Pj. Wali Kota Tebing Tinggi Drs. Syarmadani mengikuti rapat koordinasi (rakor) pengendalian Inflasi daerah secara virtual di ruang Kerja Balai Kota, Senin (26/06/2023).
Yang mana dalam rakor tersebut diikuti Kepala Daerah baik Gubernur, Bupati, Wali Kota se-Indonesia bersama TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) di wilayah masing-masing.
Rakor dipimpin Sekjen Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri) Dr. H. Suhajar Diantoro, M.Si., menyampaikan negara Indonesia tingkat inflasinya berada di peringkat 130 dari 186 negara.
Dibandingkan dengan negara-negara lain, Indonesia masih berada di posisi yang lebih baik.
“Presiden mengakui ini merupakan hasil kerja keras kita semua, salah satunya Rakor mingguan yang kita laksanakan ini,” tambahnya.
"Semoga kita semua dimudahkan, dilancarkan dan diselamatkan oleh Allah SWT. Terimakasih bagi kita semua, untuk Indonesia yang semakin maju," tutup Sekjen Kemendagri.
Direktur Statistik Harga BPS Windhiarso Putranto mengatakan bahwa tingkat inflasi pertengahan tahun 2020 dan 2021 relatif rendah, sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Memasuki masa pemulihan pandemi, tingkat inflasi tengah tahun pada 2022 meningkat signifikan.
"Tingkat Inflasi hingga Mei 2023 (secara y-to-d) relatif lebih terkendali dibanding inflasi tengah tahun 2022. Jika inflasi bulanan Juni 2023 dapat dijaga pada rentang ideal, maka inflasi tengah tahun 2023 akan tetap terkendali," urainya.
Di akhir rakor, Pj Wali Kota Tebing Tinggi berpesan kepada Kepala OPD dan instansi terkait, untuk tetap sabar dan semangat dalam menangani pengendalian inflasi di Kota Tebing Tinggi.
Sebagai informasi, untuk data inflasi di Kota Tebing Tinggi, berdasarkan BPS Kota Tebing Tinggi, IHK (Indeks Harga Konsumen) Kota Tebing Tinggi mengikuti IHK Kota Pematang Siantar.
Dimana pada bulan Mei 2023, tingkat inflasi Kota Pematang Siantar bulan ke bulan (m to m) sebesar 0,45 persen sementara inflasi tahun ke tahun (y to y) sebesar 3,96 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
Yang mana dalam rakor tersebut diikuti Kepala Daerah baik Gubernur, Bupati, Wali Kota se-Indonesia bersama TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) di wilayah masing-masing.
Rakor dipimpin Sekjen Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri) Dr. H. Suhajar Diantoro, M.Si., menyampaikan negara Indonesia tingkat inflasinya berada di peringkat 130 dari 186 negara.
Dibandingkan dengan negara-negara lain, Indonesia masih berada di posisi yang lebih baik.
“Presiden mengakui ini merupakan hasil kerja keras kita semua, salah satunya Rakor mingguan yang kita laksanakan ini,” tambahnya.
"Semoga kita semua dimudahkan, dilancarkan dan diselamatkan oleh Allah SWT. Terimakasih bagi kita semua, untuk Indonesia yang semakin maju," tutup Sekjen Kemendagri.
Direktur Statistik Harga BPS Windhiarso Putranto mengatakan bahwa tingkat inflasi pertengahan tahun 2020 dan 2021 relatif rendah, sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Memasuki masa pemulihan pandemi, tingkat inflasi tengah tahun pada 2022 meningkat signifikan.
"Tingkat Inflasi hingga Mei 2023 (secara y-to-d) relatif lebih terkendali dibanding inflasi tengah tahun 2022. Jika inflasi bulanan Juni 2023 dapat dijaga pada rentang ideal, maka inflasi tengah tahun 2023 akan tetap terkendali," urainya.
Di akhir rakor, Pj Wali Kota Tebing Tinggi berpesan kepada Kepala OPD dan instansi terkait, untuk tetap sabar dan semangat dalam menangani pengendalian inflasi di Kota Tebing Tinggi.
Sebagai informasi, untuk data inflasi di Kota Tebing Tinggi, berdasarkan BPS Kota Tebing Tinggi, IHK (Indeks Harga Konsumen) Kota Tebing Tinggi mengikuti IHK Kota Pematang Siantar.
Dimana pada bulan Mei 2023, tingkat inflasi Kota Pematang Siantar bulan ke bulan (m to m) sebesar 0,45 persen sementara inflasi tahun ke tahun (y to y) sebesar 3,96 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023