“Yang membuatku terus berkembang adalah tujuan-tujuan hidupku.” Kata bijak yang diungkapkan Muhammad Ali, mantan petinju profesional yang karirnya mendunia sepertinya sangat melekat bagi seorang Nikson Nababan, Bupati Tapanuli Utara yang memimpin selama dua periode, yakni sejak April 2014 hingga 2024.

Langkah yang menghantarkan keberhasilannya memimpin Kabupaten Tapanuli Utara sangat sarat dengan inspirasi, dan setidaknya mengikuti prinsip-prinsip para tokoh terkemuka dunia.

Sebut saja beberapa di antaranya seperti prinsip Lao Tzu melalui ungkapannya yang mengatakan bahwa perjalanan seribu mil dimulai dengan satu langkah, atau ungkapan fenomenal Mark Twain yang menyebutkan jika rahasia untuk maju adalah memulai.

Dalam satu kesempatan di 2018 lalu, Nikson Nababan mengisahkan bahwa dirinya selalu berupaya untuk melakukan hal hal yang luar biasa dan bernilai positif bagi kehidupan orang banyak.

”Saya memahami jika menjadi seorang Kepala Daerah, saya harus memadukan integritas yang dimiliki, kreatifitas, wawasan, kejelian, menahan rasa ego dan perasaan, serta yang terpenting selalu mengutamakan kepentingan umum, kepentingan masyarakat, bangsa dan negara, sebagai hal yang utama. Soal resiko politik dan resiko hukum, tentunya sangat besar. Karena lawan lawan politik menunggu kita tergelincir. Menjadi seorang Bupati, kita tidak bisa lagi hanya memikirkan diri sendiri. Sebab, amanah telah mengharuskan kita untuk berpikir demi kepentingan masyarakat umum dan negara," ucap pria paruh baya kelahiran Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, 5 Oktober 1972 tersebut.

Menurutnya, profesi sebagai wartawan yang digelutinya sebelum terpilih menjadi seorang Bupati punya andil besar dalam menempa kreatifitas, wawasan, integritas hingga sisi kepemimpinan lain yang dimilikinya.

"Saya sepertinya sudah terbiasa menjadi pendengar yang baik. Saya banyak mendengar, melihat dan melakukan apa yang terbaik untuk saya lakukan," sebut mantan Pewarta dari salah satu media ternama nasional itu.

Dia mengamini salah satu ungkapan bijak HOS Tjokroaminoto yang menyebutkan jika ingin menjadi pemimpin besar, maka haruslah menulis seperti wartawan dan bicara seperti orator.

Nikson Nababan baru saja memperoleh gelar doktoral dari IPDN, setelah sebelumnya tercatat sebagai alumni SMA Negeri 1 Siborong-borong pada tahun 1991, Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD/APMD), Yogyakarta pada tahun 1995, serta menamatkan pendidikan magister dari program pascasarjana Universitas Sumatera Utara pada 2017.
 


Ilmu pengetahuan yang dimilikinya kian memantapkan langkah dan upaya dalam mewujudkan fundamen pembangunan Kabupaten Tapanuli Utara yang berkelanjutan.

"Dalam hidup ini, kita harus melihat, membaca tanpa harus bertanya. Situasi dengan mimik, sorot mata, juga harus kita lihat. Segalanya harus diperhatikan sebagai acuan untuk menentukan sesuatu," terangnya.

Menurut Nikson, terwujudnya pembangunan Bandara Internasional Silangit menjadi satu di antara sekian banyak fondasi pembangunan yang progresnya cukup memberikan kesan mendalam.       

"Sangat mengesankan, bagaimana perjuangan yang tidak mengenal lelah dalam mewujudkan Bandara Silangit yang sebelumnya hanya bandara perintis menjadi sebuah bandara internasional," sebut Nikson.

Dikatakan, hal tersebut awalnya hanya sebuah mimpi, namun kuasa dan berkat penyertaan Tuhan Yang Maha Pemurah, telah menjadikan terobosan itu nyata.

Nikson mengungkapkan, mimpi yang telah menjadi nyata akan melahirkan harapan-harapan baru yang berimbas pada peningkatan taraf kehidupan masyarakat di kawasan Danau Toba, khususnya masyarakat Tapanuli Utara yang akan mewujudkan terciptanya kemajuan, kemakmuran, dan kemandirian.

"Begitu banyak tantangan, mempersiapkan ketersediaan luasan areal, menjadikan segala sesuatunya layak, hingga harus menempuh sebuah keputusan mendesak dalam pemenuhan subsidi 40 persen seat pesawat Garuda, kala itu," terangnya.

Salah satu fondasi pembangunan tersebut lahir dari kreatifitas berpikir seorang Nikson Nababan yang memahami bahwa ketersediaan akses udara menjadi hal penting dalam membangun sebuah daerah.

Penerapan kreatifitas berpikir sebagai awal dari inspirasi pun telah melekat pada dirinya sejak periode pertama kepemimpinannya pada periode 2014-2019.

Dimana, Nikson Nababan dengan wakilnya Mauliate Simorangkir melalui jargon perubahan untuk Tapanuli Utara mengusung visi pembangunan dalam upaya mewujudkan daerahnya sebagai lumbung pangan dan lumbung sumber daya manusia yang berkualitas, serta daerah wisata dengan menerapkan delapan misi untuk mencapainya.
 


Yakni dengan meningkatkan akses pendidikan dan menyiapkan pendidikan yang berkualitas, meningkatkan akses kesehatan dan kualitas pelayanan kesehatan gratis khususnya di Puskesmas, menjadikan Tapanuli Utara sebagai industri pertanian, menjamin ketersediaan bibit unggul dan pupuk bersubsidi dengan sistem bayar pasca panen, meningkatkan kuantitas dan kualitas jalan untuk memperluas pertumbuhan ekonomi, penguatan integrasi wilayah dan interkoneksi dengan kawasan pembangunan di sekitarnya, menjadikan desa sebagai pusat percepatan pembangunan, membangun pemerintahan yang bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayanan publik atau good and clean governance dengan sistem e-goverment, serta mengembangkan minat bakat generasi muda di bidang seni budaya dan olah raga.

Dalam mewujudkan visinya, Pemkab Taput menerapkan misi berkesinambungan dengan mengirimkan tenaga pendidik untuk mengikuti penataran dan sertifikasi.

Hal itu dilakukan untuk meningkatkan serta menyiapkan kualitas pendidikan dengan mengirim masyarakat untuk mengikuti pendidikan non formal atau keterampilan ke negeri Jepang melalui balai latihan kerja di bawah naungan Dinas Ketenagakerjaan.

Bupati Nikson juga menginstruksikan kepada semua tenaga kesehatan untuk melayani pasien yang datang ke Puskesmas selama 24 jam, demi peningkatan akses kesehatan masyarakat.

Bupati juga menambah dan merehabilitasi bangunan rumah dinas tenaga kesehatan serta meningkatkan status Puskesmas rawat jalan menjadi Puskesmas rawat inap yang dilengkapi air bersih untuk menjaga kualitas pelayanan kesehatan gratis, khususnya di Puskesmas.

Sementara, untuk menjadikan Taput sebagai industri pertanian, Pemkab juga memberikan alat mesin pertanian kepada kelompok tani demi peningkatan produktivitas untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

Dalam hal menjamin ketersediaan bibit unggul dan pupuk bersubsidi dengan sistim bayar pasca panen, Nikson menugaskan Perusahaan Daerah (PERUSDA) Pertanian yang berkolaborasi dengan dinas pertanian.

Peningkatan kuantitas dan kualitas jalan demi memperluas pertumbuhan ekonomi, penguatan integrasi wilayah dan interkoneksi dengan kawasan pembangunan di sekitarnya pun turut diterapkan.

Pemkab Taput secara terus menerus memperbaiki infrastruktur jalan untuk memperlancar lalu lintas jalan yang berdampak kepada percepatan perkembangan perekonomian yang dapat menghubungkan desa dengan desa lainnya, dan juga kegiatan pembukaan jalan baru.

Selain itu, misi menjadikan desa sebagai pusat percepatan pembangunan diterapkan dengan menambah nilai besaran dana desa untuk dipergunakan dalam membangun desa, membuka jalan atau pengaspalan jalan desa demi menciptakan infrastruktur memadai agar mobilisasi hasil pertanian dari desa dengan cepat dikirim dan dihantarkan ke luar daerah mengingat sekitar 80 persen masyarakat Taput hidup dari sektor pertanian.


Membangun pemerintahan yang bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayanan publik atau “good and clean governance” dengan sistem “e-government” diterapkan dengan harapan upaya peningkatan pelayanan publik agar masyarakat dapat mengakses data sesuai dengan kebutuhan sehingga tidak perlu lagi datang ke kantor untuk mengurus keperluan administrasi dan lainnya.

Juga untuk mengembangkan minat bakat generasi muda di bidang seni budaya dan olah raga, Pemkab Taput melalui Dinas Pendidikan secara aktif berkesinambungan menggelar lomba tari tingkat SD dan SMP serta paduan suara siswa untuk mengembangkan minat seni serta menggelar pertandingan beragam jenis olah raga, baik sepak bola, futsal, karate, tinju dan lainnya untuk mencari bibit yang akan ditampilkan di tingkat nasional maupun internasional.

Bahkan, menurut Sekretaris Daerah Tapanuli Utara, Indra Sahat Hottua Simaremare, pada periode pertama kepemimpinan Nikson Nababan, sejumlah prestasi yang sangat layak untuk dibanggakan berhasil diraih dan diwujudkan dalam lima tahun, yakni sejak 2014-2019.

"Lima tahun terakhir, sejak 2014-2019, pada periode pertama kepemimpinan Bupati Nikson Nababan, sejumlah prestasi membanggakan berhasil diwujudkan," ungkap Sekda Indra, di tengah agenda syukuran Tahun Baru 2020, yang digelar di Rumah Dinas Bupati Taput, Minggu, 5 Januari 2020.

Disebutkan, pada tahun 2014, besaran APBD Taput senilai Rp841 miliar mengalami peningkatan tajam hingga Rp1,43 triliun pada APBD 2020 yang ditetapkan pada akhir 2019.

Selain itu, tingkat pendapatan masyarakat per kapita dari posisi tahun 2014 sebesar Rp18,67 juta juga meningkat pesat menjadi Rp24,33 juta pada 2018.

Tak hanya itu, angka indeks pembangunan manusia juga berhasil diwujudkan hingga poin 72,9 pada 2018, angka indeks yang masuk dalam kategori tinggi.

"IPM sebesar 72,9 ini menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, dan pendidikan," urainya.

Demikian halnya, tingkat kemiskinan yang pada 2014 sebesar 11,65 persen, juga berhasil diturunkan di 2019 pada kisaran 9,48 persen.

"Seluruh keberhasilan ini juga semakin disempurnakan dengan raihan sejumlah 36 penghargaan yang diperoleh sejak 2014 hingga 2019," tukasnya.
 


Pada masa itu juga, tepatnya Juni 2015 atau 10 tahun sejak keberadaan Bandara Silangit dilegalkan penggunaannya dalam penerbangan sipil oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 9 Maret 2005, pihak Angkasa Pura II selaku pengelola bandara mengaku merugi di Bandara Silangit dan sempat mewacanakan pengembalian pengelolaan bandara ke pihak Kementerian Perhubungan.

Mendengar hal itu, Bupati Nikson langsung menyampaikan protes keras karena menurutnya, jika Bandara Silangit dikembalikan ke Kementerian Perhubungan, maka pengembangan bandara akan berjalan lambat dan otomatis, impian untuk mewujudkan Bandara Silangit menjadi pintu gerbang wisatawan domestik dan mancanegara ke Tapanuli, serta kebutuhan masyarakat dan perantau akan moda transportasi yang cepat akan sulit dipenuhi.

"Wacana mengembalikan pengelolaan Bandara Silangit ke Kemenhub perlu ditinjau ulang. Hasil survei lembaga resmi menyebutkan, Bandara Silangit akan berkembang jika ada maskapai yang membuka rute penerbangan dari Jakarta ke Silangit dan sebaliknya," kata Nikson, saat itu.

Berselang beberapa bulan kemudian, melalui jalur komunikasi ke Kementerian Perhubungan dan Direktur Utama Angkasa Pura II dan sejumlah politisi di Senayan, akhirnya Dirut AP II Budi Karya Sumadi, kala itu mengevaluasi pernyataannya dan berjanji akan mengembangkan Bandara Silangit dengan memperpanjang dan melebarkan “runway” dan juga perbaikan terminal bandara, serta berjanji untuk menjalin komunikasi dengan pihak maskapai demi pembukaan rute penerbangan Jakarta-Silangit, serta rute penerbangan lainnya.

Dan lanjutannya, pihak Garuda Indonesia Airways bersedia membuka rute penerbangan Jakarta-Silangit, dengan syarat perataan tebing di ujung landasan yang harus segera dilakukan Pemkab Taput.

Bupati Nikson pun menyanggupinya dan menurunkan alat berat hingga meminjam alat berat jenis eskavator dari Pemkab tetangga.

Usai perataan tebing tuntas, syarat selanjutnya dari Garuda adalah lock seat, dimana Pemkab Taput harus menjamin ketersediaan 40 persen dari sebanyak 96 seat pesawat Garuda jenis Bombardir CRJ-100 yang akan diterbangkan ke Silangit.

Nilai yang tidak sedikit, besaran asumsi subsidi tersebut sekitar Rp78.800.000 diberikan kepada Garuda sekali berangkat pulang pergi.

Tak ingin menyerah, Nikson memikirkan cara untuk merealisasikannya dan mengajak pemerintah daerah tetangga seperti Pemkab Humbahas, Toba, dan Samosir yang notabene mendapatkan imbas positif keberadaan bandara, untuk bergotong-royong menampung anggaran subsidi dimaksud.

Namun sangat disayangkan, Pemkab tetangga tidak bersedia karena mengkhawatirkan penerbangan Garuda yang sepi penumpang, hingga menguras keuangan daerah.

Menyikapi hal itu, Bupati Nikson akhirnya mengambil risiko dan menandatangani nota kesepahaman dengan Garuda dan menyampaikan permohonan ijin prinsip ke DPRD Taput untuk mendahulukan anggaran sebelum ditampung pada anggaran daerah.

Akhirnya, pada 22 Maret 2016, pesawat Garuda mendarat mulus di Bandara Silangit, dan terbukti penerbangan Garuda dari Jakarta-Silangit dan sebaliknya ternyata ramai penumpang.


Mengetahui fakta tersebut, Pemkab Taput tidak lagi harus mengeluarkan dana untuk maskapai sebagai subsidi agar membuka rute penerbangan ke Silangit.

Keberadaan bandara terus dimaksimalkan, perpanjangan landasan pacu dari 2.400 meter pun akhirnya ditingkatkan menjadi 2.650 meter, juga lebar runway yang tadinya hanya 30 meter meningkat menjadi 45 meter yang menjadikan Bandara Silangit memungkinkan untuk didarati pesawat besar tipe Boeing 737-800 dan Airbus 320.

Potensi pasar di Bandara Silangit juga turut menyita perhatian maskapai lainnya, seperti Sriwijaya Air, Citilink, dan Batik Air yang turut membuka rute Jakarta-Silangit, hingga uji coba penerbangan internasional dari Bandara Changi menuju Bandara Silangit oleh Menteri koordinator kemaritiman Luhut Panjaitan beserta rombongan pada 8 September 2017 dengan menggunakan pesawat jet pribadi selama 52 menit menciptakan mimpi yang nyata sampai Bandara Silangit diresmikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menjadi bandara Internasional demi mendukung program Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, pada Jumat, 24 November 2017.

Kini, Pemkab Taput bahkan menerima pendapatan atas keberadaan Bandara Internasional Silangit, baik itu dari kontribusi tetap atas pemakaian tanah seluas 1.424.438 meter persegi, serta penerimaan dari sektor pajak parkiran, juga pendapatan dari sektor kebersihan.

Ke depan, Nikson Nababan juga merencanakan upaya pengembangan dan pemanfaatan ruang di areal hamparan Silangit melalui pembangunan kawasan bandara yang berbasis Aerocity atau Kota Bandara.

Upaya pengembangan kawasan Bandara Silangit tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar lokasi, serta sebagai penopang peningkatan pendapatan asli daerah.

Hal tersebut, menurut Nikson, sangat dimungkinkan untuk diterapkan mengingat areal hamparan Silangit yang menjadi lahan milik Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara masih menyisakan luasan 158 hektare setelah seluas 142 hektar diberikan kepada pihak pengelola Bandara Silangit, yakni Angkasa Pura II untuk kebutuhan perluasan pembangunan bandara menjadi bandara Internasional.

Dan pada periode itu juga, Nikson Nababan menerima anugerah tokoh inspiratif 2018 versi 'Sindo Weekly' atas keberhasilan capaian kinerja pemerintahannya melalui terobosan-terobosan pembangunan yang dinilai sudah sesuai dengan nawacita yang digulirkan Presiden RI, Joko Widodo.

Menurut Ian dari Sindo Weeekly, capaian kinerja sang bupati melalui penerapan terobosan-terobosan pembangunan sesuai nawacita merupakan inspirasi yang pantas diteladani dalam kepemimpinannya yang masih terbilang singkat, yakni selama 3 tahun 8 bulan, sehingga dinilai sangat layak untuk menerima anugerah Sindo Government Award 2018, yang merupakan anugerah kedua kalinya setelah penganugerahan yang sama, yakni Bupati Inspiratif 2017.

Perlahan dan pasti, perubahan Tapanuli Utara dengan progres pembangunannya semakin terpatri hingga berlanjut pada periode kedua kepemimpinannya bersama Sarlandy Hutabarat selaku wakil bupati dengan mengusung visi misi pembangunan untuk mewujudkan Tapanuli Utara sebagai lumbung pangan dan lumbung sumber daya manusia yang berkualitas, serta daerah tujuan wisata, di periode 2019-2024.


Program pembangunan semakin ditingkatkan, dan bahkan saat pandemi COVID-19 yang ditetapkan WHO pada 11 Maret 2020 hingga proses angka kasus penderita semakin mereda pada 2022, mampu dilalui dengan prestasi dan prestise.

Menurut Bupati Nikson, pandemi COVID-19 telah mengajarkan arti kesederhanaan, kepedulian, dan kebersamaan yang memicu persatuan dan semangat gotong royong sama-sama berjuang demi kemajuan Kabupaten Tapanuli Utara.

Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara hingga akhir tahun 2022 sudah membangun Jalan Usaha Tani (JUT) sepanjang 47,8 Kilo meter. Pembangunan dilakukan secara berkala, yakni 2018 sepanjang 3,6 kilometer, 2019 sepanjang 4 kilometer, 2020 sepanjang 29.07 kilometer, 2021 sepanjang 3,8 kilometer dan 2022 sepanjang 7,3 kilometer.

Selain JUT, untuk mengatasi ketersediaan air untuk tanaman sarana pengairan juga menjadi program yang diterapkan. Proyek Jaringan Irigasi Desa (Jides) dibangun sepanjang 9,8 kilometer. Irigasi air tanah dalam dibangun sebanyak 131 unit dan sebanyak 21 unit embung dibangun.

Untuk kebutuhan sarana pengolahan lahan saat ini Dinas Pertanian Tapanuli Utara sudah memiliki traktor besar sebanyak 12 unit dan traktor mini 4 unit untuk digunakan oleh petani melalui kelompok tani untuk mengolah atau membuka lahan tidur secara gratis dalam program Pengolahan Lahan Gratis Masyarakat atau Panglima.

Sejak 2016, Panglima sudah membuka ataupun mengolah setidaknya 5.577 hektar lahan tidak produksi menjadi lahan produksi yang tersebar di 15 kecamatan, dan diharapkan mampu memotivasi masyarakat untuk  bergerak di industri pertanian, perluasan areal pertanian, mendorong pertumbuhan usaha tani pedesaan melalui pengembangan luas lahan tanam, usaha agribisnis dan menciptakan lapangan pekerjaan baru di sektor pertanian.

Selain traktor gratis, pemerintah juga secara berkala membagikan alat mesin Pertanian untuk optimalisasi mekanisasi pertanian dengan harapan mampu mendongkrak produksi hasil pertanian.

Dinas pertanian juga melaksanakan pelatihan kepada petani, seperti pelatihan pembuatan agens hayati dan pestisida nabati, pelatihan pengendalian hama dan penyakit komoditi pertanian, pelatihan teknologi budidaya komoditi pertanian, pembuatan pupuk 0rganik/kompos, penangkar benih padi sawah dan padi gogo, enangkaran benih bawang merah. Kelompok tani juga  diberangkatkan untuk melakukan study banding ke luar daerah, dengan tujuan para petani dapat menjadi pelopor bagi warga desa dalam hal peningkatan mutu dan pengetahuan pengolahan bidang pertanian.

Program-program tersebut di atas dianggap sebagai investasi pada masyarakat desa yang juga bertujuan penyerapan tenaga kerja, pengentasan kemiskinan dan peningkatan pendapatan masyarakat serta revitalisasi pedesaan dan pemantapan ketahanan pangan.

Selain itu, melalui Dinas Ketahanan Pangan, Nikson Nababan melaksanakan program cetak kolam seluas 8 hektar kolam milik warga dicetak dengan gratis, dan sejak 2018 pemerintah kabupaten juga telah membagikan 3 juta benih ikan, seperti ikam mas, nila, mujahir dan lele dampak positif bagi masyarakat, dimana produksi ikan air tawar Tapanuli Utara menunjukkan grafik peningkatan dari tahun 2019 produksi ikan air tawar 2.136 ton menjadi 2.860 ton di 2022.


 

Keseluruhan hal di atas berimplikasi pada pencapaian produk domestik regional bruto pada sektor pertanian, kehutanan dan perikanan memberi sumbangan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat.

Dimana berdasarkan data Tapanuli Utara dalam angka 2023 tercatat distribusi PRDB untuk pertumbuhan ekonomi dari ketiga sektor mencapai 4,52 persen, atau naik sekitar 1.98 persen dari tahun 2021 yang hanya mencapai 3,54 persen.

Untuk menyelaraskan program penguatan percepatan pembangunan desa dan ekonomi masyarakatnya, Nikson Nababan juga menekankan, seluruh desa harus bisa dijangkau dengan menggunakan kenderaan roda empat.

Bukan hanya sekedar terjangkau, namun bisa saling berhubung desa satu dengan desa tetangga. Adanya jalan penghubung dipastikan akan semakin meningkatkan mobilitas masyarakat, terutama mobilitas produksi pertanian.

Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum Tapanuli Utara, sejak tahun 2014 hingga 2022 program pembangun dan peningkatan infrastruktur jalan dilakukan secara bertahap. Capaian pembangunan yang dilakukan yakni, jalan hotmix sepanjang 380,71 kilometer, Lapen 369,88 kilometer, telford 109,12 kilometer dan coor beton/rabat mencapai 27,71 kilometer.

Selain pembangunan peningkatan jalan tersebut, Dinas PU juga telah membuka akses jalan penghubung desa atau interkoneksi yang baru sepanjang hampir 20 kilometer yakni, jalan Simangumban menuju Desa Sibudil dan Desa Muara Tolang Kecamatan Simangumban. Membuka akses dari Desa Pantis Kecamatan Pahae Julu menuju Soporaru dan Desa Sigotom Kecamatan Pangaribuan, serta membuka akses jalan Desa Huta Tua dan meng hotmix jalan Permonangan Barat menuju Jalan Parmonangan Timur di Kecamatan Parmonangan.

Untuk menunjang kinerja dan efesiensi anggaran, Dinas PU sejak 2015 juga secara bertahap telah membeli dan memiliki aset berupa alat berat sebanyak 8 unit, excavator besar 4 unit, excavator kecil 1 unit, wheeloaser 1 unit, 1 unit bulldozer, bolak atau alat pemadat tanah 1 unit, breaker 1 unit, tandem roller mini satu, 1 unit truk jenis trado serta 1 unit dump truk.

Alat berat ini difungsikan untuk mempercepat pembukaan jalan interkoneksi desa dan dusun, pembukaan jalan pertanian, pelebaran jalan kabupaten, penanggulangan bencana alam, normalisasi sungai dan saluran parit, pencetakan kolan ikan, pematangan dan revitalisaai lahan pertanian.

Pembangunan 75 titik irigasi desa melalui program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) untuk 12 kecamatan di 2023 juga berhasil digiring Nikson ke Kementerian PUPR.

Program usulan lainnya seperti, program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) juga sukses dan capaiannya dari tahun 2016 hingga 2022 sebanyak 8511.

Sejak 2015 Alokasi Dana Desa (ADD) terus digenjot nilainya. Yang sebelumnya hanya sekitar 20 juta, diawal pemerintahannya dijadikan sebesar 60 juta dan terus meningkat hingga 2023 mencapai 180 juta.


Kuncuran anggaran APBD ini bentuk komitmen Tapanuli Utara mendukung tujuan pembangunan desa yang diterapkan Presiden Joko Widodo.

Kata Nikson, dukungan dan pengembangan yang diberikan pemerintah pusat, khususnya pemerintah daerah secara tidak langsung telah menggerakkan roda perekonomian masyarakat walau pada masa pandemi COVID-19.

Terbukti, pengrajin ulos sebagai kegiatan mayoritas pelaku UMKM yang terus berkarya memberikan dampak positif pada keberlangsungan dan tetap berjalannya roda perekonomian keluarga.

Dalam bidang investasi, pemerintah senantiasa mendorong peningkatan investasi melalui kemudahan perizinan berusaha bagi para investor dengan layanan berbantuan dan tenaga pendamping OSS berbasis resiko yang memudahkan investor dan para pelaku ekonomi kecil dan menengah mendapatkan izin berusaha, serta peningkatan kualitas aplikasi perizinan e-Marsada dengan proses tanda tangan elektronik dari Badan Sertifikasi Elektronik bersama Dinas Kominfo dan Tim IT Politeknik Del.

"Patut disyukuri juga, di mana salah satu perusahaan penyedia listrik yang berlokasi di Kecamatan Parmonangan, yakni Partogi Hydro Energy telah beroperasi dengan kapasitas 10 MW sebagai perusahaan penyedia listrik keempat yang telah beroperasi selain Sarulla Operation Limited, PT Seluma Clean Energy, dan PT Bina Godang Energy," urainya.

Dalam upaya mewujudkan Kabupaten Tapanuli Utara sebagai lumbung pangan, berbagai upaya terus dilakukan pihaknya, terutama untuk meningkatkan produksi, produktivitas, kualitas, dan daya saing produk komoditas unggulan melalui penyediaan 13 unit traktor tangan, sembilan unit mesin pemipil jagung, 10 unit cultivator, 31 unit alat tanam jagung, satu unit traktor roda empat, satu unit traktor mini, satu unit traktor besar, juga memberikan bimbingan teknologi kepada petani pada luasan 20 hektare lahan padi gogo.

Serta memberikan pelatihan teknologi budidaya tanaman kopi arabika kepada 200 orang, optimalisasi penangkaran 15 ton bibit padi, pembibitan 84.160 batang bibit tanaman kopi, pembibitan 22.704 batang tanaman kakao, pengadaan 12 ton bibit padi gogo untuk ekstensifikasi, penyediaan 1.000 batang bibit alpukat, dan 675 batang bibit durian, penyediaan 2.600 ekor ternak ayam buras, penyediaan 3.850 ekor ternak itik, penyediaan 95 ekor ternak kambing, serta pembangunan irigasi di 10 lokasi.

Juga pembangunan 31 unit jalan usaha tani, pembangunan dua unit embung, pembangunan tiga unit dam parit, memberikan bimbingan teknis pengendalian hama dan penyakit tanaman hortikultura sekaligus membagikan 60 kg fungisida, 50 liter insektisida, 100 botol lem lalat, dan 167 set perangkap 'attractan'.

Pembuatan dan perbanyakan agens hayati dengan membuat tujuh isolat, pembagian 250 kg jamur trichoderma, 500 liter bakteri paeny bacillus, dan 50 kg jamur beauveria, juga melaksanakan bimbingan teknis pengendalian hama dan penyakit pada 109 hektare lahan tanaman holtikultura, pelatihan pembuatan pestisida nabati kepada 450 orang, melakukan bimbingan teknis dan pelatihan pengendalian hama dan penyakit tanaman kepada 450 orang, pun diterapkan.

Untuk peningkatan produktivitas pertanian, Pemkab Taput juga terus melakukan komunikasi dengan pemerintah pusat untuk meningkatkan alokasi pupuk bersubsidi yang terbukti bertambah dan terus bertambah, yakni 12.125 ton pada 2021 mendapatkan penambahan alokasi menjadi 20.920 ton di 2022.


Dalam upaya pemasaran komoditas hasil pertanian, Pemkab Taput telah menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kota Batam  dengan memasok kebutuhan pangan di Kota Batam sehingga diharapkan kerjasama tersebut berdampak positif meningkatkan kesejahteraan petani melalui jaminan harga komoditas yang kompetitif. 

Pada sektor perikanan, Pemkab Taput juga berupaya mendukung masyarakat untuk mencetak kolam-kolam baru di mana selama periode 2019 hingga saat ini telah dibuka kurang lebih 47,2 hektare kolam baru sekaligus pembagian 1.522.734 ekor bibit ikan mas, nila, dan lele dumbo, dan ini memberikan dampak positif bagi masyarakat, di mana produksi ikan air tawar Taput menunjukkan grafik peningkatan dari tahun 2019 sebanyak 2.136 ton menjadi 2.860 ton di 2022.

Di sektor perdagangan, pembinaan kepada para pedagang serta berusaha merevitalisasi pasar guna membenahi pasar agar lebih tertib, sehat, dan nyaman, tetap dilakukan.

Pemkab Taput melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah juga telah menyediakan laman website agar masyarakat bisa memantau harga bahan pokok di empat unit pasar utama di Tapanuli Utara.

Dalam bidang pencapaian realisasi pendapatan asli daerah, sejak pandemi COVID-19 melanda dunia termasuk Indonesia tentu berdampak pada pencapaian target realisasi PAD.

Akan tetapi Pemkab Taput terus berupaya memenuhi target pendapatan yang tertuang dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah, setiap tahunnya.

Dalam upaya pengembangan pendidikan dan untuk mewujudkan Tapanuli Utara sebagai lumbung sumber daya manusia berkualitas, Pemkab Taput telah melakukan pemenuhan dan perbaikan sarana dan prasarana sekolah atas 115 unit Sekolah Dasar dan 22 unit Sekolah Menengah Pertama.

Juga dalam bidang ketenagakerjaan, Pemkab Taput melalui Dinas Ketenagakerjaan terus menyelenggarakan pelatihan pelatihan guna memberikan pembekalan dan meningkatkan kemampuan, produktivitas dan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah Taput, dan tercatat dalam dua tahun terakhir telah melaksanakan pelatihan berbagai keterampilan bagi 517 orang ditambah pelatihan pembuatan pakan ternak dan POC kepada 900 orang yang tersebar di 15 kecamatan.

Sementara, dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat telah dilakukan berbagai program dan kegiatan, antara lain, revitalisasi pelayanan kesehatan dasar dengan pengobatan gratis di desa terpencil maupun sangat terkecil.
 


Pemberian insentif bagi kader dan tenaga kesehatan dan insentif tenaga kesehatan ASN dan non ASN di desa terpencil dan sangat terpencil sejak tahun 2015 hingga saat ini.

Pelayanan persalinan gratis kepada masyarakat yang berdomisili di Kabupaten Taput melalui rumah tunggu kelahiran bagi Ibu hamil, nifas, dan bayi baru lahir yang tidak mampu dan tidak terdaftar kepesertaannya dalam JKN.

Pembinaan dan pelayanan kesehatan pada kelompok lanjut usia berupa senam lansia, pemeriksaan kesehatan rutin seperti cek kadar gula darah, kolesterol, asam urat, pengobatan gratis pada lansia, dan pemberian susu dan multivitamin pada lansia.

Peningkatan pelayanan kesehatan pada pasien dengan gangguan jiwa yang dilaksanakan sejak 2017 hingga saat ini di Kecamatan Pangaribuan.

Jaminan kesehatan daerah yang diprogramkan melalui APBD Taput, APBD Provinsi, serta APBN, setiap tahunnya juga mengalami peningkatan.

Penanganan limbah B3 secara baik agar tidak menjadi sumber masalah baru khususnya selama masa pandemi COVID-19 pun tetap diterapkan.

Lebih lanjut, kata Nikson, meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan berupa Poskesdes serta didukung dengan ketersediaan alat kesehatan yang memadai baik di Puskesmas, Pustu, Poskesdes, Posyandu set, pengadaan ambulans, dan Puskesmas keliling yang dilengkapi dengan unit public safety center di nomor 119 atau 0822-8000-0090 sudah diaplikasikan.

Demikian halnya dengan upaya perbaikan gizi masyarakat dengan cara pemberian makanan tambahan kepada anak kekurangan gizi atau anak dengan gizi buruk, anak PAUD, dan kaum lansia. 

Ada juga program “Tapasidung” atau Tapanuli Utara bersih dari stunting dengan mendirikan Therapeutik Feeding Centre (TFC) yang berpusat di Puskesmas Siborongborong yang telah beroperasi sejak 4 April 2022, dilaporkan telah berhasil menangani empat balita hingga dalam kondisi sehat.

Bupati Nikson juga menerbitkan surat edaran untuk disosialisasikan mengenai pencegahan kekerasan anak ke kecamatan dan sekolah-sekolah, pendampingan korban anak dan pelaku anak dalam kasus kekerasan anak, serta pemberdayaan forum anak sebagai pelopor dan pelapor.
 


Dalam hal penanganan dan pencegahan COVID-19, Pemkab Taput telah membangun ruangan isolasi khusus dan laboratorium PCR yang diberi nama 'Tahan COVID' atau Taput hebat lawan COVID-19, serta telah merehabilitasi total atas sejumlah fasilitas gedung di RSUD Tarutung, baik itu gedung pemulasaran jenazah penanganan korban, gedung instalasi gizi penanganan korban, rehabilitasi total 13 unit rumah dinas tenaga kesehatan, dan poliklinik paru penanganan COVID-19, juga pengadaan peralatan kesehatan ruang isolasi dan 13 unit ruang operasi korban COVID-19, serta satu unit generator.

Untuk meningkatkan mutu pelayanan dalam hal proses pendaftaran dan pengambilan nomor antrean, RSUD Tarutung telah membuat satu aplikasi Malumma atau mendaftar antrian melalui mekanisme media android yang dapat diunggah melalui “playstore”.

Di sisi lain, demi meningkatkan pelayanan transfusi darah, RSUD Tarutung juga telah melakukan terobosan dengan program Hipas atau harapan hidup dengan setetes darah, di mana program ini akan memudahkan masyarakat dalam memperoleh pelayanan transfusi darah.

Dan untuk meningkatkan kualitas pengobatan dan pelayanan, Pemkab Taput terus menambah jumlah dokter spesialis, dan hingga saat ini tercatat ada 34 dokter spesialis yang siap melayani kesehatan masyarakat yang dibarengi pengadaan alat kesehatan atau penunjang medis sebanyak 23 unit di RSUD Tarutung.

Peningkatan pelayanan tidak akan berhenti di sana, Pemkab akan terus merevitalisasi dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat.

Sementara, untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, khususnya selama masa pandemi, Pemkab secara berkesinambungan melakukan pemutakhiran data agar masyarakat penerima beragam bantuan, baik itu dari pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten lebih akurat dan tepat sasaran.

Hingga saat ini, jumlah masyarakat Taput yang telah menerima iuran jaminan kesehatan tercatat sebanyak 107.265 jiwa dengan nilai pertanggungan sebesar Rp.45.051.300.000.

Pelayanan penyediaan air minum kepada masyarakat, Pemkab terus melakukan koordinasi dengan Kementerian PUPR dan hasilnya sedang dibangun sistem penyediaan air minum dengan water treatment yang akan meningkatkan pelayanan air minum ke masyarakat di Kecamatan Tarutung, Sipoholon, Siatasbarita hingga lima tahun ke depan.

Dalam rangka peningkatan sarana dan prasarana jalan sejak 2019 hingga saat ini, pemerintah telah membangun 163,21 km jalan hotmix, 127,66 km lapisan penetrasi, 67,99 km telford, 6,53 km dyk, 61 unit gorong gorong, 5,55 km sal semen, 14,8 km perkerasan beton, 393,9 meter jembatan.

Selain itu, Pemkab Taput juga telah mengerahkan alat berat untuk kegiatan gotong royong dan penanggulangan bencana alam, dimana sejak 2019 hingga saat ini telah dilaksanakan pelebaran jalan sepanjang 62.950 meter, pembukaan jalan pertanian sepanjang 106.400 meter, pembukaan jalan desa sepanjang 92.000 meter, normalisasi sungai 22.100 meter, menangani 152 kali bencana longsor, pematangan lahan di 23 lokasi, serta revitalisasi dua unit ruas jalan, serta beragam kegiatan pro rakyat lainnya.

Di samping itu Pemkab Taput melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah selalu siap dalam hal penanggulangan berbagai bencana alam yang terjadi di wilayah Taput seperti angin puting beliung, banjir bandang, kebakaran hutan, longsor, dan membantu korban hanyut.


Dari sektor pariwisata, walaupun selama COVID-19 beberapa lokasi yang menjadi daerah tujuan wisata di kawasan Kabupaten Tapanuli Utara ditutup, Pemkab Taput terus melakukan revitalisasi berbagai lokasi wisata yang ada dengan perbaikan sarana dan prasarana di Salib Kasih, geosite Hutaginjang, pelabuhan Muara, serta monumen Munson-Lyman.

Berbagai promosi juga dilakukan guna lebih memperkenalkan berbagai kawasan wisata di Taput diantaranya dengan membuat galeri di ruang promosi Bandara Silangit, mengikuti pekan raya Sumatera Utara, mengikuti karnaval kemerdekaan RI, menyelenggarakan gebyar Taput, Muara Toba Lake Fest, dan Toba culture & agro festival.

Pemkab Taput juga telah menerima hibah dari Komisi Pemberantasan Korupsi RI berupa tanah dan bangunan senilai Rp.6.833.045.000 yang berlokasi di Kabupaten Bekasi Jawa Barat, dimana nantinya tanah dan bangunan tersebut akan dijadikan sebagai sarana promosi Danau Toba, khususnya Taput.

Dalam hal pemberdayaan masyarakat dan desa, Pemkab Taput tetap berkoordinasi dengan anggota DPR RI Sukur Nababan, dimana pada 2021, melalui Kementerian Desa, PDT dan Transportasi, Taput memperoleh bantuan permodalan kepada lima Bumdes yang masing-masing memperoleh Rp. 75.000.000.

Selain itu, melalui pengembangan Bumdes desa wisata, telah dibangun sarana dan prasarana desa wisata di empat desa di Kecamatan Muara, yakni Desa Dolok Martumbur, Desa Aritonang, Desa Hutanagodang, dan Desa Sampuran senilai masing-masing Rp600.000.000.

Dalam bidang kepemudaan dan olah raga, Pemkab Taput terus memberikan upaya perencanaan pembangunan infrastruktur olah raga yang nantinya diharapkan berdampak positif pada peningkatan prestasi olahraga.

Telah dilakukan upaya pematangan lahan 'sport center' yang berada di Desa Parbubu Dolok seluas lebih dari 5 ha yang nantinya akan berlanjut menjadi 10 ha dan direncanakan akan dibangun menjadi stadion dan pusat olah raga.

Perencanaan pembangunan gelanggang olah raga tipe B di Kecamatan Siborongborong, pematangan lahan lapangan olah raga di Desa Robean Kecamatan Purbatua, penataan lahan lapangan olah raga di Kecamatan Pahae Jae.

Melanjutkan karya dan pembangunan demi kesejahteraan dan kemajuan bersama harus tetap dijaga dengan merapatkan barisan tetap bergandengan tangan, bekerja sama dalam harmoni keberagaman untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Selain seluruh hasil dari kreatifitas berpikir yang diterapkan dalam berbagai program pembangunan tersebut, Bupati Nikson juga tetap menekankan pentingnya pendirian Universitas Negeri umum di Tapanuli yang merupakan cita-cita yang harus didorong bersama karena hal tersebut dinilai menjadi trigger atau pemicu bagi upaya pengentasan kemiskinan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat Taput secara khusus, dan Tapanuli secara umum.


Kata Nikson, tradisi merantau demi mencapai pendidikan yang lebih tinggi, ternyata sangat membebani orang tua terutama bagi kaum tani, sebab apa yang mereka dapat dari hasil tani tidak lagi sempat ditabung karena harus segera dikirim ke anak demi memenuhi biaya pendidikan.

Sehingga, keberadaan universitas negeri umum akan memberikan multi efek yang dahsyat bagi perkembangan pembangunan ekonomi masyarakat di Tapanuli Utara. Berdirinya universitas negeri akan mendorong perkonomian kawasan terbaru dan membuka lapangan pekerjaan. Selain itu kehadiran kampus bakal meningkatkan aktivitas pariwisata, memicu berdirinya penginapan, rumah makan atau restoran hingga pusat perbelanjaan modern.

Peluang pemasaran hasil produksi pertanian juga akan semakin terbuka dan cepat, tidak perlu lagi dibawa ke luar daerah karena ribuan mahasiswa yang belajar di universitas akan menjadi konsumen hasil produk pertanian, perputaran uang di daerah pun semakin tinggi, dan yang terpenting, orang tua tidak lagi harus mengeluarkan biaya yang besar untuk biaya kuliah anak.

Berdirinya universitas negeri umum disebut akan mempercepat tercapainya visi Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara yakni Tapanuli Utara menjadi lumbung pangan dan lumbung sumber daya manusia yang berkualitas serta daerah tujuan wisata.

Tak berhenti di sana, inspirasi akan sebuah konsep besar pembangunan melalui data presisi yang terintegrasi juga tengah diterapkan.

Nikson menyebutkan, program pembangunan desa yang terencana dan tepat sasaran adalah hal penting dalam membangun kembali ekonomi dan masyarakat.

“Perencanaan yang baik adalah langkah pertama dalam memastikan bahwa pembangunan desa terselenggara dengan baik,” tukas Nikson.

Pembangunan berkelanjutan di desa yang menerapkan prinsip-prinsip SDGs (Sustainable Development Goals) merupakan program turunan dari SDGs yang dikeluarkan oleh PBB, yang memiliki 17 tujuan.

Sejak awal, Nikson telah berkomitmen untuk membangun Tapanuli Utara dari desa sebagai langkah dan upaya gerakan perubahan untuk mewujudkan masyarakat sejahtera dan mandiri yang menciptakan desa maju sehingga otomatis kota kuat.

Melalui konsep program Desa Presisi mulai diterapkan tahun 2021, sebanyak 15 desa sudah mulai dicoba untuk menerapkaan. Rencananya pada tahun 2023 mencapai 100 desa dan diharapkan tahun 2024 seluruh desa sudah menerapkan konsep desa presisi..


 

Desa Presisi harus memiliki tingkat akurasi dan ketepatan yang tinggi untuk memberikan gambaran kondisi aktual desa yang sesungguhnya.

Data yang dihimpun, divalidasi, dan diverifikasi oleh pemerintah desa dan perangkat desa menyuguhkan data yang lengkap dan akurasinya terukur terkait informasi kependudukan, ekonomi, lingkungan social, dan pendidikan masyarakat.

Dengan adanya data lengkap dan valid, program pembangunan di segala lini kehidupan akan menjadi tepat guna, tepat sasaran, akuntabel dan transparan.

Data tersebut diperoleh menggunakan pendekatan Drone Participatory Mapping (DPM), sebuah pendekatan inklusif yang menempatkan relasi antara manusia dan teknologi untuk melakukan pengumpulan data desa presisi dengan mempertimbangkan dimensi spasial, teknologi digital, partisipasi warga dan sensus. Data desa presisi ini penting untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat desa secara merata.

Dari sisi variabel, data desa yang dibuat bukan sekedar data kependudukan atau luas wilayah desa, namun lebih dari itu, terperinci atau sedetail mungkin akan data masyarakatnya, termasuk kondisi kesehatan, dan lain sebagainya.

Variabel umum terkait data desa yang menerangkan panjang jalan desa, kondisi jalan desa, pengairan desa, rumah ibadah, sekolah dan layanan publik lainnya, batasan wilayah desa.

Dengan adanya data desa secara daring seperti ini, bukan hanya mempermudah pemerintah dalam menentukan pembangunan sarana prasarana desa namun tingkat pertumbuhan ekonomi warga desa bisa diperoleh setiap saat.

Memang, pemahaman umum akan sebuah inspirasi adalah dorongan untuk terus berpikir kreatif. Nikson Nababan telah memberikan hati, menorehkan inspirasi dan kreatifitasnya demi memajukan Tapanuli Utara, hingga tak ayal lagi untuk menyematkan kata bagi seorang Nikson Nababan sebagai Sang Inspirator yang telah mempersiapkan fundamen pembangunan Tapanuli Utara yang berkelanjutan.

Pewarta: Rinto Aritonang

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023