mendistribusikan beras SPHP agar harga beras tetap terkendali.
Dia melanjutkan, beras berkualitas medium itu digelontorkan Bulog Sumut ke pasar-pasar yang ada di wilayahnya melalui pemerintah setempat, termasuk dengan mengadakan pasar murah.
Bulog Sumut memaksimalkan peran seluruh atau delapan kantor cabang/kantor cabang pembantu untuk melakukan hal itu di semua kabupaten-kota dengan pemerintah daerah sebagai mitra. Di Medan, misalnya, penyaluran beras SPHP bekerja sama dengan PUD Pasar.
Bukan hanya ke pasar tradisional, Bulog Sumut juga menyebarkan beras SPHP ke toko-toko sembako, Rumah Pangan Kita (RPK), usaha ritel modern dan melalui penjualan daring.
Selain itu, khusus di Medan, beras SPHP juga langsung dijual ke masyarakat melalui "mobil pasar murah" yang berkeliling secara bergantian ke 21 kecamatan yang ada di wilayah itu.
Kemudian, pembagian bantuan sosial beras dari pemerintah juga diharapkan bisa menekan harga. Bantuan itu dimulai pada pertengahan September 2023 dan berlangsung selama tiga bulan.
Perum Bulog Sumut akan membagikan 27.780 ton beras SPHP kepada keluarga penerima manfaat (KPM), di mana setiap KPM akan mendapatkan 10 kilogram beras per bulan.
Beras bantuan itu diharapkan dapat mengurangi permintaan akan beras di pasar sehingga harganya semakin turun.
Sampai Sabtu (2/9), Perum Bulog Sumut menyalurkan 52.989 ton dari target 60.473 ton (87,62 persen dari target).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bulog Sumut: Distribusi beras SPHP tak terganggu kenaikan HET
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
"Distribusi, penjualannya masih lancar karena harga beras SPHP masih yang termurah di pasaran. Harga beras swasta masih di level Rp12.500-an sampai Rp13.000-an per kilogram," ujar Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara (Sumut) Arif Mandu kepada ANTARA di Medan, Senin.
Arif melanjutkan, perubahan HET beras SPHP mulai 1 September merupakan instruksi dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) kepada Perum Bulog yang dituangkan dalam surat bernomor 187/TS.02.02/K/8/2023 tanggal 29 Agustus 2023.
Dalam dokumen tersebut, kenaikan HET beras SPHP seiring dengan peningkatan harga pembelian beras di Gudang Bulog dari sebelumnya Rp8.600 per kilogram menjadi Rp10.250.
Walau begitu, Arif Mandu menegaskan bahwa kenaikan harga tersebut tidak membuat pihaknya mengubah kebijakan penyaluran beras SPHP kepada masyarakat.
Hal tersebut supaya harga beras semakin terkendali. Berdasarkan data Bapanas, harga rata-rata beras medium di Sumut pada Senin (4/9) mencapai Rp12.830 per kilogram.
"Yang berubah hanya harga, untuk program distribusi SPHP tidak," kata Arif.
Dia menggarisbbawahi, Perum Bulog Sumut terus mengoptimalkan semua jalur untuk mendistribusikan beras SPHP agar harga beras tetap terkendali.
Dia melanjutkan, beras berkualitas medium itu digelontorkan Bulog Sumut ke pasar-pasar yang ada di wilayahnya melalui pemerintah setempat, termasuk dengan mengadakan pasar murah.
Bulog Sumut memaksimalkan peran seluruh atau delapan kantor cabang/kantor cabang pembantu untuk melakukan hal itu di semua kabupaten-kota dengan pemerintah daerah sebagai mitra. Di Medan, misalnya, penyaluran beras SPHP bekerja sama dengan PUD Pasar.
Bukan hanya ke pasar tradisional, Bulog Sumut juga menyebarkan beras SPHP ke toko-toko sembako, Rumah Pangan Kita (RPK), usaha ritel modern dan melalui penjualan daring.
Selain itu, khusus di Medan, beras SPHP juga langsung dijual ke masyarakat melalui "mobil pasar murah" yang berkeliling secara bergantian ke 21 kecamatan yang ada di wilayah itu.
Kemudian, pembagian bantuan sosial beras dari pemerintah juga diharapkan bisa menekan harga. Bantuan itu dimulai pada pertengahan September 2023 dan berlangsung selama tiga bulan.
Perum Bulog Sumut akan membagikan 27.780 ton beras SPHP kepada keluarga penerima manfaat (KPM), di mana setiap KPM akan mendapatkan 10 kilogram beras per bulan.
Beras bantuan itu diharapkan dapat mengurangi permintaan akan beras di pasar sehingga harganya semakin turun.
Sampai Sabtu (2/9), Perum Bulog Sumut menyalurkan 52.989 ton dari target 60.473 ton (87,62 persen dari target).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bulog Sumut: Distribusi beras SPHP tak terganggu kenaikan HET
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023