Pelaksana Tugas Bupati Langkat Syah Afandin menyampaikan pentingnya menguatkan rasa kesatuan dan persatuan untuk mengingat dan mengenang kembali peristiwa bersejarah yang terjadi di Kabupaten Langkat, khususnya di Pangkalan Brandan.
Hal itu disampaikan Syah Afandin pada
Peringatan Brandan Bumi Hangus (BBH) Ke-76 di lapangan Petrolia Pertamina Pangkalan Brandan, Minggu (13/8).
Peringatan yang mengusung tema "Berandan Bumi Hangus, Sejarah Bangsa untuk Terus di Kenang".
"Setiap tahun kita memperingati peristiwa Brandan Bumi Hangus, peristiwa sejarah yang tidak hanya bagi masyarakat Langkat, namun juga bagian dari semangat mengusir penjajah dari bumi pertiwi," ungkapnya.
Syah Afandin juga berpesan kepada seluruh masyarakat Langkat untuk menciptakan rasa aman dan nyaman menjelang tahun politik 2024. "Tahun politik, pesta demokrasi Indonesia sebentar lagi. Semangat kesatuan dan persatuan harus tetap kita jaga untuk kondusif lingkungan kita.
"Saya berpesan kepada seluruh masyarakat Langkat, khususnya Berandan tetap menjaga kondusifitas agar tidak terpecah belah walaupun berbeda pilihan nantinya," pesannya.
Selain itu hadir juga Gubernur Sumatera Utara yang diwakilkan Staf Ahli Ir Suherman M.Si yang menyampaikan "Peristiwa Brandan Bumi Hangus" ini membuktikan bahwa Langkat menjadi salah satu tempat bersejarah bagi perjuangan mengusir penjajah dari bumi pertiwi.
"Semangat pantang menyerah dan kegigihan para pejuang di Bumi Langkat telah membuahkan hasil mengusir penjajah, dan sangat ini pula harus terus bergelora untuk masyarakat Langkat," ujarnya.
Berbeda dari tahun sebelumnya, rangkaian peringatan "Brandan Bumi Hangus" kali ini digelar tiga hari mulai 11 hingga 13 Agustus. Dibuka dengan pelaksanaan zikir akbar di Masjid Bitrul Pertamina Brandan dan dilanjutkan pameran Expo UMKM, ragam perlombaan bertema perjuangan dan menyambut kemerdekaan, napak tilas, malam keakraban, penghargaan untuk veteran, hingga drama kolosal kilas balik perjuangan Brandan Bumi Hangus.
Sementara Ketua panitia yang juga Sekda Langkat Amril menyebut acara yang rutin digelar tiap tahunnya ini untuk memperingati sejarah perjuangan masyarakat Langkat di masa penjajahan.
"Peringatan dan rangkaian kegiatan ini bukan hanya sekedar seremonial belaka, kita mengharapkan generasi muda Langkat menghargai perjuangan dan menumbuhkan rasa cinta semangat untuk melestarikan jejak peninggalan "Brandan Bumi Hangus," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
Hal itu disampaikan Syah Afandin pada
Peringatan Brandan Bumi Hangus (BBH) Ke-76 di lapangan Petrolia Pertamina Pangkalan Brandan, Minggu (13/8).
Peringatan yang mengusung tema "Berandan Bumi Hangus, Sejarah Bangsa untuk Terus di Kenang".
"Setiap tahun kita memperingati peristiwa Brandan Bumi Hangus, peristiwa sejarah yang tidak hanya bagi masyarakat Langkat, namun juga bagian dari semangat mengusir penjajah dari bumi pertiwi," ungkapnya.
Syah Afandin juga berpesan kepada seluruh masyarakat Langkat untuk menciptakan rasa aman dan nyaman menjelang tahun politik 2024. "Tahun politik, pesta demokrasi Indonesia sebentar lagi. Semangat kesatuan dan persatuan harus tetap kita jaga untuk kondusif lingkungan kita.
"Saya berpesan kepada seluruh masyarakat Langkat, khususnya Berandan tetap menjaga kondusifitas agar tidak terpecah belah walaupun berbeda pilihan nantinya," pesannya.
Selain itu hadir juga Gubernur Sumatera Utara yang diwakilkan Staf Ahli Ir Suherman M.Si yang menyampaikan "Peristiwa Brandan Bumi Hangus" ini membuktikan bahwa Langkat menjadi salah satu tempat bersejarah bagi perjuangan mengusir penjajah dari bumi pertiwi.
"Semangat pantang menyerah dan kegigihan para pejuang di Bumi Langkat telah membuahkan hasil mengusir penjajah, dan sangat ini pula harus terus bergelora untuk masyarakat Langkat," ujarnya.
Berbeda dari tahun sebelumnya, rangkaian peringatan "Brandan Bumi Hangus" kali ini digelar tiga hari mulai 11 hingga 13 Agustus. Dibuka dengan pelaksanaan zikir akbar di Masjid Bitrul Pertamina Brandan dan dilanjutkan pameran Expo UMKM, ragam perlombaan bertema perjuangan dan menyambut kemerdekaan, napak tilas, malam keakraban, penghargaan untuk veteran, hingga drama kolosal kilas balik perjuangan Brandan Bumi Hangus.
Sementara Ketua panitia yang juga Sekda Langkat Amril menyebut acara yang rutin digelar tiap tahunnya ini untuk memperingati sejarah perjuangan masyarakat Langkat di masa penjajahan.
"Peringatan dan rangkaian kegiatan ini bukan hanya sekedar seremonial belaka, kita mengharapkan generasi muda Langkat menghargai perjuangan dan menumbuhkan rasa cinta semangat untuk melestarikan jejak peninggalan "Brandan Bumi Hangus," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023