Wakil Ketua DPRD Kota Medan Rajudin Sagala meminta aparat kepolisian harus mengusut tuntas kasus begal yang melakukan aksinya di Kota Medan, Sumatera Utara.
"Aksi begal ini sudah sangat meresahkan warga beberapa bulan terakhir. Jadi perlu tindakan tegas dan terukur untuk melumpuhkan pelaku begal," tegas Rajudin di Medan, Sumut, Kamis.
Legislator ini mengaku bahwa selalu memantau perkembangan atas aksi tindak kekerasan dan kriminal jalanan, terutama aksi begal di Ibukota Provinsi Sumatera Utara dan sekitarnya.
Tak cuma aksi begal, katanya, tapi pelaku geng motor yang selalu berkelompok saat melakukan beraksi hingga tawuran ke gang-gang sempit yang sangat meresahkan warga Kota Medan.
Kepada pihak Polrestabes Medan maupun Polres Pelabuhan Belawan agar lebih intens menggelar patroli, terutama di kawasan rawan tindak kekerasan maupun kriminal jalanan.
Politisi ini meyakini pihak kepolisian telah mendeteksi kelompok-kelompok, baik para pelaku begal, lalu geng motor maupun tawuran di suatu kawasan di Kota Medan.
"Kita meminta segera ambil tindakan, berantas habis. Bila perlu usut tuntas, jika memang ada dalang yang 'bermain' di belakang peristiwa-peristiwa, seperti aksi begal ini," tegas Rajudin.
Pihaknya juga menyarankan agar para orang tua di Kota Medan selalu mengawasi anak mereka, terutama para remaja dengan memperhatikan pergaulan anak-anaknya.
"Jangan sampai terjadi penyesalan, ketika sang anak salah bergaul hingga melakukan tindakan kriminal. Begitu juga para tenaga pendidik, terus mengingatkan siswa-siswinya," tutur Rajudin.
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda menyampaikan dalam sebulan terakhir pihaknya mengungkap berbagai kasus kejahatan jalanan di Kota Medan dan sekitarnya.
Berbagai jenis kejahatan jalanan itu, kata dia, seperti pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian dengan pemberatan (curat), curanmor, senjata tajam (sajam) dan penganiayaan berat (anirat) dengan total 140 tersangka dari 97 kasus.
Untuk mengatasi maraknya aksi begal, geng motor dan tawuran, pihaknya terus melakukan patroli stasioner dengan sasaran kelompok motor, geng motor, antisipasi kasus 3C (curas, curat dan curanmor), dan tawuran.
"Kami juga akan melakukan langkah-langkah sesuai evaluasi untuk melakukan penyekatan di beberapa titik," Valentino.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
"Aksi begal ini sudah sangat meresahkan warga beberapa bulan terakhir. Jadi perlu tindakan tegas dan terukur untuk melumpuhkan pelaku begal," tegas Rajudin di Medan, Sumut, Kamis.
Legislator ini mengaku bahwa selalu memantau perkembangan atas aksi tindak kekerasan dan kriminal jalanan, terutama aksi begal di Ibukota Provinsi Sumatera Utara dan sekitarnya.
Tak cuma aksi begal, katanya, tapi pelaku geng motor yang selalu berkelompok saat melakukan beraksi hingga tawuran ke gang-gang sempit yang sangat meresahkan warga Kota Medan.
Kepada pihak Polrestabes Medan maupun Polres Pelabuhan Belawan agar lebih intens menggelar patroli, terutama di kawasan rawan tindak kekerasan maupun kriminal jalanan.
Politisi ini meyakini pihak kepolisian telah mendeteksi kelompok-kelompok, baik para pelaku begal, lalu geng motor maupun tawuran di suatu kawasan di Kota Medan.
"Kita meminta segera ambil tindakan, berantas habis. Bila perlu usut tuntas, jika memang ada dalang yang 'bermain' di belakang peristiwa-peristiwa, seperti aksi begal ini," tegas Rajudin.
Pihaknya juga menyarankan agar para orang tua di Kota Medan selalu mengawasi anak mereka, terutama para remaja dengan memperhatikan pergaulan anak-anaknya.
"Jangan sampai terjadi penyesalan, ketika sang anak salah bergaul hingga melakukan tindakan kriminal. Begitu juga para tenaga pendidik, terus mengingatkan siswa-siswinya," tutur Rajudin.
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda menyampaikan dalam sebulan terakhir pihaknya mengungkap berbagai kasus kejahatan jalanan di Kota Medan dan sekitarnya.
Berbagai jenis kejahatan jalanan itu, kata dia, seperti pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian dengan pemberatan (curat), curanmor, senjata tajam (sajam) dan penganiayaan berat (anirat) dengan total 140 tersangka dari 97 kasus.
Untuk mengatasi maraknya aksi begal, geng motor dan tawuran, pihaknya terus melakukan patroli stasioner dengan sasaran kelompok motor, geng motor, antisipasi kasus 3C (curas, curat dan curanmor), dan tawuran.
"Kami juga akan melakukan langkah-langkah sesuai evaluasi untuk melakukan penyekatan di beberapa titik," Valentino.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023