CEO Pasar Digital (PaDi) UMKM Indonesia Jimmy Karisma Ramadhan meminta pelaku UMKM Sumatera Utara yang terdaftar di PaDi UMKM untuk aktif bertransaksi di pasar elektronik tersebut agar memperoleh keuntungan.
"Saat ini, ada 2.526 UMKM Sumut terdaftar di PaDi UMKM. Namun, dari jumlah itu, baru 1.603 UMKM yang aktif mengunggah produknya," ujar Jimmy kepada ANTARA seusai mengikuti kegiatan "Business Matching" atau Temu Bisnis PaDi UMKM di Medan, Kamis.
Padahal, menurut dia, produk UMKM yang berbasis di Sumatera Utara cukup diminati oleh pembeli di PaDi UMKM, yang mayoritas adalah perusahaan BUMN.
Jimmy menyebut, pada tahun 2020-2022, ada 10.572 transaksi yang melibatkan pembeli dari Sumut dengan pelaku UMKM Sumut di PaDi UMKM.
Akan tetapi, ada 1.244 transaksi terjadi antara pembeli di Sumut dengan UMKM di luar Sumut dengan nilai Rp72 miliar.
"Ada pembeli dari Sumut tetapi penjual dari luar wilayah ini. Ini menjadi kesempatan bagi UMKM Sumut untuk memenuhi kebutuhan pembeli di provinsi ini. Kami yakin banyak potensi Sumut yang belum tersentuh," kata Jimmy.
Sementara terkait nilai transaksi produk UMKM Sumut di PaDi UMKM, Jimmy menyebut jumlahnya terus melambung.
Pada tahun 2020, nilai transaksi pembeli Sumut dengan UMKM Sumut di PaDi UMKM adalah Rp15,4 miliar. Akan tetapi, pada tahun 2022, nilainya "terbang" ke Rp121 miliar.
Adapun nilai transaksi dari pembeli Sumut ke pelaku UMKM non-Sumut melonjak dari Rp396 juta pada tahun 2020 menjadi Rp65,4 miliar sepanjang tahun 2022.
Baca juga: CEO: Nilai transaksi PaDi UMKM Januari-Agustus capai Rp3,5 triliun
PaDi UMKM (Pasar Digital Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) merupakan pasar elektronik yang menyediakan produk-produk pilihan dari para vendor UMKM Indonesia yang telah dikurasi supaya sesuai standar kebutuhan pengadaan perusahaan BUMN.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023