Pengurus Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Sumatera Utara belum berani memasang target medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024, mengingat atlet panahan khususnya dari Pulau Jawa masih sangat mendominasi.

"Kami belum berani memasang target medali emas, kami hanya berani memberikan target medali saja. Hal itu bisa saja meraih medali emas, perak dan perunggu. Tentunya, kami ingin olahraga panahan ini bangkit dari tidur panjangnya dalam perolehan medali di PON," kata Sekretaris Umum Perpani Sumut Muhammad Said Tanjung di Medan, Sabtu.

Meski belum berani memasang target emas, ia mengaku PON XXI/2024 menjadi momentum penting bagi panahan Sumatera Utara untuk bangkit dari tidur panjang setelah terakhir berprestasi tahun 1996 pada PON Jakarta atas nama Wilson Pane.

Atlet panahan yang masuk pelatda persiapan untuk menghadapi PON direkrut dari kejuaraan daerah yang digelar tahun 2022. Awalnya direkrut 10 orang, disebabkan 3 orang atlet indisipliner mengikuti latihan dan sering mangkir dan terpaksa tidak diikutkan dalam pelatda.

Namun, ia menyebutkan pihaknya akan tetap merekrut atlet panahan dari sirkuit yang akan dilaksanakan untuk mencukupi kuota menjadi 24 atlet. 

Sementara Kabid Binpres Perpani Sumut Jamal Siregar mengatakan, saat ini pihaknya sangat membutuhkan teknisi alat di nomor compound dan anak panah yang memang masih belum mencukupi untuk latihan.

Tambahan anak panah sangat dibutuhkan, mengingat untuk mencapai limit, pemanah sedikitnya harus melesakkan 350 anak panah ke target setiap kali latihan.

"Itulah kelemahan yang dialami atlet panahan kita saat ini. Meski dengan keterbatasan yang ada, atlet kita diharapkan tetap mampu berprestasi di PON mendatang. Medali kita harapkan dapat diraih melalui Keisa dan Ryan," katanya.

Pewarta: Juraidi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023