Pengurus Provinsi (Pengprov) Esports Indonesia (ESI) Sumatra Utara menyiapkan 21 atlet terbaiknya untuk menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Sumut-Aceh yang saat ini sudah menjalani Pelatda jangka panjang.

"Saat ini ada 21 atlet yang kita siapkan. Nanti kita akan mengejar sesuai kuota PB ESI sebanyak 25 orang atlet, karena kalau jumlahnya masih segitu, ada beberapa nomor tak ada pemain cadangan," kata Ketua Harian ESI Sumut Max Wilander Simanihuruk di Medan, Kamis.

Cabang olahraga e-Sport pertama kali akan dipertandingkan memperebutkan medali di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 yang akan memperebutkan lima medali emas dari lima nomor pertandingan.

"E-Sport cabang baru yang dipertandingkan di PON 2024. Sebagai tuan rumah, sebenarnya ketua berharap dapat 3 medali emas. Tapi realistisnya kita targetkan 2 medali emas," katanya.

Lima nomor yang akan diikuti Sumut antara lain Mobile Legend: Bang Bang Beregu, Garena Free Fire Beregu, PUBG Mobile Beregu, LOKAPALA Beregu, eFootball PES Beregu.

Max mengatakan berkaca dari hasil di eksebisi PON 2021 lalu di Papua, Sumut berhasil merebut medali emas dari nomor Lokapala. Dia berharap atlet Sumut melakukan hal yang sama di PON 2024 nanti.

Sementara di nomor lainnya Max memetakan kekuatan rival-rival yang cukup tangguh, seperti DKI Jakarta dan Lampung.
"Waktu di eksebisi PON Papua lalu, PUBG dijuarai DKI Jakarta. Kebetulan pemain-pemainnya 2-3 orang juara dunia. Untuk nomor PES juga diwaspadai dari Lampung karena juga juara dunia. Secara garis besar atlet-atlet DKI Jakarta dan Jawa Barat cukup baik. Tapi kita akan hadapi, kita coba pantau kelebihan dan kelemahan mereka lewat streaming," tambahnya.

Meski demikian, ia juga menyampaikan sejumlah kendala yang selama ini dihadapi, khususnya peralatan latihan , apalagi E-Sport terkait teknologi.

"Kebanyakan atlet kita menggunakan handphone. Setiap tahunnya semakin berkembang. Anak-anak pelatda punya kemampuan finansial yang belum cukup matang. Kita berharap ada bantuan juga untuk pengadaan HP tersebut. Sementara untuk Nomor PES kebutuhannya PS5. Platformnya konsol. Saat ini kita belum punya. Kita masih PS4. Jadi kita ke tempat teman yang punya atau ke rental," katanya.

Kendala lainnya menurut Max adalah para atlet yang masih sekolah tingkat akhir harus menjalani ujian.

"Mereka punya banyak jadwal les. Persiapan kuliah. Sulit mengikuti program latihan yang kita berikan dengan 4-5 hari dalam seminggu. Kita berlatih secara online dan offline," katanya.

Pewarta: Juraidi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023